Dhandhanggula

Author of digital edition:

Filename: DHARMA_CritEdKidungSurajaya.xml

Language: Undetermined

Repository: Nusantara Philology (tfd-nusantara-philology)

Version: part commented since without access_token with github actions api calls are limited – still working on it


Witnesses


    Edition

    Translation into Indonesian

    Dhandhanggula

    Om. Semoga tiada halangan.

    I.

    [1] Maafkanlah! Saya (hendak) menggubah

    [2] menampilkan hakikat cinta.

    [3] Ujudnya kata-kata yang ingin dicapai

    [4] oleh orang bodoh yang tidak tahu pada perbuatannya,

    [5] hasrat turut merangkai keindahan.

    [6] Janganlah tidak dimaafkan

    [7] oleh orang yang sudah mahir.

    [8] Berlagak bagai penyair berusaha memperoleh keindahan.

    [9] Berlagak hendak menyatakan, meniru munculnya hal rahasia

    [10] peninggalan dari dia yang sudah sempurna.

    I.

    [1] ø Mengikuti bentuk si indah,

    [2] Dhandhanggula bunyi tembangnya.

    [3] Pupuhnya mencontoh saja karena tidak mengetahui cara untuk mendapatkan

    [4] keleluasaan tembang untuk

    [5] mengalihkan perhatian atas berkelananya pikiran.

    [6] Hasratnya besar pada keindahan,

    [7] yang muncul dari hati yang disusun.

    [8] Hancur, lenyap pikiran pun menerawang,

    [9] diputus selalu oleh yang rahasia

    [10] yang mengalihkan perhatian indriya.

    I.

    [1] ø Berlagak mengerti mengikuti suara hati kecil,

    [2] tetapi pikiran sangat sedih.

    [3] Kini sangatlah (...?),

    [4] tambahan lagi ada pertanda merindu.

    [5] Kurang (melakukan) yoga, terlalu sembrana

    [6] untuk dimuati pada olah kesaktian,

    [7] samadi bisa menimbulkan salah pengertian.

    [8] Khayalan cinta kasih tetap

    [9] tidak goyah, memenuhi dengan rayuanrayuan cinta,

    [10] tujuannya untuk bercerita.

    I.

    [1] ø Demikianlah akhirnya hal ihwal menggubah cerita.

    [2] Dia yang menemukan kebahagiaan dalam

    [3] memelihara kebangsawanan

    [4] di Wilatikta tempatnya.

    [5] Sang Raja yang berkuasa berhasil

    [6] melakukan berdana yang berharga

    [7] bermurah hati penuh kasih,

    [8] memegang teguh kesusilaan,

    [9] nyata-nyata berbudi halus.

    [10] Sira mpu Sakala(?) yang

    [11] mashur. Terdengar bahwa ia banyak memberi

    [12] makanan sebagai pemberian, (hal itu) sudah biasa.

    I.

    [1] ø Telah puas ia mereguk kebahagiaan penuh cinta,

    [2] disudahi oleh Dia yang mengatur,

    [3] karena ia pun telah tua usianya.

    [4] Sudah puas (Sang Raja) pada aktifitas hidup

    [5] kini bebas, selalu bahagia. Dengan diam-diam,

    [6] kini tibalah batas waktu yang telah ditentukan (takdir) untuk berjumpa dengan jiwanya (?).

    [7] Ekspresi wajahnya hilang,

    [8] Kekuatan bentuk halusnya dari badan wadag.

    [9] (Sang Raja) menderita sakit tiga hari lamanya

    [10] menyebabkan meninggal dunia.

    I.

    [1] ø Tinggallah dua anaknya perempuan

    [2] dan seorang anak laki-laki yang berbeda cara pandang.

    [3] Anak laki-laki kecil itu mengetahui semua

    [4] bahwa Sang Ayah meninggal.

    [5] Hal ini membuat terpukul seluruh istana, yang mengabdi.

    [6] Anak laki-laki dimusuhi

    [7] masih muda, tidak tahu apa maunya ,

    [8] tidak diberi bekal agar patut menjadi raja,

    [9] menyebabkan iba, selalu sedih sebab masih kecil.

    [10] Sangatlah tiada akhir,

    I.

    [1] ø segala hakekat sakitnya hati.

    [2] Dasar anak muda, jangan berlagak tahu

    [3] jika berbuat. Siapa yang memulai baru-baru ini,

    [4] benar-benar itu membuat kagum.

    [5] Anak laki-laki muda itu tampaknya marah, dapatlah diperkirakan kini,

    [6] akan maksud melakukan rencananya.

    [7] Tindakan bersamadi didengungkan.

    [8] Adalah Ki Singamada kecil, tidak

    [9] mengetahui bahwa

    [10] saudaranya tidak (...?),

    [11] meski satu ayah tetapi (mereka) tidak menyayangi.

    I.

    [1] ø Diceritakan Ki Singamada yang ditinggal

    [2] mati ayahnya,

    [3] sedih menyebabkan kesulitan.

    [4] Ayah dan ibu yang berbudi luhur meninggal.

    [5] Menimbulkan belas kasihan, sedih dan prihatin.

    [6] Ibunda turut berbela mati.

    [7] Tinggallah (Singamada) tidak lagi menyusu,

    [8] menderita, menjadikannya sakit,

    [9] sedih, menangis siang malam

    [10] Ayah ibu diratapi.

    I.

    [1] ø Dua kakak perempuannya hidup senang,

    [2] sombong, mereka bersenang-senang menjadi-jadi.

    [3] Semakinlah adiknya tidak diperhatikan,

    [4] Ki Singamada tidak berdaya.

    [5] Siapa saja, orang-orang, dengan murah hati menolong.

    [6] Semakin dewasa (Singamada) ,

    [7] Yang ada dalam pikirannya adalah mengembara.

    [8] Kesengsaraan raganya terasa,

    [9] diketahui bahwa duka nestapanya sangat besar,

    [10] demikian suara hatinya.

    I.

    [1] ø Sanak saudaranya tidak ada yang bermurah hati.

    [2] Singamada dianggap pembawa bencana,

    [3] karena itu akhirnya ia pergi ke desa,

    [4] tanpa tujuan.

    [5] Ia pergi diam-diam dengan nekad, tidak memberi tahu.

    [6] Pergilah ia dari pusat kerajaan.

    [7] Tak terhalang jalannya,

    [8] ke hutan belantara yang diinginkan,

    [9] tempat yang sulit dimasuki. Alangkah sulitnya, luas tidak terkira.

    [10] Sangatlah besar penderitaannya.

    I.

    [1] ø Semakin laju jalannya tidak ada yang diperhatikan lagi.

    [2] Pikirannya melamun, nekad penuh hasrat.

    [3] Nelangsa, raga memilih mati, sebagai jalannya.

    [4] Kesengsaraan raganya sangat besar

    [5] tan wruḥ riṅ rama rena,/

    [6] nastapa huwuḥhuwuḥ

    [7] haƞīṅ kawasa parana,

    [8] mon kagug̈u

    [9] kag̈oraweṅ twas aṣiƞit.

    [10] raga tan wruḥ/ ƞenaka

    I.

    [1] ø kunaṅ yeṇn ana kĕsĕliṅƞ ati,

    [2] bayā luhuṅ aƞuƞṣiya waṇāśramma

    [3] nusuṅpa ƞoṅ, maƞke

    [4] pjaḥha luhuṙ/ guṇuṅ

    [5] yan mijilā waçanā ṇiki,

    [6] wiṇiweka ri nala,

    [7] rumupekeƞ ayu,

    [8] datan kawaṙṇnaheṅ maṙga

    [9] tlas/. laris lamṗaḥnya hasaƞu taƞis,

    [10] prapta jĕṅṇiṅ prawata

    I.

    [1] ø hamaƞgiḥ ḍukuḥ welāhaṙja

    [2] miṅkiṅƞakĕn maṙga,

    [3] mulat ki siƞā/... sakṣaṇa reren

    [4] jĕṅ rapuḥ cipta ƞliḥ

    [5] kapaƞgiḥ saṅ tapa liƞgiḥ riṅ made,

    [6] sambrama kī paƞuwusan

    [7] ha/tanya risniṅ waṇca,

    [8] bageya saṅ tamī ḍataṅ mara ṅke

    [9] hañaṙ wīkan. ƞoṅ kaki,

    [10] lwiṙ tan ṣmaṅ priyatin ṗolahe

    [11] : 3r⟩......./pa .... hamarantiya,

    [12] wri naya ki siƞāmada,

    [13] sami haliƞgiḥ ki haḃĕt liṅṇya taken

    [14] ḋī sakan teku kaki,

    [15] sumahuṙr a/lon mawaraḥ pinaṅkaṇe

    I.

    [1] ø tuhu tan wikan. wṛtinta kami

    [2] ƞoṅ bapā taṇya śwapa namanta,

    [3] waraḥ jati kami maṅke,

    [4] siƞāmadḋa wriṅ smu

    [5] ṣaṅ tabe haranak ta kaki,

    [6] hapajara/ ri nama,

    [7] nawi tuhu tan wruḥ

    [8] siƞāmada haraniṅ wwaṅ

    [9] dahat ḋeni/ hamukti nastapa ḷwiḥ

    [10] kawlasṙṣa nityasa

    I.

    [1] ø aƞuṅsi kadḋaṅ wraga tan ṣudi

    [2] tuhu dinaliḥ tikṣna wiruda,

    [3] ḋataṇn ana śudi ka/beḥ,

    [4] pjaḥ bapā rama hibu

    [5] karakasa ƞgyaṇ i kari,

    [6] ki habĕt mawacana,

    [7] haƞṛś. twaskoruƞu,

    [8] samono/ denta waçana,

    [9] ki paƞuwusan aƞliṅ haƞṛta wiṣṭi

    [10] ki baru maraƞkeya

    I.

    [1] ø saṅ śipwa praṗta wot skaṙ

    [2] ṗunapi kaṙyya ƞawe bwa/ha

    [3] dan ṗala boga..., depunasereg

    [4] saṅ tami hasmu ƞliḥ

    [5] tan laƞgana ki baru mitaṙ lākw age,

    [6] haglis lam/. paḥhiƞ utusan

    [7] mĕdala runaṅ puṗunḍutan

    [8] ṣkul hiḍan kalawan bitutu tetep

    [9] laḥ ta byaksa saṅ tami,

    [10] tuwwa samun bapa de: 3v⟩ṇira puṗuḍe

    I.

    [1] ø ta... wuwus_n deṇya byaksa prapti

    [2] heṙtaliṅ muṅgwiṅ talakā maḍaṅ

    [3] samya wusan taṇ aṣuwe

    [4] hyaṅƞ aṙka/ mwaṅ kasumurup.

    [5] wu<la>n saṅ tapa haƞliṅ

    [6] depunsanteseṅ manaḥ

    [7] śunya ṇikaṅ tukuḥ

    [8] siƞāmada mawacaṇa,

    [9] hantyanta pān akaṙyya di/bya matitis

    [10] tuhw amṛtaṇi diwa

    I.

    [1] ø ƞ kapiluḥ śwaranira ki waksi,

    [2] tan ṣipi maṙmmanirā tumiƞāl

    [3] haƞṛṣ rasane/ hatine

    [4] mulat. waṙṇnaniṅ tamu

    [5] ya ḍuḥ heman taṇ ana kṛti

    [6] nayā solaḥ jatmika,

    [7] rupane habagus

    [8] ṗunapa saṅka/ne luƞa,

    [9] pasewaka priḥ ragaṇira nak mami

    [10] laṙ hamaṅgwa lāba

    I.

    [1] ø Singamada menerima kesulitan itu,

    [2] tahu pada petunjuk pembicaraan yang

    [3] (merupakann dasar) untuk mengetahui dengan jelas akan dunia,

    [4] tentang pasang surutnya laku.

    [5] Tidak terperhatikan indahnya keadaan.

    [6] Yang ada pada pikirannya adalah bertapa.

    [7] Tujuannya untuk mengubah tingkah laku,

    [8] segala nafsu yang bernoda,

    [9] tetapi yang terhitung yang menyebabkan duka cita,

    [10] karena menyebabkan raga sengsara.

    I.

    [1] ø Agar tidak (banyak) keinginan, mengurangi makan.

    [2] (Karena ketika) menghadap banyaklah bahayanya,

    [3] menambah kesusahan dengan sangat pada

    [4] dia orang yang unggul.

    [5] Orang yang tercela mempunyai kesulitan (karena) mudah marah.

    [6] Dia yang mulia tak tahu pada kearifan,

    [7] diam bagai orang bodoh,

    [8] ucapan yang dibuat-buat tidak terpakai,

    [9] tanpa basa basi, diam, lagi pula angkuh,

    [10] tambahan lagi tanpa sarana untuk mencapai kesempurnaan.

    I.

    [1] ø Lain orang yang menghadap berusaha

    [2] Melakukan tindakan terpuji (....?). Menginginkan kaya

    [3] banyaklah jalan menjadi papa-

    [4] karena itu menunggu

    [5] hasil perbuatan pada kehidupan yang lalu. Itulah yang dicari.

    [6] Bertekad mengadu untung,

    [7] keuntungan yang diharapkan

    [8] tetapi masakan tercapai-

    [9] (seperti) merangkak. Nafsunya menakutkan

    [10] sulit untuk mendapatkan kepuasan.

    I.

    [1] ø "Alasan raga ini mengungsi ke gunung berhutan

    [2] untuk mengubah besarnya nafsu,

    [3] supaya jangan seperti sekarang

    [4] kesusahan dan kesedihan yang didapat.

    [5] Segala yang melekat di badan ini

    [6] hina, jika sudah keadannya demikian,

    [7] sudah menjadi bagian badanku

    [8] yang menginginkan kelebihan.

    [9] Raga ini hina, terikat, tidak dapat bertindak apa-apa,

    [10] merasa sulit kalau pun untuk mengupayakan.

    I.

    [1] ø Seumpama takaran beras,

    [2] tenggelam di samodra

    [3] masakan mengembang isinya,

    [4] karena memang sudah ukurannya.

    [5] Menambah kesusahan dan kesedihan

    [6] jika melihat hal (...?) masih menikmati berkehidupan bermasyarakat luas

    [7] Tidak baik bila daya hidup hilang.

    [8] Di gunung di ngarai

    [9] sebagai tempat persembunyian yang sulit.

    [10] Untuk mendapatkan keuntungan dengan bernaung di bawah mata uang,

    [11] hina benar, tidak ada karmanya pada kehidupan yang lalu"

    I.

    [1] ø Takjub hati Ki Wasi

    [2] mendengar gencarnya kata-kata.

    [3] Muda, unggul kata-katanya.

    [4] (Ia) terabaikan menurut pikiranku.

    [5] Yah dasar anak muda, mahir,

    [6] pergi dengan tidak berpikir jauh, tidak lekat pada dunia,

    [7] bertekad ingin menjalani laku

    [8] yang mengagumkan. Karena itu ia akan bertapa di pertapaan dalam hutan,

    [9] tempat pertapa sakti

    [10] mencapai tingkat ke empat dalam mereguk kesucian.

    I.

    [1] ø "Sangat memaksa saya, Angger, menghalangi

    [2] perbuatanmu yang sangat tidak serius.

    [3] Aku sepertinya tidak mengizinkan.

    [4] Sulit, Ngger, dalam menjalani laku itu,

    [5] apalagi seusiamu, Anakku.

    [6] Untuk melakukan brata,

    [7] banyak halangannya

    [8] karena pengaruh sepuluh indriya.

    [9] (Hal itu juga) diakui oleh pertapa, Ngger, yang menjalani sebagai pertapa

    [10] yang mahir dalam yoga.

    I.

    [1] ø Bercerminlah padaku dalam hal laku, Ngger.

    [2] Orang tidak boleh hanya mengaku.

    [3] Patuhilah, karena semakin lama

    [4] tanpa batas kesulitannya,

    [5] rumit, sulit, untuk mencapai perbuatan yang berguna.

    [6] Tidak boleh menarik perhatian,

    [7] dia Sang Pembuat Kebaikan;

    [8] tidak (pula) diselingi dengan perselisihan.

    [9] Terlanjur merasa kuat melakukan kebaikan, tetapi tidak didapat yang diangankan.

    [10] Lakukanlah, pergilah.

    I.

    [1] ø Singamada anakku, Angger,

    [2] besarkan hati, cermatlah dalam berkata-kata,

    [3] sadar akan laku, petunjuk mulia -

    [4] tetapi selalulah

    [5] kuasai nafsumu, Ngger.

    [6] Usahakanlah berkata-kata yang baik.

    [7] Duhai bercerminlah kepadaku.

    [8] Besarnya kelekatan itu bersatu dalam nafsu.

    [9] (Hal itu) tidak dapat dikuasai bahkan oleh

    [10] pertapa sakti (sekalipun)

    [11] yang sudah menguasai aturan-aturan".

    I.

    [1] ø Tengah malam mulai menjelang.

    [2] Ki Habet sedang berkata,

    [3] memberi nasehat cara yang baik (caranya) menjalani laku.

    [4] Singamada menerima,

    [5] takjub hatinya diberi tahu tentang keadaan (tapa).

    [6] "Janganlah engkau tidak serius.

    [7] Mulailah melakukan tapa dengan gembira.

    [8] Waspadalah pada cara laku yang dipilih,

    [9] hilangkan sifat cepat bosan.

    [10] Berdanalah jika tidak paham pada hal lain.

    I.

    [1] ø Hal lain lagi, Ngger, dasar-dasar untuk berprihatin itu

    [2] banyak macamnya. Mulai dari : tidak bertapa,

    [3] tidak bersemangat dalam melakukannya.

    [4] Yang lain lagi: sang wiku

    [5] banyak yang tidak memperhatikan laku, Ngger,

    [6] jarang yang mahir sampai pada intinya.

    [7] Kata-katanya sangat sopan dan tertib

    [8] unggul seperti orang menelan hal yang suci;

    [9] tidak lain yang diinginkan adalah kesenangan, kekuatan dan kekayaan

    [10] sebagai hasilnya bertapa brata.

    I.

    [1] ø Ada (tapa) yang dikuasai nafsu yang membuat sulit dan tidak berdaya

    [2] yang selalu berusaha memegang rahasia

    [3] untuk memberi kesenangan.

    [4] Itu tapa yang membingungkan.

    [5] Besarnya "tamah" yang diupayakan,

    [6] menghidup-hidupkan indriya,

    [7] (...?) yang melekat .

    [8] Seperti (orang) mencari umbi-umbian yang tersembunyi .

    [9] Dalam menjalani laku jika tidak mengetahui tujuan rahasia,

    [10] mengaku menemukan anugerah.

    I.

    [1] ø Bukan demikian tujuan berprihatin itu.

    [2] Dia yang menemukan kesejatiannya petunjuk,

    [3] hilang segala kesenangan dan kenikmatan,

    [4] hiasan -hiasan dimusnahkan,

    [5] (juga) kesenangan pada perempuan yang berlebihan.

    [6] Sorganya orang yang berderajat tinggi

    [7] adalah tidak lekat (dan) tidak nekat,

    [8] mengalihkan perhatiannya tapa yang terus menerus.

    [9] Tidak sulit, Ngger, untuk mulai menjalani (tapa),

    [10] usahakanlah dengan perasaan senang.

    I.

    [1] ø Singamada, dengarkan nasihatku.

    [2] Jika menemukan inti (tapa) janganlah menolak,

    [3] aturlah dalam ucapan yang ungul.

    [4] Bertapalah terus menerus.

    [5] Jika ingin kembali untuk bersenang-senang,

    [6] sesudah menjadi wiku yang sempurna

    [7] jangan dilakukannya,

    [8] meski (hal) itu menghibur hatimu.

    [9] Pikiran lupa bahwa sedang bertapa , memikirkan kenikmatan cinta,

    [10] ingin kembali seperti semula dalam menahan diri.

    I.

    [1] ø Dahulu bersatunya kekuatan

    [2] sangatlah terkuasai. Mulailah

    [3] dengan merasa bodoh di lereng

    [4] gunung yang dingin. Hendaknya diikuti dengan,

    [5] kegembiraan dalam membangkitkan kekuatan,

    [6] terdorong, tercampur dalam kesulitan.

    [7] Hyang Asmara mengalihkan perhatian,

    [8] sempurna, terbagi dalam samadi.

    [9] Simpang siurnya pikiran tercampur dengan rasa cinta,

    [10] yang kemudian tersesat pada perbuatan buruk.

    I.

    [1] ø Tidak terkuasainya budi,

    [2] hanuƞgal. ñaṇa mara riƞ ala,

    [3] wyaṙ ta tutuṙ tanṗa gawe

    [4] sṙṇiṅ lulut ṣumaput

    [5] ṗamañcaṇanira sakti,

    [6] hawalī mariṅ/ƞ amṗaḥ,

    [7] kesaḥ kapalayu

    [8] punikā mewĕhiṅ brata,

    [9] hiƞĕtiƞĕt ṣiƞāmadā hayo lali,

    [10] denwruḥ ri lawa/n rowaṅ

    I.

    [1] ø lamṗaḥ hala hanak mami,

    [2] kapuraṅ deṇiṅ kṙtisamaya,

    [3] sarira yen saƞarane

    [4] tan wuruṅ katmu,

    [5] hanacad. ṛgĕ/piƞ ati,

    [6] hapan wĕtuṇiṅ dyuka,

    [7] maṅkoliya tutuṙ

    [8] tan koṇiƞa maniƞ ulaḥ

    [9] saṅ prasidḋa tuhun i widya lamṗahiṅ,/

    [10] budī tan kaslan.

    I.

    [1] ø wasṗadakĕn ṗekaṅ was.mṙti,

    [2] yaja tiniru wiku gomaṇ iṅ daraḥ

    [3] yyakta ñoloṅ basarane,

    [4] saṅ hyaṅ/ƞ āgamma putus

    [5] natarira samaḥ hakikīn.

    [6] ñaṇa depuṇatuwa,

    [7] ṛgĕp kaṅ ṗamutus

    [8] mapan wus ṗratamo, sa,

    [9] duluṙra/na kṛtī jatmikaja silib.

    [10] pet saraṣaniṅ taya

    I.

    [1] ø ki [-] <śi>ƞāmada gaṙjitaƞ ati,

    [2] manamṗane wĕƞanikī swara,

    [3] wira cip.ta : 6v⟩ mirage

    [4] maṅko maƞgiḥ pamuwus

    [5] tutuṙ lwiḥ mawaraḥ yukti

    [6] sabḋa paṅruwat mala,

    [7] siƞāmadḋa muwus

    [8] ṗaƞeran tulusakna/

    [9] dera waraḥ kaçaṙyyan rasaniṅƞ ati¡,

    [10] manira ṇuta lamṗaḥ

    I.

    [1] ø yen ṣirameta riṅ luhuṙ wukiṙ

    [2] nora kapaƞgiḥ jatiniṅ sabḋa,

    [3] tapa/ boƞoḥ kaky araṇe

    [4] hawis kaṅ wraḥ riṅ gati,

    [5] saṅ tapa meƞādiya,

    [6] tan kabteṅ wuwus

    [7] mewĕḥ kaṅ jatī wikana,

    [8] nadyan hu/daksinahā denipunkari

    [9] tan amāƞgiḥha lamṗaḥ

    I.

    [1] ø lwiḥ hutamaṇiṅ tapa

    [2] saṅ wruḥ pamutusiṅ

    [3] di ta pṛnaḥhiṅ ya pa

    [4] itarane

    [5] nora/ bawa saṅ ṛśi,

    [6] mulwiḥ tutuṙ walakā tan saṅśaya hame

    [7] twan aƞel kasniṅ tapa,

    [8] sira saƞ āmriḥ kasidan

    [9] hakumanḋuṙma lawaṙ/ brata niṙ kabeḥ

    [10] senaka muṙwwa kitri,

    [11] jatī pralina tanṗa mastu glare

    I.

    [1] ø kaliƞaṇe wuwusiṣun kaki,

    [2] hawis tuh

    [3] niƞ amaƞun./tapa,

    [4] hakweḥ wiku paṗaranten

    [5] kalawīsaya giṇuṅ

    [6] kanuragan kaṅ deṇulati,

    [7] hawis amriḥya śuṇya,

    [8] ƞī kawiṙyyan./denguṅ

    [9] haƞukweḥ daṙmma kalaban

    [10] mayoga samady amriḥ wijiliṅ ketri

    [11] daṙmma kasuka wakyan.

    I.

    [1] ø t_hu panutune hyaṅ hamṛdi

    [2] ki paƞuwu: 7r⟩ saṇn adan awaraḥ

    [3] sawƞi taṇ ana kule

    [4] ki siƞāmadḋa muwus

    [5] rānakirā winaraḥ jati¡,

    [6] ywage kumaliƞā,

    [7] sawaṅṇ iṅ pamuwu/s

    [8] mewĕḥ kaṅ jaẗw araha

    [9] twasni raṣā maṅsa wuruƞa kapaƞgiḥ,

    [10] lamon. kṙtasamaya

    I.

    [1] ø waniḥ saṅ wruḥ wiwaraṇiṅƞ aji,

    [2] tinata glariṅ mahapa/dma,

    [3] pan iya hiku ḍapure

    [4] pati ṗatitisipun

    [5] sīk winaṙṇa rakutīṅ kawi,

    [6] puṗuse kumalamaṙ

    [7] wite maṅkin tan wruḥ

    [8] hawis ba/pa kaṅ wikana,

    [9] saṅƞ ātapā riṅ sukṣma ñanā wirati,

    [10] wruḥ panuṇuƞgale sabḋa

    I.

    [1] ø prasidakna lamṗaḥta kaki,

    [2] huṅsinĕ

    [3] sira saṅ yogiswara/,

    [4] saṅ sahāpurusa wrīṅ reḥ,

    [5] hana pamitraniśun

    [6] haṅlamṗaḥhī muninḋra lwiḥ

    [7] makadiniṅ prawwata,

    [8] kaṅ minaka guru,

    [9] liṅga/neƞ adi patapan

    [10] ṣukla pawītra wiku brahmanacara

    [11] jaja hudaksina

    I.

    [1] ø sakti wiseṣa riṅ brata lwiḥ

    [2] ta pinakā purohitaniṅ tapa,/

    [3] sḍĕṅ tilasĕṇniṅƞ akweḥ

    [4] haƞi ta hanakiṅsun

    [5] ḋepunbaktī hanamṗa waƞṣit

    [6] ḋasaśila denkĕna,

    [7] ulat ḋentumuṅkul

    [8] me/wĕḥ riƞ amet nugraha,

    [9] kula hilaṅ bapā riƞ amet kadaḋīn

    [10] haƞel. raga nastapa

    I.

    [1] ø priḥ waṅsitira saṅ daṙmmajati,

    [2] petĕn sarā: 7v⟩saniƞ ādiḋrawa,

    [3] kombala g̈ni hurube

    [4] surupa tan katuduḥ

    [5] kuruƞan mas niṙ tanṗa cantri,

    [6] pasuk. wtuniṅ tiga,

    [7] kabun ṣuwuṅ/

    [8] kuwoṅ munī riṅƞ ambara,

    [9] takoṇakĕn siƞāmadḋa hayo lali,

    [10] wkasiṅ paḍaṅƞ awa

    I.

    [1] ø Jelas caranya melakukan samadi

    [2] kini menikmati kegembiraan.

    [3] " Jika ditemukan caranya dan penyesuaian diri

    [4] (serta) rahasia hati dia Sang Utama,

    [5] segala tanda-tanda di badan tidak terasa sulit.

    [6] Besar halangannya tapa,

    [7] jika meleset menjadi perselisihan.

    [8] Aturlah, hati-hatilah, jangan mengandalkan (apa-apa).

    [9] Kuasailah ajaran yoga itu,

    [10] namun, Ngger, memang sulit jika bukan haknya.

    I.

    [1] ø Demikian nasehatku Ngger,

    [2] bersegeralah wahai engkau yang mengabdi pada Dharma.

    [3] Badan harus berani menghadapi kesulitan.

    [4] Perbuatan baik dijaga,

    [5] jangan tidak bersemangat dalam menerima ajaran rahasia.

    [6] Dharma pun segera akan menyertai

    [7] bersegeralah menangkap,

    [8] kuasailah jangan sampai gagal,

    [9] temukanlah yang menjadi tujuan akhir mati dan hidup

    [10] kerumitan samadi pun terkuasai"

    I.

    [1] ø Sudah selesai ia memberi nasehat.

    [2] Larutnya malam tidak diceritakan.

    [3] Segera menjelang pagi,

    [4] di timur matahari terbit,

    [5] agak samar-samar, sepertinya menyelinap.

    [6] Lemah keadaan jiwanya (Singamada)

    [7] sebab tidak tidur.

    [8] Ki Singamada berkata,

    [9] "Duhai, yang mulia membuat hatiku terbuka.

    [10] Mana jalan ke arah gunung?"

    I.

    [1] ø "Tidak ada halangan yang perlu disingkiri di selatan situ.

    [2] Tanah datar luas dihiasi

    [3] andong, jalannya landai,

    [4] segera (Singamada) ke arah gunung.

    [5] Ingat-ingatlah jangan lupa, Anakku, Angger,

    [6] engkau anakku,

    [7] semoga berakhir baik.

    [8] Urungkanlah niat untuk mati,

    [9] ḋuluṛn iƞ ayu denira hakikin

    [10] boƞniṅ sukṣma tatya

    I.

    [1] ø rahina tatas kāwaṙṇna

    [2] hyaṅ prabaƞkara kumñaṙ

    [3] hasahu/ran kaṅ paksī humyaṅ śwarane

    [4] cakora swara munya ñ jrit.

    [5] kadya seṅṣeṅ ṗanaṙ kaww amiṇreg̈e,

    [6] samṗunya basukī soça

    [7] hamu/hun. kī siƞāmāda

    [8] hawot lepanā hamlas aṙśa wuwuse

    [9] laḥ kantuṇa gĕg̈nepa,

    [10] naww ana dṛbe kasiṣe

    I.

    [1] ø/ aṅliṅ saṅ tapa hasmu taƞis

    [2] hanaƞoṇi ayu ramanira,

    [3] saṙww aƞusap luḥ tan ṗanten

    [4] sipi maṙmaṇipun

    [5] mulat ḋukanira saṅ tami,

    [6] ya ḍuḥ/h anaku tuhan

    [7] ḋiprayatna lĕ

    [8] hiḍĕp. ta yo salaḥ simṗaṅ

    [9] deṇanuṅgal ṗaƞeran rañcaṇiƞ ati,

    [10] siḍĕm gĕṅniṅ/ wesaya

    I.

    [1] ø saḥ ṣakiṅ pamṛgilan lumaris

    [2] ki siƞāmadḋa sigra lamṗaḥnya

    [3] kumucup nala nirage

    [4] pratahā saṅ winuwus

    [5] ñaṇa lamṗu: 8v⟩s ḋibya matitis

    [6] kontap ṣṛṅgaṇi wana

    [7] śrama daṙpa luhuṙ

    [8] maƞkin ṣyuḥ rasaniṅ daya,

    [9] kag̈orawa kagug̈u nastapa niki,

    [10] rāga lwiṙ/ kawasaha

    I.

    [1] ø prapta ṗawa ṗagag̈an lamṗaḥ taṇ aglis

    [2] miyat niṅ laƞniṅ kaṅ saṅka mĕṙga

    [3] haƞnaƞnaḥ katoṇ iṅ ƞare

    [4] lumraḥ weni ka ḍusun

    [5] katiƞā/lan sakiṅ wawagiṙ

    [6] haṙnawā lamat lamat

    [7] katawƞan guṇuṅ

    [8] kadyawoṙ lawan gag̈ana,

    [9] gĕṛḥ mayat ṣwaḥranya maṅkitī jawĕḥ

    [10] (sesuai dengan) rencana hatimu yaitu redanya nafsu".

    I.

    [1] ø Pergi dari tempat rantau, berangkat

    [2] Ki Singamada. Cepat jalannya,

    [3] pikirannya mendesak, gelisah

    [4] agar cepat sampai. Yang dipikirkan

    [5] samadi. Nekad, luar biasa konsentrasinya.

    [6] (Ia) dihantar sampai di batas pertapaan

    [7] yang indah dan tinggi (tempatnya).

    [8] Semakin hancur rasa hatinya

    [9] memikirkan, memperhatikan kesengsaraannya,

    [10] nafsunya sepertinya terkuasai.

    I.

    [1] ø Sampai di sawah jalannya perlahan,

    [2] melihat-lihat keindahan dari jalan.

    [3] Ia (Singamada) menempatkan diri agar dapat melihat ngarai.

    [4] Terhampar keindahan desa itu,

    [5] tampak dari punggung gunung.

    [6] Laut samar-samar

    [7] tertutup gunung

    [8] seperti bersatu dengan langit.

    [9] Guruh samar-samar suaranya memberi isyarat pada hujan

    [10] pada bulan keempat.

    I.

    [1] ø Keindahan sepuluh desa sudah terlewati,

    [2] seperti mengalir berputar pemandangan itu.

    [3] Sawah-sawah terhampar (orang-orang) menuai (padi).

    [4] (Sawah) berhias pada keempat sisinya,

    [5] seperti melambai karena (tiupan) angin.

    [6] Meliuk-liuk daun-daunnya berbelitan

    [7] pohon beringin yang menjulang itu.

    [8] (Singamada) tiba di desa di timur laut sana.

    [9] Memandanglah dia yang mengusahakan tapa (Singamada), terharu(?) hatinya menaruh hormat

    [10] karena seakan-akan dipersilakan singgah.

    I.

    [1] ø Melamun, berdiri tertegun, menengok

    [2] kesana kemari, melongok tepi jurang.

    [3] Pohon dramaga bermacam-macam,

    [4] teratur, buahnya sarat.

    [5] Sangat menyenangkan, kehebatan burungburung

    [6] selalu mendahului makan buah.

    [7] Seperti genderang berbunyi berbarengan

    [8] suara burung walik riang,

    [9] Senang hatinya, sudah puas (makan?) buah.

    I.

    [1] ø Burung kaposwa diam tidak berbunyi,

    [2] bebas menebarkan keindahan bunga asana,

    [3] pasangan itu gembira hatinya.

    [4] Burung wartaka (puyuh)nya berbunyi gaduh,

    [5] burung gending sepertinya mengikuti.

    [6] Binatang wut di (samudra?)

    [7] terampil naik ke ketinggian

    [8] kijang bersuara di jurang.

    [9] Kera-kera itu riuh suaranya (gerakannya) menyebabkan

    [10] pohon-pohon bergoyang kian kemari.

    I.

    [1] ø Agak gembira hati dia yang sedang sangat prihatin,

    [2] terpesona melihat keadaan pesawahan.

    [3] Tanamannya banyak,

    [4] bermacam-macam pisang baru

    [5] saja dipotong(?). Tumbuhan jawa dan jali baru saja bertunas.

    [6] Tumbuhan jalureh dan kakandah,

    [7] jarak, jahe, dansun

    [8] berjajar (bertunas?)

    [9] baru saja tertimpa hujan tiga kali, tumbuh.

    [10] hatis tĕṣniṅ tumiƞal.

    I.

    [1] ø maƞga tan mintara cipta niki,

    [2] muṙcitaniƞ ati kasmaran

    [3] kasṛpan manaḥ wirage

    [4] pañjrahi kusu/ma rum.

    [5] skaṙ wuƞu tenon liṙ caṇḍi,

    [6] senoƞi sadḋawata,

    [7] rajasa glaṙ ruru

    [8] dḋikara rupa nambaya,

    [9] kadya mupu pami/jihiṅwa saṙwwa sari,

    [10] paƞṛnekaṅ tan tĕmaḥ

    I.

    [1] //0 śaḥ sakiṅ pagagan lamṗaḥnya haglis

    [2] maṙga sĕṅkañ juraṅ kalīwatan

    [3] ṛsni wṛdayā tan saḥ/reḥ

    [4] sigra prapteƞ alasmu

    [5] jiwa luya maras kumitiṙ

    [6] sĕnṛṅ lamṗaḥ pinuraṅ

    [7] wyaṙ tan ana ketuṅ

    [8] priṅga maṙg̈a duṙggama,

    [9] la/gi karāsa pawaraḥ saṅƞ akikin

    [10] raṙmaniƞ atoḥ praṇna

    I.

    [1] //0 taƞeḥ caritaniƞ amet. rasmi,

    [2] kalalu raḥwuḥ riṅ paƞajara: 9v⟩n

    [3] tĕmbiṅniṅ maṙga pṛnahe

    [4] bañjaranyabra murub.

    [5] ƞanḋoṅ brahma lan kayupuriṅ

    [6] siliḥ rok mawiḷtan

    [7] lata nisṭa gluṅ/

    [8] tīnon kadī guṇuṅ kĕmbaṅ

    [9] tuhu wiwaksa wijñā saƞ apaƞanti,

    [10] (Semua itu membuat) sejuk hati yang melihat.

    I.

    [1] ø Ia ingin tidak pergi pada pikirnya.

    [2] Terpesonanya hati menimbulkan kasmaran.

    [3] Tersentuh, hati pun menjadi gelisah.

    [4] Bunga bertaburan mewangi.

    [5] Bunga wungu tampak seperti candi,

    [6] menaungi daerah luas.

    [7] Bunga rajasa berserakan gugur,

    [8] Sangat indah ujudnya, sepertinya memanggil-manggil.

    [9] Seperti berkumpul tampilnya bermacammacam bunga,

    [10] membuat kebahagiaan yang tiada akhir.

    I.

    [1] ø Pergi dari persawahan, jalannya cepat.

    [2] Jalan terjal, jurang-jurang terlalui.

    [3] Ketakutan hatinya belum tenang.

    [4] Segera ia sampai dihutan, agak

    [5] tidak sadar jiwanya, takut, kebat-kebit (hatinya).

    [6] Dipercepat jalannya, terkuasai (hatinya).

    [7] Luas tidak terukur (hutan itu),

    [8] jalannya berbahaya dan sulit (ditempuh).

    [9] Baru terasakan segala nasehat dia Sang Pertapa,

    [10] akan keinginannya (Singamada)

    [11] mempertaruhkan jiwa.

    I.

    [1] ø Panjang ceritanya tentang dia yang mencari keindahan,

    [2] dilewati saja. Sampailah ia (Singamada) di tempat seorang ajar

    [3] di tepi jalan tempatnya.

    [4] Tamannya (berwarna) merah menyala oleh

    [5] andongmerah, dan kayupuring, yang

    [6] berdesakan, berbelitan,

    [7] banyak melingkar-lingkar

    [8] tampak seperti gunung.

    [9] Dia Sang Pertapa menyapa dengan katakata yang sungguh-sungguh bijaksana

    [10] agar Singamada mau singgah.

    I.

    [1] ø Tampak gembira, senang hatinya, (Sang Ajar)

    [2] menyapa pada kedatangan (Singamada),

    [3] "Nah, tumben!". Sang Tamu yang baru saja berjalan-jalan,

    [4] disongsong suara halus

    [5] Ki Dayaka, "Sedih, sepertinya tertimpa kesusahan".

    [6] //0 ki siƞā/madḋa mawaraḥ

    [7] dyaniṅśun mareṅƞ aśramma,

    [8] hasuruda ṇugrahā wikane sarateśun

    [9] haƞowahana budi,

    [10] haṙsa nuta bawanira saṅ/ tame reḥ

    I.

    [1] //0 liṅ sa bikṣuka saṅ sipta mijil.

    [2] rahayu dahat bapā kaṙsanta

    [3] laḥ tulusaknā deni

    [4] ri śun kaki ha/tuduḥ

    [5] pṛnahira saṅ minakadi,

    [6] wusnyadan ṗalabojyanaṙsa,

    [7] no kaṙyya saṅ tamuy.

    [8] hnĕƞakna sakṣana,

    [9] ko gantyaniṅ waçanā ko/niƞaha maƞkin

    [10] [ṇ ]Ki Singamada memberi tahu,

    [11] " Saya ke pertapaan ini,

    [12] akan menerima dengan hormat dan berterima kasih jika diberi anugerah untuk mengetahui sarana-saranaku

    [13] untuk mengubah budi,

    [14] untuk meneladani cara hidup Sang Pertapa".

    I.

    [1] ø Kata Sang Pertapa, apa yang ada dalam pikirannya meluncur,

    [2] "Sangat baik, Angger, keinginanmu,

    [3] nah teruskanlah. Adapun

    [4] saya, Angger, memberi tahu

    [5] tempat dia yang unggul".

    [6] Sesudah itu kemudian mereka makan.

    [7] Demikian kegiatan Sang Tamu.

    [8] Diamkanlah sementara.

    [9] Kini ganti yang diceritakan. Ketahuilah sekarang

    [10] dia Sang Pertapa terpilih

    I.

    [1] ø munculnya dalam menemukan perbuatan yang pantas,

    [2] kebanjiran mendapat keuntungan. Selalu berdana.

    [3] Tempat tinggalnya benar-benar ramai,

    [4] banyak teman berdatangan,

    [5] yang sangat menghormati dengan melimpah

    [6] untuk melakukan tugas-tugas khusus.

    [7] Tidak sulit minta tolong (padanya)

    [8] untuk melakukan apa yang telah menjadi sumpah

    [9] bratanya. Ki Salimut telah berhasil pada kehendaknya,

    [10] terpercaya ucapannya.

    I.

    [1] ø Pertapaan itu sungguh indah.

    [2] Berseri macamnya bunga bersusun dengan pantas,

    [3] dapat dianggap sama ujudnya.

    [4] Ada bunga bakung, cacarajawuh,

    [5] ratnacina, talukiputih,

    [6] bunga dan daun-daun cinamerah.

    [7] Tumbuhan sidatapa sarat buahnya.

    [8] Arca raksasa mengapit pintu gerbang, (sementara)

    [9] gapura besarnya dihiasi kepala Kala yang menakutkan,

    [10] dinaungi pohon nagapuspa.

    I.

    [1] ø Tempat sepasang sajen batunya mengapit

    [2] gapura, indah dilihat.

    [3] ṗutu/sara saƞ agawe

    [4] puṙwwa tatwaniṅ guṇuṅ

    [5] binisekaniki¡,

    [6] haparab ri niṙbaya,

    [7] pusṗakaniṅ batuṙ

    [8] ḍuḥ baya śwapa wikana,

    [9] hasamaṙ dalane duṙ/ggama sira rusit.

    [10] mewĕ wruḥheṅ niṙbaya

    I.

    [1] //0 śumilaḥ tejane tapa sakti

    [2] mlĕk waƞini dupa ne saƞgaṙ,

    [3] kumutug. pa/samidane

    [4] pusṗapuja tan luśuḥ

    [5] saktī baktī laksana sanḋi,

    [6] hamriḥ sidaniṅ lamṗaḥ

    [7] praptaha riƞ ayu

    [8] dohani kalawisaya,

    [9] hapan mina/ka muśuḥhiƞ atakitaki,

    [10] haƞimuṙrimuṙ cipta

    I.

    [1] ø siḍĕmn iṅ yoga wuwusĕn maniḥ

    [2] ki siƞāmaḋa koƞaƞ e sabḋa

    [3] prapteṅ ba/tuṙ taṇn aśuwe

    [4] halarapan saṅ wiku

    [5] hegaṙ manaḥ saƞ apaliƞgiḥ

    [6] ḍataṅ niṅ mitra tuƞgal

    [7] kaliḥ dḋaya kanut

    [8] saṅ sikṣwā saha lepana,

    [9] : 10v⟩lasniṅ paƞabaktī saṅ guru haƞliḥ

    [10] laḥ kaky amarantiya

    I.

    [1] //0 samṗun asaji raka pṛgi

    [2] tan koṇiƞaha deniƞ āḍahaṙ

    [3] wusnya mu/caṅ maṅswa gotek

    [4] siƞgiḥ dwanipun rawuḥ

    [5] saṅ daya ḍahati haƞ√si,

    [6] haśuruda nugraha,

    [7] saṅya ṛp lakwa

    [8] haƞowahana sarira,

    [9] hatya ma/nuta pawetnīṅ kaswaśiḥ

    [10] hanĕṅgwaḥ saƞu lara

    I.

    [1] //0 sipi laraniṅ wṛdaya

    [2] hanwam amukti lara heraṅ

    [3] pun siƞāmadḋā tuhu kalaƞa/n sanḋeya,

    [4] maṙmaniƞ ālalis.

    [5] waṛg lara g̈ĕṅƞiṅ naraka ṛmawe,

    [6] ranak hyaṅ hawlas tumiƞal.

    [7] haṛƞĕ paśraṅniṅ waraḥ

    [8] hamalamṗaḥ dinu/luraṇ ḍataṅ mariṅke

    [9] saƞ adḋiprawwata liƞe

    [10] heman ewĕḥ raṙwanom taƞeḥ kaṛpe

    I.

    [1] //0 akweḥ paƞuniƞaṇiśun kaki,/

    [2] waṇi sirā saƞ ahyun atwapa,

    [3] kaya hiya duk mahune

    [4] nisṭaniṅ raga ketuṅ

    [5] hawwaharā holiḥ roṅ saksi,

    [6] lipu<ṙ> manaḥhe menḋra,/

    [7] dukane tan ketuṅ

    [8] taha si tan makaṇnaha,

    [9] saṅ dayaka punapa maṙgaṇiƞ apti,

    [10] bapa niṣṭa nugraha

    I.

    [1] //0 haḷp tumukul mawacana/ haris

    [2] ki ƞāmādḋa hawon lepana,

    [3] nora saṅƞara riƞare

    [4] tanṗa tiṅgal ṗalayu

    [5] gĕṅniṅ lara wetniṅ kaswaśiḥ

    [6] tan wruḥ riṅ rama rina,

    [7] : 11r⟩ yayeƞ uwus lamṗus

    [8] punika maṙmmaniṅ kesaḥ

    [9] haƞ√ṅsi kadaṅ wraga taṇn ana śudḋi,

    [10] hasuṅ laraniṅ daya

    I.

    [1] //0 paja pajaniṅƞ eliṅ ta/ṇ eliṅ

    [2] mĕnira katiƞgal. deniṅ bapa,

    [3] hibu tumut kapatine

    [4] menganggap sebagai bekalnya bersakitsakit.

    I.

    [1] ø Sangat sedih hatinya.

    [2] Masih muda usianya (lagipula) mengalami kesengsaraan.

    [3] Singamada benar-benar tertimpa prihatin,

    [4] itulah sebabnya bersikap tidak perduli.

    [5] Kenyang menderita, besarnya kesengsaraan menyentuh-nyentuh.

    [6] Dia yang mulia jatuh kasihan melihatnya,

    [7] mendengar pemberitahuan yang terbata-bata

    [8] tentang perjalanannya, sehingga datang disini.

    [9] Dia Sang Pertapa Utama berkata,

    [10] "Sayang! Ia mengalami kesulitan, muda usinya, yang dikehendaki jauh jangkauannya.

    I.

    [1] ø Banyak yang aku ketahui, Angger.

    [2] Beranikah engkau, (hai) yang menghendaki tapa,

    [3] seperti niatnya semula.

    [4] Kesengsaraan raga hendaknya diperhitungkan.

    [5] Kira-kira dua bulan lamanya,

    [6] reda hatinya untuk berkelana.

    [7] (Jika hal itu terjadi) kesusahannya tidak terhitung.

    [8] Tidak!. Jangan engkau berlaku demikian,

    [9] wahai yang menimbulkan kasihan. Apa sebabnya (engkau) mempunyai keinginan (bertapa),

    [10] Angger, kecil yang didapat".

    I.

    [1] ø Dengan pantas menunduk, berkata halus

    [2] Ki Singamada menghaturkan sembah,

    [3] "Tidak ada yang menyebabkan undur ke ngarai,

    [4] tidak akan melarikan diri.

    [5] Besarnya kesusahan menimbulkan belas kasihan

    [6] karena tidak berjumpa dengan ayah ibu.

    [7] Ayah ibu sudah meninggal,

    [8] itulah alasanku pergi.

    [9] Berlindung kepada sanak saudara tidak ada yang bermurah hati,

    [10] sangat susah hati ini.

    I.

    [1] ø Tampaknya ingat padahal tidak ingat.

    [2] Hamba ditinggalkan ayah;

    [3] ibunda turut berbela mati.

    [4] Tidak terperhatikanlah aku,

    [5] tidak terkira kesedihan hati ini.

    [6] Nah Paman percayalah

    [7] janganlah berhenti

    [8] untuk memberitahu, jika itu sudah menjadi kewajiban

    [9] Pamanda untuk memunculkan brata sebagai persyaratan ritual

    [10] supaya tidak lekat".

    I.

    [1] ø "Anakku, hal yang rendah itu menyengsarakan,

    [2] lebih-lebih yang ada padamu.

    [3] Tidak akan kesampaian maksudnya

    [4] karena tertimpa hasrat asmara.

    [5] Meskipun dengan sangat saling mengasihi,

    [6] terbebani hutang,

    [7] tahan menunggu

    [8] diperbudak oleh harta,

    [9] besarlah petakanya.

    [10] Hal itu merupakan tandanya kesengsaraan.

    I.

    [1] ø Meski begitu, Angger, nasehatku:

    [2] orang yang telah lepas dari bertapa keadaannya

    [3] cerah, perbuatannya

    [4] luhur, tahu akan laku,

    [5] unggul, utama dalam kebaikan,

    [6] seperti misalnya engkau anakku.

    [7] Wajahnya cakap,

    [8] hal kecil dibuat sarana untuk

    [9] memperoleh kebahagiaan. Dirimu jika berserah diri

    [10] itulah sarana untuk mempunyai kekuatan besar".

    I.

    [1] ø Tidak lain itulah perbincangan yang berisi anjuran-anjuran.

    [2] Malam pun menyelinap, matahari

    [3] kehilangan cahaya. Kini waktunya untuk tidur.

    [4] Dia yang mulia berkata,

    [5] "Sungguh nekat mati ragamu, Angger.

    [6] Karena tidak dicintai sanak saudara,

    [7] karena tidak terperhatikan?.

    [8] Mudah-mudahan terlaksana segala rencanamu.

    [9] Siapkan kebahagiaan dari kesusahan

    [10] sebagai tindakan orang yang tidak bernoda".

    I.

    [1] //0 dulu wijilniṅ saṣaƞka

    [2] madya nayaniṅ sarat

    [3] hu śwaraniṅ tekel ikā masane

    [4] saṅ kutu kutu muni,

    [5] sukaniṅ tṛsna/ latā kagĕm uripe

    [6] ø egaṙ paƞisiniṅ waṇa,

    [7] mṛga ṇuta naramaƞka,

    [8] mṛga ṇuta naramaƞka,

    [9] sukara mijil ṣaka riṅ lamurowwaƞe

    [10] carita/ mwaṅ kami

    [11] gsiṅg̈akan iṅ juraṅ tu budḋine

    I.

    [1] //0 kag̈yat akataruwag ṗaḍa wṛgiṅ

    [2] burwan i malaywa paḍa saśaran

    [3] ḋeṇiṅ moṅ hanjrit ṣwara/ne

    [4] saṣomaḥ krodḍa glaṙ

    [5] haƞulu maƞṣa tan ṗoliḥ

    [6] maṅkin kag̈ila gila,

    [7] munyatut maṙgag̈uṅ

    [8] haṛsaƞ amihaṙsa,/

    [9] hakĕkĕs awoṙ maras hyaṅ puṭut wajriḥ

    [10] paḍa kumṗul kumṗulan.

    I.

    [1] //0 ki <śa>liṭuḥ samṗun yatapiki,

    [2] ki gurubed. wusnyamet wantĕ/ran

    [3] ti saloleṅ

    [4] ri pabṭekaṇn umuṅ

    [5] hana gita waneḥ mwaṅ kakawin

    [6] lon taƞ ātataṇḍakan

    [7] ki sagatī putus

    [8] ṗrataksa tata kī puja,/

    [9] ki sarontak ṗinītuwa tameṅ gati,

    [10] pinaka pamurukan.

    I.

    [1] ø ki salimut ṛsna wusnyadan aguliṅ

    [2] ki siƞāmadḋā duluṙnya

    [3] ri: 12r⟩ g̈ḍo_ lo

    [4] denya kule

    [5] pada hyaṅ giri mantuk

    [6] riṅ padmeṇa mutĕṙ sanḋi

    [7] haworasaniṅ manaḥ

    [8] siƞāmādḋa muwus

    [9] ṣarira ta/n wiƞ enaka,

    [10] duk iƞ amṗaḥ satkaniśun iƞ aṙdi

    [11] suka rasaniṅ daya

    I.

    [1] //0 tabĕḥ pat kaliḥ tƞaḥ wƞi

    [2] sa tapa yaḥ taṇn ana śwara,

    [3] sama/ heça denya kule

    [4] badanira sam bawuṙ

    [5] śiliḥ tiṇḍiḥ paḍa halƞiṅ

    [6] waṇiḥ kupina siṣal.

    [7] harukĕt lan kĕṭu

    [8] hana ƞa/pw añuṙṇaƞgana,

    [9] hawoṙ śiwud. yayaḥ tuhu hanakbi

    [10] reta malarasan

    I.

    [1] mari humuṅ g̈ita mwaṅ kakawin

    [2] gumanti haƞoro ka sambawa,/

    [3] hakĕkĕrot lahine

    [4] ki saloleṅ haƞimplu,

    [5] ki saliṇḍuḥ, haṅriƞikriƞik

    [6] nora lwan kaṅ denucap

    [7] baḃakaran ba/suṅ

    [8] śahulaḥhe kaçakrabawa,

    [9] ki siƞamādḋa gumuyw atatĕl ati,

    [10] mijila tanṗa rasa

    I.

    [1] ø sawƞi tuhu tanṗa guliṅ

    [2] ketaṅ ragane ka/suraṅ śuraṅ

    [3] nastapa saṅkani rare

    [4] çipta ṗrapañca luśuḥ

    [5] kagorawā kagug̈u keṣṭi

    [6] tiṇuṅgal ṇireṅ manaḥ

    [7] hawasana lu/suḥ

    [8] mon kaƞĕn ḋeṇiṅ kasihan

    [9] kapakna sarira yen tanṗa wṛti

    [10] hayo ta di parana

    I.

    [1] //0 tiliṅ saṅ hyaṅ cañḋra lumisiṙ

    [2] masanati : 12v⟩ samilaṅ nalika,

    [3] riṅ pmaƞuyon ṣwarane

    [4] hasaṅgaṇi lañ cucuṙ

    [5] munya gantī manuk cuçulik

    [6] nilakanṭa sahuran

    [7] liṙ wwa mu/ƞu haturu,

    [8] paƞuni cuçakt amijaḥ

    [9] saksana rāina prasama taƞi

    [10] baḃa wetan ṣumirat.

    I.

    [1] ø Tanda jam 24 dibunyikan dua kali - tengah malam.

    [2] Para pertapa sepertinya tidak bersuara,

    [3] mereka nyenyak tidur.

    [4] Posisi badan mereka malang melintang

    [5] saling tindih; ada yang berpakaian (lengkap),

    [6] yang lain cawatnya melorot.

    [7] Ada yang memeluk songkok erat-erat.

    [8] Ada yang bermimpi, melumat dengan ganas sendirian,

    [9] sibuk bergelut seolah-olah (melakukan persetubuhan) dengan istrinya.

    [10] Sperma pun berceceran.

    I.

    [1] (ṇ) Berhenti keramaian nyanyian dan yang ber "kakawin"

    [2] berganti dengan suara dengkuran yang cocok

    [3] dengan suara gigi berkeriut. Demikian pembawaan

    [4] ki Saloleng ketika mimpi.

    [5] Ki Salinduh merintih-rintih

    [6] yang diucapkan tidak lain

    [7] adalah ular bakarnya.

    [8] Semua perbuatannya berulang-ulang.

    [9] Ki Singamada tertawa, sesaknya hati

    [10] lenyap dengan tidak terasa.

    I.

    [1] ø Semalaman benar-benar tidak tidur

    [2] padahal raganya sengsara,

    [3] menderita susah sedari kanak-kanak.

    [4] Pikirannya bingung, tidak berdaya,

    [5] dipikir, dipercaya, dikonsentrasikan

    [6] disatukan dalam hati

    [7] akhirnya tidak berdaya.

    [8] Jika rindu karena perasaan cinta

    [9] akan diapakan badan ini jika tanpa berita.

    [10] Janganlah berbagaimana.

    I.

    [1] ø Condong rembulan beringsut.

    [2] Saatnya terang segera

    [3] di tempat para manguyu. Suara

    [4] riuh burung cucur

    [5] berbunyi bergantian dengan burung cuculik.

    [6] Burung nilakanta bersahut-sahutan

    [7] seperti orang membangunkan orang tidur.

    [8] Suara burung cucak riang gembira.

    [9] Serta merta pagi- mereka pun bangun.

    [10] Di timur (langit) semburat merah.

    I.

    [1] ø Sang cucu pertapa segera menyadari.

    [2] Setelah mengambil baju dari kulit binatang, lalu

    [3] membersihkan diri bersiap semua

    [4] menghadap di kaki guru

    [5] dengan melakukan sepuluh tingkah laku yang baik agar

    [6] muncul ajaran

    [7] yang utama untuk kebaikan laku

    [8] dan sepuluh kebenaran tertinggi.

    [9] Itulah alasannya menahan diri, siang malam.

    [10] Hatinya bertambah mantap.

    I.

    [1] ø Beberapa lamanya ia berada di gunung.

    [2] Ki Singamada tinggal di pertapaan,

    [3] Sebelas (?) bulan lamanya.

    [4] Kemudian ia menjalani sebagai "babaru".

    [5] Sudah kuat untuk melakukan perbuatan baik.

    [6] Segala tindak-tanduknya di gunung

    [7] tidak sulit untuk diajar.

    [8] Sang Wiku terpilih mencapai sempurna

    [9] datang di tempat para pertapa perempuan dengan tergesa-gesa,

    [10] kemudian mereka mengolah makanan.

    I.

    [1] ø "Segala tindakan baik akan berhasil.

    [2] Engkau, Angger, masakan tidak tahu

    [3] mengenai rahasianya laku".

    [4] Ki Salimut memberi petunjuk,

    [5] "Perintahkan saudaramu itu, Ngger,

    [6] suruhlah dengan tugas khusus

    [7] untuk mengambil daun pisang yang masih muda".

    [8] Cepat jalannya,

    [9] telah bersiap sejumlah teman-temannya datang

    [10] memberi makanan.

    I.

    [1] ø Semua pertapa perempuan sudah datang.

    [2] Ki manguyu juga sudah datang

    [3] membawa babi hutan besar.

    [4] Anak-anaknya mengikuti

    [5] memikul sagu (?)

    [6] dan buah pinang,

    [7] satu pikul kelapa.

    [8] Datang sejumlah siswa.

    [9] Terdengar dia yang mulia memberi tahu hal yang baik dan yang buruk.

    [10] Banyak yang berpedoman pada pembabaran (ajaran itu).

    I.

    [1] ø Dia yang mahir dalam yoga sudah datang,

    [2] mereka menghaturkan buah enam rasa,

    [3] diikuti ucapan menghormat.

    [4] Sang guru yang utama menyambut

    [5] sapaan teman-temannya terkasih.

    [6] "Selamat datang, Anakku, semua",

    [7] disusul dengan ucapan,

    [8] "Silakan kisanak duduk".

    [9] Mereka menghormat menghaturkan banyak puji-pujian(?).

    [10] Singamada takjub.

    I.

    [1] ø Setelah tersaji makanan, (...?)

    [2] para tamu makan.

    [3] Mereka makan tidak lama,

    [4] karena ingat akan tugasnya masing-masing.

    [5] Para pesuruh mandi,

    [6] ramai bersenda gurau,

    [7] berkelakar mendatangkan tawa.

    [8] Ki manguyu memasak tanpa garam (?)

    [9] mereka bersemangat memburu babi hutan

    [10] ramai- ramai diikat.

    I.

    [1] ø Para pertapa perempuan merendam ikan kecil (?).

    [2] Pertapa perempuan yang lain kemudian turut serta,

    [3] mereka semua muda usianya,

    [4] wajahnya cantik.

    [5] Ni Rumita dan Ni Warini,

    [6] Ni Taki (dan ni) Warna,

    [7] sebaya usianya.

    [8] Sebagai yang unggul (?) dalam bertapa,

    [9] yang seorang, seperti roh seorang perempuan manis

    [10] bernama Ni Sawita.

    I.

    [1] ø Ni manguyu mengurus api

    [2] yang lain menyiapkan menanak nasi,

    [3] ramai, mereka bekerja (...?).

    [4] Para pertapa perempuan berkata,

    [5] "Leler dan lempeng sajikan".

    [6] Berkumpullah para pertapa perempuan untuk bekerja.

    [7] "Keranjang besar

    [8] yang berwarna biru tua yang berada di sudut itu

    [9] (untuk tempat ) telur. Jika lupa

    [10] ya sudahlah, Pangeran".

    I.

    [1] ø Singkat ceritanya (mereka) yang bekerja,

    [2] hari sudah menjelang sore. Siang

    [3] terselimuti gelap, kini

    [4] matahari tenggelam

    [5] kemudian bersinarlah rembulan

    [6] menerangi di bumi.

    [7] Sudah saatnya tidur,

    [8] sudah benar-benar berciri

    [9] serupa dewata. Makanan disajikan,

    [10] enak, karena sengaja dibuat demikian.

    I.

    [1] ø Pucatnya rembulan merata karena

    [2] cahaya matahari.

    [3] Para pertapa perempuan kemudian berpakaian, ramai.

    [4] Cekatan mereka menyiapkan sesaji,

    [5] melakukan tugas khususnya, melakukan puja, dengan segera

    [6] melakukan tugas mulia.

    [7] Waktu yang baik pada waktu itu

    [8] wuku Mawulu, "pasaran"nya Legi baik diambil hal yang baik,

    [9] waktu purnama di bulan Posya yang baik.

    [10] Ki Singamada ketika melakukan hal baik.

    I.

    [1] ø Sang Pertapa yang mulia kemudian membersihkan diri.

    [2] Ki Singamada telah mencuci rambut

    [3] karena kusut badannya.

    [4] Tampak air matanya berlinang,

    [5] berkata-kata dalam hati dengan perasaan hormat,

    [6] "Meski raga berganti ujud,

    [7] (meski) harus menerobos gunung,

    [8] (meski harus) memotong rambut terus menerus,

    [9] (meski harus) mengikat kepala, pastilah aku bertekun,

    [10] berlatih diri melakukan yoga".

    I.

    [1] ø Sesudah menyatakan keinginan itu kemudian ia melakukan penghormatan.

    [2] "Jangan terlalu jauh, engkau, Anakku".

    [3] Mereka yang menghadap (disapa) semua.

    [4] Menarik nafas dalam-dalam(?).

    [5] Panji besar sebagai saksi,

    [6] bergambar Anoman marah

    [7] yang berdiri bulu-bulunya.

    [8] Mengepul dupa di tempat pemujaan,

    [9] karena kayu gaharu dan asap kayu bakar, harum

    [10] semerbak bau dupa.

    I.

    [1] //0 umwaṅ śwarani gĕṇṭa haraƞīn

    [2] gĕṇḍiṅ horagan. mwaṅ sapta śwara,

    [3] saṅka mu/nī lan ṗoreret

    [4] ṣraƞī puja habaruṅ

    [5] mawilĕtan madyaniṅ laƞit

    [6] ẗutuga ƞantariksa,

    [7] puja ƞaluna/lunṇ

    [8] ḍumataṅ hyaṅ pañarikan

    [9] ra kaki citragotra kī kalaruci

    [10] hyaṅ maƞiƞĕt rowwaṅnya

    I.

    [1] ø tlasniṅ palalawĕ haƞiri

    [2] : 14v⟩ ki siƞāmādḋa samṗunya weśwa

    [3] daluwaṅ maka saṇḍaƞe

    [4] saṅ hyaṅ braja mĕmbu<ṙ>

    [5] g̈ṛḥ lamat munya ƞukuli,

    [6] ktug tan ka/rasa,

    [7] teja gĕṅ sumunu,

    [8] śumiriṙ saṅ hyaṅƞ anila,

    [9] kadi kawƞan ika saƞ āñaṙ tumaki

    [10] brata sukla niṙmala

    I.

    [1] //0 ḍaƞ adigu/rw amatĕṙ gaṇitri,

    [2] sinuda mula tatwaniṅ tapa,

    [3] wus ṗaripuṙṇa sinare

    [4] øugrahaniṅ saṅ guru

    [5] pinaraƞan ki su/rawaṇi,

    [6] samṗun yanaṇḍaṅ bawa

    [7] hamĕwahi baguṣ

    [8] cumĕk ṗantĕs tan ahiwaṅ

    [9] kawƞan cita sakweḥniṅ para kili

    [10] salaḥ smu riƞ ulat/.

    I.

    [1] ø sami tumahap adan aliƞgiḥ

    [2] sakweḥniṅ śikṣwa wadon lawan lanaṅ

    [3] tan ana ṇi wwaṅƞa len

    [4] tĕ[-]las keku sagu/ṇuṅ

    [5] kakĕn mitra denira saṅƞ adi,

    [6] guru winoṅƞi laba,

    [7] huptiniṅ batuṙ

    [8] habaṇiṅ tan karakĕtan

    [9] tĕka luƞa hakweḥ pamtuni dmi,/

    [10] paran. ḋene kasihan.

    I.

    [1] //0 samṗun aḍawuḥ patra cariciṅ

    [2] hatata kabeḥ paḍa kawaratan.

    [3] kweḥ/ni lumaksanā jaṅ sereg.

    [4] saṙwwa raka pinuṇḍu

    [5] katigā maka patitis

    [6] agaṅ sraṅśraṅƞan. tumadaṅ

    [7] keḥniṅƞ ararawuḥ

    [8] ta: 15r⟩ ṇn ana niṅ kaliwatan

    [9] tĕlasniṅ śad rasa ṣakṣana haliƞgiḥ

    [10] hamataṅ samodana

    I.

    [1] //0 samṗun sinadwakin ṗisa/n

    [2] ḋenira ki luhuṅskaṙ

    [3] gumanto prawacaṇā paḍa tameṅ reḥ

    [4] haglis ṗaḍa siśikiṙ

    [5] wiṙyaniṅ bawahan kīsahira serega,/

    [6] hantyanta tuṣṭaniṅ manaḥ

    [7] saƞ adīgurw amoṅ mitra,

    [8] g̈aṙjita sukasukahan ajer ulate

    [9] kī maƞuyw akaka/win

    [10] saṣaṙ śusuṙ hamiṇḍa kakweḥhan baḍeg.

    I.

    [1] ø Sudah diperintahkan, maka wadah minuman pun, berdenting,

    [2] berderet semua terisi.

    [3] Sejumlah (orang) mengambil piring dengan segera.

    [4] Bermacam makanan diambil,

    [5] tiga macam makanan sebagai sasaran utama.

    [6] Saling mendahului mereka bertindak,

    [7] banyak yang datang

    [8] tidak ada yang terlewatkan.

    [9] Setelah makan sajian enam rasa kemudian mereka duduk-duduk

    [10] sambil menghisap candu (?) dengan beramah tamah,

    I.

    [1] ø sudah disediakan sekaligus

    [2] oleh Ki Luhungsekar.

    [3] Ganti yang dibicarakan. Semua baik kondisinya.

    [4] (Mereka) melantunkan puji-pujian,

    [5] akan kehebatan dalam pesta itu. Mereka segera pergi.

    [6] Sangat puas hati

    [7] Sang Guru utama, menyenangkan temantemannya;

    [8] sangat senang, ramah wajahnya.

    [9] Ki Manguyu ber"kakawin"

    [10] tidak karuan, seperti orang kebanyakan minum tuak.

    [11] // 0 // Pupuh Witaning Pagalang // 0 //

    II.

    [1] "Kurang bersungguh-sunggh alasan saya, Ngger,

    [2] maksud perayaan ini- kini usai sudah".

    [3] Kebohongan penyair menyebar luas.

    [4] Sang Murid kemudian minta diri.

    [5] Melegakan jawab dia Sang Pertapa,

    [6] "Hati-hati di jalan,

    [7] Angger, Anakku".

    [8] Tidak diceritakan di jalan,

    [9] sampai di sebuah rumah. Segera diceritakan lagi

    [10] lima gadis yang merindu.

    II.

    [1] ø Berat langkah Ni Warini,

    [2] ingin rasanya tidak datang di pertapaan para perempuan.

    [3] Sedih, hatinya gelisah.

    [4] Ni Warna ragu-ragu,

    [5] Ni Rumita ucapannya sedih,

    [6] seakan-akan hendak turut

    [7] pada dia yang baru saja menjadi wiku

    [8] yang bernama Surajaya.

    [9] Tidak malu Ni Taki pulang sambil menangis,

    [10] derasnya air mata disembunyikan.

    II.

    [1] ø Cinta yang mendalam menyebabkan hati tersayat.

    [2] Dia yang termuda di pertapaan

    [3] Ni Sawita namanya,

    [4] bagaikan tanpa jiwa, raganya lunglai;

    [5] Surajayalah yang dipikirkan dalam hati,

    [6] sudah kenal bagai saudara.

    [7] Rasanya tidak henti,

    [8] (ingin) terus memandang kesannya seperti

    [9] istri yang setia. Ia terkena asmara, penuh hasrat, bergairah.

    [10] Akan tidak baik jika (hal ini) diketahui (orang lain).

    II.

    [1] ø Lamalah jika diceritakan tentang mereka yang sakit asmara,

    [2] kemudian datang di pertapaan.

    [3] Kini diceritakan tentang

    [4] Surajaya di pertapaan.

    [5] Tetap lurus maksud hatinya pada

    [6] samadi, menyatu (pikirannya) tidak buyar,

    [7] agar Sang Hyang Hayu

    [8] nyata-nyata ada di dalam tapanya.

    [9] Ia tidak menyadari bahwa diberi isyarat oleh perempuan

    [10] sebab baru saja mulai (sebagai pertapa).

    II.

    [1] ø Hasrat hati agar mendapat kemampuan untuk (melakukan)

    [2] tapa yang kuat. Jikapun merasa

    [3] sedih tinggal di ngarai itu

    [4] karena ditinggalkan ayah ibu.

    [5] (Sedangkan) sanak saudara tidak ada yang bermurah hati

    [6] akan kesengsaraan yang dijalani,

    [7] untuk memberi kata-kata penghiburan.

    [8] Tetapi masakan demikian terus menerus?.

    [9] Ki Surajaya terjerat perempuan

    [10] berbadankan gadis.

    II.

    [1] ø Tidak ada cara selain melakukan pengalihan perhatian.

    [2] Dia yang mempunyai kekuatan waspada

    [3] bahwa perempuan (bisa) sebagai yang membatalkan (tapa);

    [4] dihancurkan pun tidak hilang (kekuatannya),

    [5] dalam pikiran merintangi,

    [6] sulit untuk dilawan

    [7] (bahkan) oleh sang wiku (sekalipun)

    [8] karena (hal yang merintangi itu) sungguh ada bersama dalam jiwa.

    [9] Dia yang melakukan (tapa) harus sungguh menyadari pengendalian diri yang sempurna

    [10] agar terbebas dari godaan.

    II.

    [1] ø Ki Surajaya ditunjukkan secara rahasia

    [2] caranya melakukan tapa.

    [3] (Bahwa) penerangan Dharma itu menguasai keadaan

    [4] (wisik) merupakan perlambangnya.

    [5] Tujuh hari lamanya (Surajaya) mengusahakan, (tetapi)

    [6] tidak mendapatkan intinya

    [7] yang sesuai dengan laku.

    [8] Dia yang utama menyamarkan petuah

    [9] untuk dirahasiakan. Matahari tenggelam, malam itu pun menjadi

    [10] gelap saatnya rembulan muncul.

    II.

    [1] ø Sang Guru yang utama mengucap syukur dalam hatinya(?)

    [2] oleh banyaknya siswa.

    [3] Ki Surajaya menguasai keadaan dirinya(?)

    [4] Bersama dengan Ki Salimut

    [5] (Surajaya) mendengarkan dia Sang Pertapa

    [6] yang membuat terang hati tentang

    [7] gambaran laku.

    [8] Si Surajaya diberi tahu

    [9] ajaran tapa (dan) caranya menjalani

    [10] agar semakin paham pada kearifan.

    II.

    [1] ø "Tidak lain, Ngger, sebagai awalnya berprihatin:

    [2] badan hendaknya sungguh-sungguh seksama menghadap.

    [3] Jangan terlalu banyak pendapat dicari

    [4] karena akan kecewa, Ngger, dalam pendapat itu.

    [5] Ragamu usahakan, Ngger,

    [6] agar jauh dari 5 indriya.

    [7] Hendaklah diingat

    [8] untuk menguasai "rajah” dan “tamah".

    [9] Munculnya kata-kata buruk atau baik

    [10] hendaklah dilenyapkankan saja dari hati.

    II.

    [1] ø Hatimu terus menerus usahakan tenang dan jernih,

    [2] (seperti) yang diangankan orang-orang seluruh jagat.

    [3] Segala hal buruk lenyapkan semua.

    [4] Kuasailah perbuatan baik

    [5] sambil berusaha memperhatikan, Ngger.

    [6] Jangan berbuat yang menarik perhatian,

    [7] perbuatan disamarkan saja,

    [8] bersikaplah seperti angin.

    [9] Dalam menjalani tapa brata hendaklah berani menghadapi kesulitan dan kesengsaraan badan

    [10] maju terus dengan (penuh) kekuatan.

    II.

    [1] ø Dan lagi keadaan orang prihatin

    [2] hendaklah diikuti dengan bersatunya nafsu(?).

    [3] Usahakanlah, Ngger, jangan kendur (semangatnya).

    [4] Carilah di tempat sepi.

    [5] Samadimu bersatu dengan hal yang kecil,

    [6] mampu, sesuai dengan keinginannya.

    [7] Hal itu jangan sampai terlewatkan.

    [8] Terbukanya pengetahuan sampai ke langit.

    [9] Peganglah erat-erat hal yang di puncak, yang membuat rahasia,

    [10] yaitu ujudnya ada pada nafsu.

    II.

    [1] ø Lihatlah, Ngger, kuatur.

    [2] Godaan itu masakan terus menerus?.

    [3] Pertanda itu namanya

    [4] "wĕƞaniṅ swara", Anakku,

    [5] biasanya menambahi kerumitan,

    [6] lebih baik lakukan saja.

    [7] Pesanku, Anakku,

    [8] selaraskan, Ngger, hatimu.

    [9] Jangan terburu-buru berlagak mengerti, perhatikanlah dia yang utama.

    [10] Masakan gagal?.

    II.

    [1] ø Orang muda jangan berlagak seperti penyair,

    [2] jika tidak tahu mana lawan mana teman.

    [3] Sangatlah, Ngger, (...?)

    [4] bagi dia yang berhasil dalam laku.

    [5] Sungguh mudah jika (tahu) caranya".

    [6] Sang murid menerima,

    [7] berguru kepada Sang Guru.

    [8] yang memberitahukan kata-kata yang melegakan.

    [9] Secara terbuka Sang Utama sungguhsungguh memberi tahu yang sebenarnya.

    [10] Jarang orang bertindak demikian.

    II.

    [1] ø "Ki Surajaya anakku, Ngger.

    [2] Ki Salimut, anakku, Ngger,

    [3] selesaikan semua olehmu

    [4] seluruh pengetahuan, agar tamat.

    [5] Sebagai harta isi kantung (kandhi)

    [6] engkau, Ngger, mahir

    [7] akan segala pengetahuan,

    [8] tetapi jangan gegabah,

    [9] lakukanlah (...?) usahakan agar mahir.

    [10] Usahakan dengan segala kekuatan ragamu itu (untuk melakukan hal ini).

    II.

    [1] ø Janganlah tidak berkemauan berbakti kepada Hyang Widi.

    [2] Yoga dan samadi laksanakanlah.

    [3] Bertapalah, jangan sembrono,

    [4] baik siang maupun malam selaraskan.

    [5] Pikiran yang mantap rahasiakanlah, Ngger,

    [6] jangan dibiarkan bingung,

    [7] disamarkan dalam kata-kata

    [8] sebagai tempat untuk memperoleh anugerah.

    [9] Badan yang sengsara, mengalami kesulitan, tidak berdaya (dan),

    [10] nestapa, (hendaknya) dibuat tegar.

    II.

    [1] ø Jika sudah dikuasai caranya, Ngger,

    [2] demikianlah kau usahakan petunjuk

    [3] rahasia semua laku,

    [4] keragu-raguan dalam budi yang terdalam,

    [5] penjelasan sabda yang senyatanya

    [6] dan petunjuk yang akan terjadi di bumi.

    [7] Jika hal itu ditemukan,

    [8] engkau akan mendapatkan kepuasan.

    [9] Surajaya, jalani hal itu dengan terbebas dari hawa nafsu.

    [10] Itulah kekuatan melakukan tapa secara terus menerus.

    II.

    [1] ø Kesulitan pada dia yang tahu akan inti sari yang bersifat rahasia

    [2] secara khusus arahnya pada ujud dan penampilan.

    [3] Padahal (hal itu) tidak akan ditemukan

    [4] karena engkau asal mula yang tahu

    [5] yang menguasai mati dan hidup.

    [6] Tenggelamnya matahari

    [7] tetap arahnya,

    [8] dunia sebagai pusat (?)

    [9] karenanya tidur bisa bermimpi,

    [10] jiwa bagai bayangan.

    II.

    [1] ø Tanda-tanda khusus wiku yang mengambil inti (tapa)

    [2] tidak tergoda oleh hiasan-hiasan.

    [3] Menguasai dunia seisinya,

    [4] yang indah, luas-tidak terkatakan.

    [5] Segala nafsu injaklah,

    [6] yang mengganggu mata terimalah sebagai bawaan lahir.

    [7] Hati-hati jangan undur.

    [8] Bergerak dengan perlahan pengetahuan itu, menakjubkan.

    II.

    [1] ø Sulit jalannya bagi dia yang akan menemukan (hasil).

    [2] Jauh tidak terhingga tidak bisa diupayakan.

    [3] Sulit, rumit tempatnya.

    [4] Dicari pun tidak dapat ditemukan.

    [5] Dengan cara samadi, bisa diambil secara diam-diam

    [6] disamarkan dalam ucapan (tetapi)

    [7] tidak dapat dialihkan.

    [8] Demikian Ngger badan itu.

    [9] Pendeknya jangan tergesa-gesa, usahakanlah meski dari sedikit.

    [10] Orang muda pastilah lalai.

    [11] lwiṙr aṙca manik ṗramudita mahniṅ

    [12] si/nikĕp ka muḍa

    II.

    [1] ø nahan ṗitutuṙrira saƞ adi

    [2] guru waraḥ tatwaniṅ pamarasa

    [3] dalu masaniƞ āgotek

    [4] ṣurajaya hati/ butuḥ

    [5] hawatara madyaniṅ ratri

    [6] hyaṅ saśaka g̈ancaran

    [7] saṅ guru hamuwus

    [8] ki śurajaya hanakiṅwwaṅ

    [9] bawalaksanakna denamiśani,

    [10] hiḍĕp aja do/para

    II.

    [1] //0 lah asiṛp maṅkwa hanakmami

    [2] dalu samaƞṣani pramusita

    [3] sabḋa tan ana tlage

    [4] haja tan kapituhu,

    [5] hiƞtiƞĕt a/yo taneliṅ

    [6] śurajaya denkĕna

    [7] de ntaƞon maṇaḥ kuṅ

    [8] tlasniṅ śaƞ ady awaraḥ

    [9] samṗun mantuk sakṣana hadan aguliṅ

    [10] śurajaya kewƞan./

    II.

    [1] ø apraṗañca panaṙkani kawi,

    [2] winiweka pasraṅniṅ wacaṇa,

    [3] sawƞi tan kĕne kule

    [4] saṅcitwa hayu kaṅ ketuṅ

    [5] haṅrasa/ ƞel. wṛdiniƞ ati,

    [6] çiptane kariwƞan

    [7] ṣurajaya tan wruḥ

    [8] palayuni kawacaṇa

    [9] tan koniƞāheṅ wƞi rahina mana

    [10] hyaƞ aruna : 18v⟩smu baṅ

    II.

    [1] ø rahina tatas ḋoraniṅ kawi,

    [2] hniƞakna ki surajaya,

    [3] haƞuratenī halot aƞel.

    [4] hana gantiniṅ wuwu/s.

    [5] kawaṙṇaha ki daṙmmakawi,

    [6] kasuṅ pratama gama

    [7] lƞit ṣwaraniṅ śwaranipun

    [8] satata guṅƞakĕn tiga

    [9] samṗun tĕlas karakwat iṅ baḃad waṅsit

    [10] haƞiṅ ta/nṗa ñumana

    II.

    [1] //0 tan asiƞgiṅ sabḋa kumalwiḥ

    [2] yen sinewaka deniṅ bahu sikṣwa

    [3] maṅkin tan ṣurud. sabḋane

    [4] saṅ/ katon saṅ karuƞu

    [5] niṣṭa ṗala kaṅ denrasani,

    [6] prawĕñcaṇiṅ sarira

    [7] tapaniṅ lumaku

    [8] surupniṅƞ aditya wulan.

    [9] winiweka huripiṅ ra/hina wƞi

    [10] haƞaku wruḥh iƞ awa

    II.

    [1] //0 gĕnti tan ṗgat wacaṇa mijil

    [2] winawā wa ri sambarana

    [3] dengawayakĕn ṗola/he

    [4] lalawuhe ƞinum

    [5] ṣaṅ hyaṅ daṙmma kaṅ denrasani,

    [6] śuṅsaṅ ṣoƞaṙ paṭelaṅ

    [7] winawa hawuru

    [8] mesĕm ṣaṅ pratameṅ rasa

    [9] hamihaṙsa waca/na hakweḥ tanṗa samiṙ

    [10] solahe kaya hiya

    II.

    [1] ø pinisiƞgiḥ taṇ ana mopogi,

    [2] yen ammiweka daṙmma hupa/ya

    [3] maṅkiṇ aluhuṙ śwarane

    [4] hiḍĕp kaṅ duruṅ wĕruḥ

    [5] kasaṅṣayan manaḥhe braṅti,

    [6] hakweḥ bakti mulawa,

    [7] hasoṙ manaḥhipun.

    [8] : 19r⟩ kna si muḍa hiḍĕpan

    [9] haduluri kṛtīsamayane lwiḥ

    [10] maṙmmanya maṅgiḥ laba

    II.

    [1] //0 hana naya lalanaṅ pinuji¡,

    [2] hantyata/ listuhayuniṅ rupa,

    [3] hapasaṅ jaja wayahe

    [4] kakaṙsana pamulu

    [5] pamalihaniṅƞ apsari

    [6] kusuma ni widaƞgana

    [7] dibya ṇurun

    [8] ṗiniṇḍa/ne śuralaya

    [9] kadya miṇḍa maṇuśa siliḥsiliḥ

    [10] daṙmmakawi mawan.

    II.

    [1] ø hatuk nugraha wṛtini kawi,

    [2] pinariśuda/ brata niṙmala,

    [3] binisekayu sinaren

    [4] lalayaƞani karum

    [5] ṗinarabaṇ ni tejasari,

    [6] wiraḥ twasni rena,

    [7] daṙmma muruk

    [8] liṙniṅ sa/bḋa mahaprana,

    [9] hantyata piniƞitira ki daṙmmakawi

    [10] maṙme tanayaṇira

    II.

    [1] //0 ni tejasari samṗun amaƞgiḥ

    [2] wwaṅsiti/ra saṅ prasidakaṙyya

    [3] brata minaka natare

    [4] saktisakti winaƞun

    [5] riṅ woƞ ayu watĕk siṣiriḥ

    [6] maṅkin rupa śumilaḥ

    [7] jatmika budy alus

    [8] tan bi/saman kasaṙgga

    [9] haƞi hana denantī kacipteƞ ati

    [10] prati jñani ruṅ samaya

    II.

    [1] ø ki daṙmmakawi mawacaṇa ris

    [2] manaḥ kepwan tumiƞa/l i wka

    [3] hapik tan aṇa kaṙsane

    [4] ya ḍuḥ niny anakisun

    [5] harerena denta sīśiriḥ

    [6] laḥ ya mastu halabuwaṇa,

    [7] sipi maṙmaṇipun

    [8] bale: 19v⟩kaniny akramaha

    [9] kweḥni taruṇahase rupanta ṇini

    [10] hastam tan ṗarimana

    II.

    [1] //0 punapa wasanaṇira nini

    [2] halani wwaṅ/ habudwakĕn ṗati

    [3] ni tejasarī wuwuse

    [4] bapayo patikutu,

    [5] sadeṇira midiya kami,

    [6] melik arupa hewa,

    [7] hakramaha/ teśun

    [8] bapa homaḥ homaḥha

    [9] lamoṇ ana tlĕṅniṅ ñana kahiṣṭi

    [10] daṙmmakawi kemƞn.

    II.

    [1] ø sajalwistri paḍa mituturi/

    [2] heman ewĕḥ nini denira brata

    [3] saƞ ayw aƞelamon ṗinet

    [4] hakweḥ wig̈nani laku

    [5] riṅ woṅƞ ānom tan wun kasilib

    [6] hamuraṅ/muraṅ lamṗaḥ

    [7] haƞudwakĕn kayun

    [8] ḋaṙmaweḥ sukaṇiṅ raga

    [9] daḋi duka luputa deniṅ sapṭik

    [10] hamĕtwakĕn wigraha

    II.

    [1] //0 apaniṙ/dwaniṅ brata weḥ juti,

    [2] yen tan atuta riṅƞ adiyogya

    [3] yyakti lan orana twase

    [4] lamon tanṗatut

    [5] ṗanaƞṣayaniƞ amri/ḥ kitri

    [6] durana byantara,

    [7] mareda pinayu

    [8] taṇ uniƞ asolaḥ riṅ lyan

    [9] hapi tan waḥ wiseśa rag̈a pribudi

    [10] me/ku rupaniṅ taṗa

    II.

    [1] ø punapa kasukaniṅƞ ati

    [2] lamon tuhuniṅƞ amriḥ nugraha,

    [3] haƞī ta haja tanṗa

    [4] iseki

    [5] hakweḥ paṛƞĕni : 20r⟩ śun

    [6] ri... wwaṅ wadon lumakw akili

    [7] tanṣa habĕḃĕśusan

    [8] lakune denṗayu

    [9] lamon mihat i lalanaṅ

    [10] hasmu binḋaṙ lwiḥ tan a/gaṇiƞ ati

    [11] nora lyan kaṅ denṗalaṙ

    II.

    [1] //0 tan yogwa tilasniƞ akikin

    [2] wiku gĕnḋrak. brata deniṅ bawa,

    [3] udalañcaṅ maka pa/mete

    [4] mantra paṗantĕn giṇuṅ

    [5] tan <maka>ṇahā ni tejasari,

    [6] ka tuhuniƞ atapa,

    [7] wisaya linĕbuṙ

    [8] karasmin taṇ iƞ √niƞa/

    [9] haƞiṅ tuƞgal ṗriḥ lkasira saṅ kili,

    [10] sahani kawiseśa

    II.

    [1] ø bayu sabḋa hiḍĕpta ṗatene

    [2] hapan ika mriḥ kar

    [3] sm

    [4] niṅ driya,

    [5] saṅpihana sakaṛ/pe

    [6] haywaguƞakĕn lulut

    [7] sabḋa lamon aƞuniƞā rasmi,

    [8] hiḍĕp lanaṅ koṭila,

    [9] hawis mariṅƞ ayu

    [10] hakeḥ mariṅ duratm/aka

    [11] yen tutana sayakti raga kag̈iƞṣiṙ

    [12] manasaṙ maƞala

    II.

    [1] //0 mewĕḥ kaƞ iƞāranan apusi,

    [2] ka tanṗa ƞaṙsa ye jalu tuhan

    [3] hagaga/ mamayu ḍewek

    [4] tan ṗurusi deniśun

    [5] lamon jĕleḥ manahe braṅti,

    [6] paḍa dene kaƞelan

    [7] hamoṅ ciptanipan

    [8] a/jyana roṅka wantaha,

    [9] lan woṅ lanaṅ hiyeṅku tapa ṗurusi,

    [10] tan kagiwaṅ ƞoṅ manaḥ

    II.

    [1] ø śumahuṙr aloṇ ni tejasari,

    [2] tan makana swa: 20v⟩rani pratama

    [3] ḍuḥ baya pira kweḥhane

    [4] tan ketaƞa ka lulat

    [5] hulatana sakweḥ pawestri,

    [6] tan aṙsa heṅ lalanaṅ

    [7] mapi/ṇḍahupiṗun

    [8] kaṅ tuhuniṅ kumawasa

    [9] mon ḋarana wruḥ pamĕgati wisāyi,

    [10] paramaṙtane rag̈a

    II.

    [1] //0 akweḥ bawaniṅƞ āmbĕk ṣumakti

    [2] ra/hina wƞi nini koṇiƞa

    [3] yen tan kĕṙtīsamayane

    [4] denṗunṗrayatna laku

    [5] nhĕṙ mojaṙ ni tejasari

    [6] śwapa bapa wikana/

    [7] sajyanĕn. yen luput

    [8] sawaƞna ri pun iṅ lamṗaḥ

    [9] sahulaḥha paƞeran hana ƞāwruhi,

    [10] hala haniṅ raga

    II.

    [1] ø hantyata wacananira ni/ni

    [2] wruḥ palacalaçaṇiṅ saṅ śipta

    [3] ḍuḥ baya hĕnḋi saṅkane

    [4] maṙmaniṅ tan kabutuḥ

    [5] wruḥniṅ naya cipta misani,

    [6] laḥ nini depu/ṇawas

    [7] jaba dalmipun

    [8] ṗrasidakna lamṗaḥta

    [9] maka paƞībina sanakteku nini

    [10] sira maka kīmraƞa

    II.

    [1] /0 utamanira saṅƞ ānom kawi

    [2] <ta>/mapi lamon wikanirasa

    [3] tan kapiƞgiṅƞāniƞ akweḥ

    [4] midĕṙreṅ luhuṙ guṇuṅ

    [5] satus tuƞgal sewu kakaliḥ

    [6] maṅsa kamy a/mwaƞgiḥha

    [7] kaṅ kady anakeṅsun

    [8] ṗratyaksa wikan i naya

    [9] yyan i rupa saśolaḥhira nirukti

    [10] saksat ḋewaniƞ unaṅ

    II.

    [1] ø kĕsayen: 21r⟩.buh agĕṅ rasaṇiƞ ati,

    [2] lwiṙ saṣaƞka puṙṇama ne cipta

    [3] maṅkin tan. tṛsneṅ karamen

    [4] karasika niṙ lamṗus

    [5] ḋatanṇ aṙsa ra/smiƞ aśiḥ

    [6] g̈ĕṅṇiṅ wipwa ṗinuṇaḥ

    [7] lalaƞwaṇniṅ lulut

    [8] karasa deniṅ kasiḥhan

    [9] mugiṅƞ asramma guṇa kawiṣṭi

    [10] ṗinriḥ ṇarani ḍĕṇḍa

    II.

    [1] //0 hĕ/niƞakna ni tejasari,

    [2] pgat lamṗus amiweka daṙmma

    [3] brata minaka natare

    [4] śurajaya wiṇuwus

    [5] kaliḥ tahun tumakita/ke

    [6] brata dagaṇ iṅ tuhan

    [7] habakti yatutuḥ

    [8] hagĕṅ panaṙkaniṅ daya

    [9] hatitaḥ kadaṅ wraga nora katoliḥ

    [10] lamṗuś rasaniṅ ñana/

    II.

    [1] ø tlas ṗarikramaniƞ akikin

    [2] hanut sarasane saṣtragami

    [3] ḍapuṙri tatwa wruḥ kabeḥ

    [4] bakat lawan ṗamutus

    [5] ja/yeṅ saṣtra tameṅ pañjahit

    [6] kawi basa rinasa

    [7] wruḥ parupĕkipun

    [8] ṗratyaksa ƞikĕt ṗralambaṅ

    [9] wruḥ sarasaṇiṅ canḋama śwara sanḋi

    [10] mahaṙ/deka ri jñana

    II.

    [1] ø wus kawĕntaṙ kaloka prakawi

    [2] ki surajaya wus ṗiniguṇa

    [3] wiwara tan kĕṇa penet

    [4] tiga nahya/naṇipun

    [5] mapan. wṛtinira riṅ ƞuni

    [6] wijiliƞ apa kaṙyya

    [7] malyani laku

    [8] winoṅƞī widya ƞambara

    [9] maṙmane taṇ aƞel amiwe: 21v⟩ka kawi

    [10] nayanane wṛdaya

    II.

    [1] ø sakweḥni sakakala kahiṣṭi

    [2] wruḥ riṅ tatwa kamulaniṅ praja

    [3] kuyya kasaṅkala wase/

    [4] mlok milwiṙ mwaṅ tĕrus

    [5] winiweka sakalaniṅ bumi

    [6] pinet liṅniƞ awantaḥ

    [7] samut ṗaḍa putus

    [8] boṇḍan lyan. bumi winḋana

    [9] kṛmṗani praja lwiṙ/ni kalaburu śri

    [10] pasiśintan wus ketaṅ

    II.

    [1] //0 wiwarani maṇaḥ wṛdi hati,

    [2] pamurukaṇiṅ sanak sanakala,

    [3] paḍa hatumṗa/ gocarane

    [4] dumeḥ budinya ruruḥ

    [5] lanaṅ wadon hakweḥ hamuji,

    [6] deniṅ pratame kaṙyya

    [7] rupane habagus

    [8] ṗrakosa tuṙ pra<gi>waka,/

    [9] budi boñcaḥ satata wikan iƞ ariṅ

    [10] hasuṅ tṛsniṅ jñaṇa

    II.

    [1] ø punapa ṗarañcanaṇiṅ kawi,

    [2] samṗun kapuraṅ wijiliṅ sabḋa/

    [3] ki surajaya tameṅ reḥ

    [4] kawiḷt i pañjaṅ kiduṅ

    [5] guru lagu saṣana keriṅ

    [6] haṣṭagana piṇĕñcaṙ

    [7] skaṙ śapaƞipun

    [8] maṙma lapus kawṛdi

    [9] pakne/ netyakara muṙtiniṅ sanḋi

    [10] paliṅga wruḥ niṅtyasa

    II.

    [1] ø dibyani guṇa lwiṙ tanṗa cantri

    [2] tlas keku rasaraniṅ rupa,

    [3] ṗatu/tuṅgalane kabeḥ

    [4] prawṛkaṇḍa rinatus

    [5] weniweka wṛçita niki

    [6] g̈ama tan kumalamaṙ

    [7] wite wus katmu

    [8] haƞi lage kariwĕƞĕ: 22r⟩n

    [9] ki surajaya hana kaṛpe maniṅ

    [10] saṅ hyaṅ daṙmma koniƞa

    II.

    [1] //0 winiweka solaḥ riƞ akikin

    [2] tanṗa wkas diṇiṅ/ kaprataksan

    [3] ḋaṙma kalaƞoṇ arane

    [4] jñaṇa kadi kadĕhuṅ

    [5] mapa tan wruḥ tosniṅ śabḋalit

    [6] nikara nika wiguṇa

    [7] pikĕkĕse tan wruḥ/

    [8] ka tinugwaṇiƞ atapa

    [9] lagi mayoṅ jatine duruṅ kapaṅgiḥ

    [10] maṇḍĕg iṅ pajapaja

    II.

    [1] ø ki surajaya ƞukiḥ tan pwaliḥ

    [2] saṅ/ƞ adiguru tan ṗitaya

    [3] reḥni lagyanom wayahe

    [4] manawi tan ṗaremut

    [5] saṅ winaṅsit wase tan mijil

    [6] mānaḥ mankin saṅṣaya/

    [7] śurajaya muwus

    [8] haḷp. śwaraniṅ wacana

    [9] sira paƞeran siṇuƞaṇ aṙti

    [10] nugrahaniṅ waçana

    II.

    [1] ø aśṛṅ śwara/nira ƞasihaśiḥ

    [2] punapa yatẗi wasanaṇiṅ raga

    [3] saṅśa tanṗa reḥ

    [4] kadw agaṇiṅ lumaku

    [5] tan wruḥ maṙga pun surajaya,

    [6] hamala/mpaḥ winnĕƞan

    [7] wirasa kaṅ tuhu

    [8] sikapaniƞ amriḥ śunya

    [9] pun ṣurajaya ƞiṣṭi nugraha lwiḥ

    [10] sahaṇniṅ dasamala

    II.

    [1] ø /nora lyan ṗawarahiśun kaki

    [2] haywa hakweḥ bapa ḃawa rinaksa

    [3] pan iku bapa haweḥ

    [4] haƞel sabawaniṅ saṅ wiku

    [5] laṅgĕṅ ma: 22v⟩naḥ hamawa hniṅ

    [6] satyaniṅ tapa brata

    [7] niṙmmalaranipun

    [8] byantara mukti karuna

    [9] wkasiṅƞ ajidaṙmma norana maweḥ

    [10] samunĕ/n ragaṇira

    II.

    [1] //0 sahan iṅ dwara jutiniƞ ati

    [2] daḋa nastiti kapara maṙtwa

    [3] kṛtayawara budine

    [4] ya ta sinĕgo wiku

    [5] tuhu ha/ƞel bapa saṅ ṛsi

    [6] tan kĕṇa ri dora

    [7] prabedani laku

    [8] dora kaṅƞ aweḥ pataka,

    [9] lamon ḋahat hagawe/ laraniƞ ati,

    [10] paṗane tan ṗahiƞan.

    II.

    [1] ø sira saṅ kawasa mutĕṙ sanḋi

    [2] samṗun keku wijili bañcaṇa

    [3] yoga maka takise/

    [4] hatwĕk. budi harum

    [5] ṗrayatnasoṙ wtuniṅ titiṙ,

    [6] hakweḥ minaka lawan

    [7] saṅƞ asajya hayu

    [8] saṅ kawĕtwa neṅ buwana/

    [9] śurajaya maka musuḥhiƞ akikin

    [10] ṗadraniṅ wiseśa

    II.

    [1] ø ki surajaya tuhu kasilib

    [2] tan wruḥ yen aṇeṅ raga wiseśa

    [3] kaṅ de/nsaṅṣayakĕn maṅke

    [4] tumut saparanipun

    [5] haƞiṅ tan wruḥ ki surajaya

    [6] jatiniṅ rag̈a wnaṅ

    [7] maṙmmane kabutu

    [8] humoriṅ ji/wa pṛmana

    [9] tuhw agamṗaṅ tṛṣnasiḥ makana nilib

    [10] saṅ hyaṅ taywa siluman.

    II.

    [1] //0 ki surajayanakisun kaki

    [2] waneḥ saṅ wruḥ : 23r⟩tatwani purusa

    [3] pamuraṅniṅ daṙmma pit

    [4] mewĕḥ bapa ri pamutus.

    [5] yen tan atut gĕlaṙ sayakti

    [6] ñumanaṇeṅ buwana/

    [7] taṇ apik i laku

    [8] hadikarabi saƞ ucap

    [9] sabḋa lṗas tapa brata dencamṗahi,

    [10] hagila ri pustaka

    II.

    [1] //0 tan maṅkana śwaraniƞ ā/maƞgiḥ

    [2] saṣtra witiṅ sabḋa kamotaman

    [3] saṅ kocap hĕnḋi sakane

    [4] maka pawinyanipun

    [5] hulatana gorawe/ƞ ati,

    [6] tan kataman saṣtra

    [7] wuwusṣiṅƞ apuƞguṅ

    [8] hagileṅ pra pustaka

    [9] dalihane muḍa kuṅ tuṙ kumalwiḥ

    [10] kasmala budy ahiwaṅ

    II.

    [1] ø nadyan tĕ/lasa hiseniṅ bumi

    [2] paṅrañcaṇani kawy aƞambara

    [3] yen tan atut iṅ polahe

    [4] hanom kita hanakiṅsun

    [5] lagi/ menḋra praṗañca kanti

    [6] lula soƞaṙ prahesan

    [7] hawya tan ṗarimut.

    [8] mewĕḥ riṅ daṙmma prakamya

    [9] pan alaraṅ śuƞana sari sadmiḥ/

    [10] wtuni jatiwaraḥ

    II.

    [1] ø laḥ tarimanĕn ḋe ntayo lali,

    [2] śurajaya glaṙriṅ waçana

    [3] ƞoṅ tatane kamulane/

    [4] ṛƞaṛƞĕ denṗutus

    [5] ṗamalwane leka niṙ daḋi

    [6] wiseśa waṙṇna lila

    [7] hamitwakĕn bayu

    [8] sabḋa hiḍĕp lawan ṗramana

    [9] ya ta pinĕ: 23v⟩ñcaṙ menaka hisi bumi

    [10] twasni tiga sarira

    II.

    [1] //0 maƞkana bapa tatwāni wisik

    [2] sarira saṅƞ atmuni wiseśa

    [3] paṇn i/ya hiku parane

    [4] paƞulihaniṅ bayu

    [5] sukṣmawara sarira jati,

    [6] kawasabota ḍaƞa

    [7] nīrakĕn tuduḥ

    [8] wnaṅ ƞalah ana ṇora

    [9] minaka rupa/ raṙwalit.

    [10] waṙṇagĕṅ sabuwaṇa

    II.

    [1] ø ki surajaya wiweka ƞiriṅ

    [2] manamṗani śabḋa mahaprana,

    [3] wus kaṣarira ƞa/tene

    [4] haƞi lagi kabutuḥ

    [5] samṗune winaraḥ jati,

    [6] daya liṙ pinanaman

    [7] hamihaṙśā wuwus

    [8] ṗanaƞṣayaniṅ wṛdaya,

    [9] pawarahira hyaṅ pa/ƞusanas teṣṭi

    [10] duk wahuniṅsun ṣumĕṅka

    II.

    [1] //0 tiṇuna liwat swarane pinañji

    [2] saṅ maha munī kadya carita,

    [3] tina/ta wiṇḍaṙ kabeḥ

    [4] ṗalayuniṅ pañjĕmuṙ

    [5] hulatẗana wulikĕn kaki,

    [6] hamaniya buwaṇa

    [7] hloṙ kalawan kidul

    [8] ṗgati kulon lan wetan/.

    [9] śurajaya kaṇḍĕṅƞĕn wĕkasni bammi

    [10] pilihana kaƞ iya

    II.

    [1] ø ki surajaya mnĕṅ tanṗa li

    [2] daḋi mayoṅ rasaniṅ wṛdaya/

    [3] kewĕhan. ñana mirage

    [4] sumĕk maredanipun

    [5] ḋeniṅ sabḋa kag̈uṅƞan samiṙ

    [6] taṇ amisani daya

    [7] śwara hakweḥ karuƞu

    [8] praṗañca: 24r⟩ ti gawƞan

    [9] wiṇiweka ri daḷme wĕḥ harusit

    [10] kaṅ wṛdi heṅ wṛdaya

    II.

    [1] //0 paran wasanaṇiṅƞ aneṅƞ āṙdi

    [2] hanut lamṗa/ḥhira saṅ prasida

    [3] milwa hamriḥ tan wruḥ tgĕse

    [4] haƞiṅ maṇḍĕg aruƞu

    [5] sabḋa jaba tan tĕkeṅƞ ati

    [6] gĕṅniṅ cipta saṅśaya

    [7] sumewa tan ṗa/ntak

    [8] hanakan iśun luƞaha

    [9] paran ṗaraṇi raga ƞulati,

    [10] kapagiheṅ lamaran.

    II.

    [1] ø pun ṣurajaya haṇḍa pamit

    [2] hatya/ nuta kaṙsani wṛdaya

    [3] saƞṣaya wekaṇ iṅ rame

    [4] pṛanahaniƞ alaƞut

    [5] ṣriniƞ aṙdḋi wetaniṅ kawi,

    [6] saṅ hyaṅ raja prawwata

    [7] kaṙsaniṅ lumaku/

    [8] wṛtaṇiṅƞ anaraweca

    [9] kanuragaṇiṅ tapa sinĕƞguḥ lwiḥh

    [10] aṙdi tigaṅ sayana

    II.

    [1] ø akyenḋaḥ laƞniṅ saṅ kahiṣṭi

    [2] śṛṅg̈ara/ṇiṅ prawwatañaṙ ḍataṅ

    [3] pira lawasipun maṅke

    [4] haṙdy añaṙ pamuruju

    [5] niṙ tayā ṇañjala saksĕṣta

    [6] hyaṅ śuṙyya <śa>ma

    [7] prabawaniṅ guṇuṅ

    [8] ranak hya/ hati wikana,

    [9] pada hyaṅ giri mawana hapiƞit

    [10] hataṅgĕḥ pramuṙsita

    II.

    [1] //0 ki surajaya kamy aƞalaƞe

    [2] paṗa/ni guru yen atitaha,

    [3] iḍĕpĕn baṗa ƞoṅ maƞke

    [4] samṗun agyanakiṅsun

    [5] ḋaṇĕ maṙga duṙgama rasit

    [6] ramanta wañcak ḋaṙyya

    [7] lamṗaḥ: 24v⟩h eman ewuḥ

    [8] priṅgaṇiṅ bummi dwapara

    [9] hapramuka woṅ mako tanṗa kekeriṅ

    [10] pañcamantra deṇulaḥ

    II.

    [1] //0 ha/maksakĕn raṇakira lalis

    [2] ṗun ṣurajaya haƞadu titaḥ

    [3] saṅśaya midĕṙreṅ ƞāre

    [4] pasaṅtabya prasadu

    [5] manaḥ lan aƞudwakĕn kapti/

    [6] gĕṅniṅ jñaṇa ƞambara

    [7] tan kĕṇa pinĕku

    [8] laḥ bapa kadya ƞapaha

    [9] yen kita haṙśa hamoṅ menḋrane budi,

    [10] tulusakna g̈a/

    II.

    [1] ø aƞi pamĕkasiśun kaki

    [2] satata depunṗrayatna lamṗaḥta

    [3] yo kumaƞela

    [4] depunṗratameṅ smu

    [5] budi solaḥ kaky a/ja silib.

    [6] rehiƞ amet sadana,

    [7] paƞimuriṅ laku

    [8] samar amor amig̈na

    [9] balanira samatya nukṛtanīki

    [10] mwaṅ ka/kweḥha geg̈eyoƞan.

    II.

    [1] ø lamon samṗun. ṣwĕḥ hamo budḋi,

    [2] hanuwuki saṅṣayani raga

    [3] hanuti çipta karamen

    [4] haja ta/ṇn abaḃātuṙ

    [5] niṙ ta lamṗaḥ midĕṙr iṅ bummi

    [6] satatwa kakoçiwan

    [7] saṅ tapa haṅlaƞut

    [8] kasirihan ḋeṇiṅ jagat

    [9] sa/ƞ aƞeca tan wriṅ kramma hanak mami,

    [10] mnaṅ saṅ kadunuṅƞan.

    II.

    [1] ø dasa kramaniƞ alaṅlaṅ bummi

    [2] denṗunprayatna rinaya krama

    [3] rag̈a: 25r⟩nta denṗuwany aƞel

    [4] manawi kamṗiṙr iṅ ḍukuḥ

    [5] ṛgĕp ḋe nta kaṅ silayukti

    [6] priḥ cipta manehara,

    [7] solaḥta de/lus

    [8] ṣaṅgyakaruna denkĕna

    [9] ki surajaya depunwikan iƞ aƞīri

    [10] madura heṅ waçana

    II.

    [1] //0 manawy ana manaƞṣaheṅ gati,

    [2] nadya/n kita winehi paƞucap

    [3] sora na ṇorana palane

    [4] pesiƞgiḥhniṅ wuwus

    [5] ḋenṗrayatnaha ƞiriṅ budi,

    [6] raga denwa/ni haṇḍap.

    [7] yoganta haja śurud.

    [8] cupĕn wĕtuniṅ wiṣya

    [9] laḥ bapa hiƞĕtiƞĕt hayo taṇ eliṅ

    [10] denṗrayatna

    II.

    [1] ø samṗun tĕ/las ḋera mituturi,

    [2] hadan ṗamuhun ki surajaya

    [3] hatuṙ sĕmbaḥ taṇ aśuwe

    [4] maƞaṙcamaneṅ guru

    [5] hasmu kepwan cipta/ saƞ ade

    [6] tṛsna maƞun saṅśaya

    [7] manḋra kĕmbĕṅniṅ luḥ

    [8] sakweḥniṅ sanak ṗagoçaran

    [9] sami tṛsna kapulut rasaniƞ ati,

    [10] maṙma sapaƞu/bon.

    II.

    [1] ø aƞāmĕṙ lamṗaḥ datan apṛgi,

    [2] lwiḥ pyuḥ rasani daya kaṇḍĕg̈

    [3] tan wiṅ paranane

    [4] layat laris tan ṣurud

    [5] lamṗa/ḥhira ki surawani,

    [6] hapralalu hawak braja

    [7] mati huripa teṅ śun

    [8] hapan tan wikaniw anlaḥ

    [9] deḋine sarira lamon kapalis

    [10] laḥ ka: 25v⟩di punapaha

    II.

    [1] ø śaḥ maṙmaniṅ manaḥ luris

    [2] wimuṙcitani wṛdaya

    [3] maṙgarum maƞuƞāṅ ƞare

    [4] katon ṗaparahipun

    [5] ma/nḋra lamat riṅ majapahit

    [6] koƞaṅ daṙme ḋaṙmañaṙ

    [7] ki waṇī hamuwus

    [8] mona ri daḷm ṗramana,

    [9] tuhw alaƞĕ gañjaranira saṅ waṇi

    [10] ha/soṙ darana manaḥ

    II.

    [1] //0 aƞantunantun laky amatitis

    [2] winiweka paraniƞ aƞeca,

    [3] śaḥ sakiṅƞ āṙdi lamṗaḥhe

    [4] ha/nut sadawataguṅ

    [5] maƞ√ mihat saṅƞ amoṅ kapti

    [6] sadagatya nambayaṅ

    [7] mrik ṣumaṙ kaṙdyatu

    [8] waƞini saṙwwa kusuma

    [9] liṙ manaƞoni rum./wuṙywaṇi kentaki,

    [10] lumraƞ anilanila

    II.

    [1] ø antwanta laƞĕni maṙga radin

    [2] hanut gĕg̈ĕṙ kawiṅkiṅ juraṅ

    [3] heṙtambaṅ/ śumyok ṣwarane

    [4] siraṅ ri kuƞkaṅ humuṅ

    [5] cuṅgareret muni hawanti

    [6] wany aƞuṅkuli maṙga

    [7] hane tahĕn ruhuṙ

    [8] haƞrik ṣwaraniṅ/ cantaka

    [9] liṙ makilayu sata halasnya saṅg̈ane

    [10] kady akon manoliha

    II.

    [1] ø puṗuk munya santun lan kaḍasiḥ/

    [2] caça mihat kadi magiraṅ

    [3] meñcya ne wṛksa guṅ mak

    [4] dya setra kukunyā mlas ayun.

    [5] ƞṛsna koci munya raraƞin

    [6] ko: 26r⟩kol kadya taƞara,

    [7] wilisan munya kuṅ

    [8] wṛgo mnĕṅ tanṗa waly

    [9] apiṇḍa kawƞan mulatan kawala girin.

    [10] wwaya tṗĕṅniṅ maṙ/ga

    II.

    [1] //0 lṗas lamṗahe ki surajaya

    [2] kweḥniṅ pradesa keriṅ kahaṙsa

    [3] śig̈ra tan ṣurud lamṗaḥhe

    [4] lumakw asaƞu bañu,

    [5] pi/raṅ dina luput iṅ bukti

    [6] hanḋuṅkapeṅ nagara

    [7] pnĕt ṣuku pyuḥ

    [8] hyaṅƞ aṙka dum tiga kilyan

    [9] tan kawaṙṇnaheṅ maṙgga lakunya la/kunya laris

    [10] ki surawaṇī pyuḥ kakeƞelan.

    [11] //0// puḥ buḃukṣaḥ //0//

    III.

    [1] taƞeha kawaṙṇaheṅ wu/wusṣ

    [2] aƞamo ciptamet laku

    [3] halasalasan kapaƞgiḥ

    [4] kalihan rasaniṅƞ ati

    [5] kadya maƞgiḥ paƞabtan.

    [6] lƞĕƞ a/lƞĕ hasimṗaṙ

    [7] saksna rerwan kaḷson

    [8] liṙ tanṗa jiwa daya woṙ

    III.

    [1] ø haliƞgiḥya samahaṙja

    [2] miƞkiƞākĕn bañu

    [3] hinupajara/ kabeḥh iƞ

    [4] anḋoṅbaṅ lan kayupuri

    [5] samipa ƞāna jamiraḥ

    [6] hajajaṙ lan ṗisaṅ tataṙ

    [7] jaƞgakasturī siliḥ/ rok

    [8] hamiḷt iṅ puçaṅ hanom.

    III.

    [1] //0 tuhwaṅniṅ paraṅƞan loṙriṅ ḍukuḥ

    [2] toyanya muñcaṙ haputiḥ

    [3] muni gumo: 26v⟩roñjoṅ

    [4] haḷpniṅ wuƞkal. śwaranya suṅm

    [5] <gu>muruḥ hadṛs humili,

    [6] tumibeṅ paraṅroṅ

    III.

    [1] ø lalaƞon tinuṇḍeṅ wa/tu

    [2] pinarigi taṅ baḃatuṙ

    [3] taluktak munya ƞidĕri

    [4] tarate hasamaṙ sari

    [5] sarasija maƞun ṣkaṙ

    [6] masara ƞambyakĕn gag̈a

    [7] tameṅ rawit./saṅƞ agugon

    [8] ṗrataksa gawe lalaƞon.

    III.

    [1] ø siraƞ amuṙwwa ḍukuḥ

    [2] lalaƞṣaran sakiṅ guṇuṅ

    [3] haṅlampaḥ/hī haƞawasi,

    [4] nastiti tan lupeṅ sadi

    [5] nitya sagiṅ raka haparab

    [6] ki hamoṅraga liṙ moda

    [7] paƞuṅseni woṅ manohara

    [8] hambĕ/ke tan wiroda

    III.

    [1] //0 biniseka haraniṅ ḍukuḥ

    [2] riƞ adisukṣma rahayu

    [3] kaçaṙyyan ki surawaṇi,

    [4] lumitu/ hatwaṙṇani tulis

    [5] halalakon ramayana,

    [6] paṗateniṅ kumbakaṙṇna

    [7] śurasara ri palugon

    [8] tinub ḋeni wre tan katon./

    III.

    [1] ø kacakreƞ ulat saṅ mu

    [2] deniṅra saƞ apaluƞguḥ

    [3] wikan. yen ana taẗami,

    [4] sakṣana makwa mḋali,

    [5] ki wa/ṇi hanāwaḥ sila

    [6] wruḥ nayakaniƞ aƞeca,

    [7] taṇ aluhuṙ wacanasoṙ

    [8] madura sip.ta g̈inugon.

    III.

    [1] ø laḥ kaky ali: 27r⟩ƞgiḥha ta pukulun

    [2] ḋiƞaṙyyan saṅƞ amoṅ kapti,

    [3] tikaḥhi ḷson

    [4] saṅ bagya riṅ ḍataṅ hasmu kusut

    [5] hyaṅ kabayan wahu kamṗiṙ

    [6] pi/ṇḍaniṅƞ alamoṅ

    III.

    [1] //0 ki surajaya liṅnyarum

    [2] tan ṗoly atanya pukulun

    [3] karaniṅsun alalis

    [4] ṣaƞṣaya hamoṅ, saṅ kapti,

    [5] huni/ wwaṅ sakiṅ prawwata,

    [6] saḥ ṣahkiṅ saƞ adituwa,

    [7] haƞulati śwarani woṅ

    [8] tilasiƞ amriḥ lalakon.

    III.

    [1] ø ki hamoṅraga/ haluƞguḥ

    [2] byaksa saṙwwa pala ṇuṅśuṅ

    [3] lamṗaḥ ri saƞ añaṙ prapti

    [4] duṙyyan ṗijĕtan lan magiś

    [5] cacaḥputiḥ saśayadan

    [6] ḋibyakweḥ waṙṇani/ raka lyan

    [7] ta leleṙ kaçaṅƞ ījo

    [8] laḥ ta ḍahaṙ saƞ alamoṅ

    III.

    [1] ø samṗunya saji

    [2] pĕpḍĕk sami haliƞgiḥ

    [3] hanomma/nom wruḥ hiƞ apti,

    [4] tmeṅ dasaśila yukti

    [5] prasama wikan i naya,

    [6] haƞiriṅ krammaniṅ tuhan

    [7] ki hamoṅraga nya lon

    [8] hasamun tan ṗoly aḥ/takon.

    III.

    [1] //0 laḥ kaky atanḋuka skul

    [2] ḋenṗrapta gwaniƞ awantur

    [3] akapribudī hayo hajriḥ

    [4] densakca sa/pun gigesin

    [5] manawy akuṅ salaḥ rasa,

    [6] ki surajaya liṅnyalon

    [7] maka so kaṙyeṅƞ alamoṅ

    III.

    [1] ø samṗuniƞ aḍahaṙ taṇ asa: 27v⟩ntun

    [2] boga wus binakta muliḥ

    [3] samy aniga kaṅ woṅ

    [4] kawoƞan hantiga hatanya śun

    [5] maṙmaniƞ aƞeca kaki

    [6] pajaṛn ta/teƞoṅ,

    [7] punaṗa bapa sakaniṅ murud

    [8] halalisakiṅ waṇadri,

    [9] ja<t>enana teƞoṅ

    III.

    [1] ø taṇn ana jarunanipun

    [2] kesa hatiƞgal. ra/hayu

    [3] tan wruḥ haƞapusi budi,

    [4] nipun mitra saƞṣaya kaki,

    [5] wikana krammaniƞ aƞeça,

    [6] wruḥha laƞniṅƞ aśramma

    [7] hapti/ wikana kateƞoṅ,

    [8] suka dukaniƞ alamoṅ

    III.

    [1] //0 riṅ guṇuṅ tanṗa baḃatuṙ

    [2] hamumuṭut kaliḥ tahun

    [3] haƞuratyani sa/ƞ adi¡,

    [4] kaƞelan kabuntaṅ bantiṅ

    [5] soṙ kaƞ ahutaṅ salaksa,

    [6] ṣarira dene kapyuḥhan

    [7] hudana panas linako/n

    [8] hamaṛkakĕn kaƞ adoḥ

    III.

    [1] ø riƞ ĕnḋi gwaniƞ aśurud

    [2] nug̈rahamet sabḋa hayu

    [3] manawi kakī ri wilis

    [4] hakweḥ kawruḥ/hiśun kaki,

    [5] riṅ kamṗud miriṅ maƞilyan

    [6] kabeḥ sanak ṗagocaran

    [7] riṅ niṙbayā kakĕn katoṅ

    [8] haƞupadesa/ kateƞoṅ

    III.

    [1] //0 sugut ḋenira muwus

    [2] mĕnĕṅ tumuṅkul saṅ tamu

    [3] śumimṗĕn wacana niki,

    [4] yeṇn aƞucapṗa riṅƞ ati,

    [5] : 28r⟩ywakĕn sanak sahĕṇḍĕkan

    [6] tuƞgale¡ saki niṙbaya,

    [7] hamuwuśwaraniralon

    [8] manira ywaƞkĕn woƞ anom.

    III.

    [1] ø /añaṙ baya praptiha mumuṭut

    [2] ṗan iśun taṇ amnaṅƞi,

    [3] kapuƞkuṙ deniƞoṅ,

    [4] sawusiśun kesaḥ baya rawuḥ

    [5] hagante saṣaka/ praptīne

    [6] kawṛtane woṅ

    [7] kaliƞane sira kaṅ winuwus

    [8] kaṅƞ aparab ki surawaṇi,

    [9] jayeṅ sastra ṛko

    III.

    [1] //0 /ḍuḥ pasaṅyogyariniśun

    [2] bage masku yen rawuḥ

    [3] lwiṙ panuntuṇiṅ hyaṅ widi

    [4] kapṛnaḥ sanak sawṛti

    [5] reḥniṅ tuƞgal sapula/wa,

    [6] hagĕṅ rasane wṛdḋaya,

    [7] paran kawikananiƞoṅ,

    [8] halamī tan maṛk mako

    III.

    [1] ø lamon tan jaṇĕk īṅ guṇuṅ

    [2] ya/yī haja sira laƞut

    [3] haḍuḍukuha hi riṅki,

    [4] haja winalaṅƞ ati,

    [5] denira tan ṗaraṅ

    [6] malaṙ wwantĕna hiṅri wwaṅ

    [7] yen aḍahaṙ su/kĕt roṇḍon

    [8] sami kinĕmbulan maṅke

    III.

    [1] //0 akweḥ bayaniƞ haṅlaƞut

    [2] haja kḍik ṣukanepun

    [3] sarira/ yen samṗun. kṛti,

    [4] midĕra ṇuṅku bummi

    [5] hamet ṣukani raga,

    [6] tan katkan ṗan was titaḥ

    [7] priṅgadoḥ tan kĕṇa dinon

    [8] hapuwa: 28v⟩rā raga mayoṅ

    III.

    [1] ø siśip sĕmbĕṙ kaki laku

    [2] sira saṅƞ agugwaṇ ḍukuḥ

    [3] hakḍik ḋeniṅ kasilib.

    [4] lwiḥ mon sira bawa/ti

    [5] gaƞaƞlaƞlaṅƞ ḋenagaṅsaṙ

    [6] maka panudaniṅ mala,

    [7] tanĕm tuwuḥ sukĕt goḍoṅ

    [8] sañjataniƞ awiwikon.

    III.

    [1] //0 hĕ/nḋy aƞuṙ tapa saṅ tinut

    [2] haƞecalan abaḃatuṙ

    [3] norana dinum ṗiniliḥ

    [4] denira saṅ wus amagiḥ

    [5] luƞa puna/peṅƞulatan

    [6] bawatiya tanṗa sana,

    [7] haƞi tuƞgal sarine woṅ

    [8] nastiti juga linakon.

    III.

    [1] ø ƞḋi kaṅ duḋokna sa/mi laku

    [2] denira sa wruḥ hi sarīsa,

    [3] ulaḥhani woṅ

    [4] luhuṅ si mon wikan gĕlaṙripun

    [5] saṅƞ āmriḥ sidḋa kari/hin

    [6] saṅ lṗas tan katon.

    III.

    [1] //0 ki surajaya ta hyun

    [2] mĕnĕṅƞ amihaṙsa wuwusṣe

    [3] yen aƞuçapa riƞ ati,

    [4] prawikan aƞiriṅ

    [5] sa/tata maḍaƞi dḋaya,

    [6] śumiriṙ jñaṇa mihaṙsa,

    [7] tanṗa kĕliṙ śwara winoṅ

    [8] ki waṇy aƞukih hatakon.

    III.

    [1] ø /aḷp wijili pamuwus.

    [2] tulusakna pukalun.

    [3] pamilasani ra kaki

    [4] malaṙr aweta mumuri,

    [5] ḍuḥ yayī samṗun maka: 29r⟩na,

    [6] samṗun turida riṅ manaḥ

    [7] hadṙs waçaṇa teƞoṅ

    [8] hataƞgĕḥ denira lamoṅ

    III.

    [1] //0 hakweḥ wijili pamuwu/s

    [2] ḋuranḋun sabḋanipun

    [3] malaḥ śurup saṅ hyaṅ rawi,

    [4] laḥ yayī maƞko muliḥ

    [5] samī hasare riṅ griya,

    [6] samomno deniƞ amo<la> kĕ/n

    [7] hamoṅraga daya toḥ,

    [8] honĕṅ hañaṙ raka wanom.

    III.

    [1] ø saƞ apaliƞgiḥ wus mantuk

    [2] saƞ amoṅrasmī haduluṙ

    [3] prapti/ ṗammaranten kaliḥ

    [4] dḋawĕg̈ ta yayy amaranti,

    [5] tlas anjiṇaḥ sayana,

    [6] tiḍĕm titis we kirana,

    [7] prasama sare punaṅ woṅ

    [8] paḍa haduḋwan ṗa/turon.

    III.

    [1] //0 ki śurajaya hanuṇuṅśuṅƞ isun

    [2] holiḥhira ƞurateni,

    [3] jatenana teƞoṅ,

    [4] manawī kapra/cayeṅ pamuwus

    [5] rakanira guru hari,

    [6] mapan lagī mayoṅ

    III.

    [1] ø ki surajaya hamuwus

    [2] ṗunapeṅƞ ucapukulun

    [3] maṅsa murudā pun. yayi/

    [4] maƞgiḥha waraḥ jati,

    [5] saṅ gurw aƞuñci waçaṇa,

    [6] satata riṅ wƞī nala

    [7] tan ḋata jaty awaraḥ daṙmma tos

    [8] hasewa kami ta/nṗa don.

    III.

    [1] //0 tan lyan ṗaśraniṅ pamuwus

    [2] ṣaṅƞ adi waraḥhiṅśun.

    [3] haƞiṅ wirati kikin

    [4] sarira pinatīpati

    [5] ki hamoṅrag̈a waca: 29v⟩na,

    [6] haƞel natara lumkas

    [7] wiratī haƞi linakon

    [8] saṅkaniƞ amaƞgiḥha don.

    III.

    [1] ø nora lyan sira la ri śun

    [2] ri kunā/ dwaniƞ aṅlaƞut

    [3] haƞ√kiḥha sewaka hamriḥ

    [4] raina wƞi hakurati,

    [5] haṅlakoni habeta ḍaƞan

    [6] hamriḥ wƞiṇiṅ wacana,

    [7] haƞukiḥ ka/mi hatakon

    [8] kula hilaṅ budi hasoṙ

    III.

    [1] //0 tan ṗwaly aƞukeḥ palakwa

    [2] hamit ƞoƞ asanā batuṙ

    [3] habhaṛp. ḍu/kuḥ pribudi,

    [4] ḋady ana ma<ƞa>mĕṅ kampiṙ

    [5] tlas kaṅ wukiṙ sagara,

    [6] hanḋum amidī riṅƞ amṗaḥ

    [7] haṅlamoṅ tan aṙsa gug̈on

    [8] raga kasihan linakon.

    III.

    [1] ø /putusi parasa wus aḷmbut

    [2] niṙ kapiƞgiƞaniṅ tawi

    [3] tatwani lalakon

    [4] limṗadḋiṅ kagunan samṗun

    [5] cakṣyuḥ salokagama/, pinaṣṭi

    [6] ñumanaṇe katon.

    III.

    [1] //0 irika gwaniƞ anmu

    [2] sajatya wa hiriṅśun

    [3] tatyaniṅ buwaṇa rusit

    [4] ḍapuṙriƞ aṇuṅ winasit

    [5] ṗupu/siṅ waṙṇna wiśeśa,

    [6] witaṇni sabḋa rinasa,

    [7] wṛcitanira sa manon

    [8] hamuṙwwa gawe saṅ katon.

    III.

    [1] ø maka pawini/hanipun

    [2] saṅ meƞĕt ḋatan katuduḥ

    [3] ḍuḥ śwapa wikana kaki,

    [4] wulikĕn ḋepunabaƞkit

    [5] sira saṅ wasṗadeṅ tiƞal

    [6] nis.taya wruḥha riṅ sira: 30r⟩,

    [7] kawasa hānon tan tinon

    [8] huripiṅ jagat saṅ manon.

    III.

    [1] //0 rakaṇira kaky aṇuśuṅ

    [2] wṛty aguru rakwa teśun

    [3] kawƞan ra/saniṅƞ ati,

    [4] denira wasṗadeṅƞ urip.

    [5] wruḥ ṗamkasiṅ waçana,

    [6] hawaraḥ jatiniṅ rupa,

    [7] tumon bakti heṅ raṙrw aƞon

    [8] lamon karuhan ka de/n ƞon.

    III.

    [1] ø haśuwe nora katmu

    [2] yen ṗitĕṇn iṅ luhuṙ guṇuṅ

    [3] denṗuraṅ waṇiy aƞliḥ

    [4] samṗun iƞucap tasaktīn

    [5] sawaniḥ/ tuƞgaliṅ bawa

    [6] jñaṇane hapaliriƞan

    [7] haƞalusa waṙṇnanya woṅ

    [8] milu prahiƞ awiwikon.

    III.

    [1] //0 ragane paṇḍita rupa wiku/

    [2] hasamaṙ mmanahe cliḥ

    [3] walaka tan katon

    [4] tan ramṗĕdakna kakī laku

    [5] rag̈a ḍewek ṣun wañceni

    [6] tan mulateṅƞ adoḥ/

    III.

    [1] ø ki surajaya śumahuṙ

    [2] hakḍik siṣipāṇiśun

    [3] manira kaky aƞulari

    [4] waniḥ saṅƞ atakitaki

    [5] hakweḥ wiku nora tapa,

    [6] walakā waṙṇna/ paṇḍita,

    [7] bawane depungawe soṅśoṅ

    [8] budeneku hakaki cloṙ

    III.

    [1] //0 nora lyan ḋenagu ha/g̈u

    [2] sagupnya numbak anumṗu

    [3] tĕguḥ kaṅ denrasani,

    [4] pulukĕt lawan ṗaciṙ

    [5] lwiḥ lamon kasaḍaƞan

    [6] ḋaluwaṅ taṇ iƞ unaƞa

    [7] ka: 30v⟩la wisaya winowoṅ

    [8] laku tapā sayakty adoḥ

    III.

    [1] ø norana kapahenipun

    [2] riƞ are lawan ri guṇuṅ

    [3] maƞka/naha saṅƞ āƞawasi,

    [4] ṣatata guƞakĕn waṅsit

    [5] ẗaṇ atut gĕlaṙ ñumana,

    [6] habaḃaru holiḥ sa wulan

    [7] milu haƞrasani kuwoṅ/

    [8] raga winastu tkeṅ don.

    III.

    [1] //0 pari polahe tan ketaṅ

    [2] pañcanḋriyane śumaput

    [3] hamilt amig̈nani/

    [4] tṛṣna lulut aṅranĕhi,

    [5] ƞāśiḥ lulut aṅrajaḥ tamaḥ

    [6] ragaṇe dengawe hedan

    [7] midĕr aƞon ṗujañ caron

    [8] hamet u/taṅ gawenya woṅ

    III.

    [1] ø yeṇ ana lbaḥ hasuṅśuṅ

    [2] puṗuji manahe koñjuk

    [3] ṗaksa munaḥ danakitri,

    [4] hapan tu/ƞgal sakiṅ pṛtiwi

    [5] syapaweḥ sapa sinuƞan

    [6] tuƞgal. wṛtiniṅ sarira,

    [7] mantraṇe lamon aƞeṇḍoṅ

    [8] sariniṅƞ imul ginu/gon.

    III.

    [1] //0 kaliƞane kaki laku

    [2] saṅ wruḥ pamĕgatiṅ wuwus

    [3] makiṇn ajana hiƞ isṭi,

    [4] taṇn ana winas./tu lwiḥ

    [5] punapa ƞelaṇiṅ śabḋa

    [6] pan tanṗa saƞu sayatra

    [7] haja ƞucap. dḋene katon

    [8] kukuse mlĕk sakiṅ doḥ

    III.

    [1] ø u: 31r⟩tamaṇiṅ tapa mo¡n katmu

    [2] galuga hasuśun sari,

    [3] nari taƞ āmriḥ don

    [4] hakweḥ wwoṅƞ aƞucap laṗat lĕbut

    [5] haƞi/ si tan aṇāniṅ bukti,

    [6] raga tumoṇḍol

    III.

    [1] ø ki surajaya liṅnyarum

    [2] wus kramaṇiṅ woṅ tumuwuḥ

    [3] suka dukā manaḥ niki,

    [4] samṗuṇiƞ uniƞa ka/ki,

    [5] balikan tulusṣakna

    [6] haywa miroṅ

    [7] śuda rasanyatiniƞoṅ

    III.

    [1] //0 haja saƞṣaya hariśun

    [2] malaṙ kapaƞgiḥ/ya ḷka

    [3] saƞkaneƞ ati wiƞit

    [4] samṗunya yayi walaƞ ati,

    [5] salaḥ tuƞgal kawasaha,

    [6] rakaṇira milw abuƞaḥ

    [7] haƞĕntasā śarirani/ƞoṅ

    [8] mewĕḥ hulaḥ riṅ wwaṅƞ anom.

    III.

    [1] ø tanṗa kliṙ denya muwus

    [2] wĕƞaṇiṅ daṙmma rahayu

    [3] ki hamoṅraga sujati,/

    [4] ki waṇy arisun kaki

    [5] taṇn akweḥ sabḋa ƞuniƞa

    [6] swapa witi kamoksaṅkan

    [7] ḋuk sira humori saṅ katon

    [8] taṇ adoḥ pṛnahe/ koṇno

    III.

    [1] //0 siramriḥ śabḋa rahayu

    [2] hapan sira yayi wwitīpun

    [3] bapaneḥ lamon kasilib

    [4] ṗan sara/ witira sanḋi¡,

    [5] śwapamet ṣwapeƞulatan

    [6] tuƞgal wijiliṅ sarira,

    [7] kaƞ akweḥ bapa makwa niṙ don

    [8] magĕṅ pamastuṇiṅ kuwoṅ

    III.

    [1] : 31v⟩ ṇ kamulaṇi_ ky aharanipu

    [2] śarirakna ywa kumuḥ

    [3] puṇika wṛdinĕn maneḥ

    [4] patitisniƞ √ri

    [5] paṅrupkiṅ tigamaya,

    [6] sari/ra tan kakĕmulan

    [7] koruƞan maṅkin tan katoṇ

    [8] niṙ sakiṅ jat mur adoḥ

    III.

    [1] //0 madyaṇī wƞi yasapun samun

    [2] tiḍĕmniṅ sakutukutu

    [3] ki sura/jaya mamaƞgiḥ

    [4] mas miraḥ komala manik

    [5] winaraḥ jatiniṅ sabḋa,

    [6] taṇ aƞel wus katarima,

    [7] katmu saƞṣayanya/ woṅ

    [8] musṭikaniṅ rag̈a winoṅ

    III.

    [1] ø tan koṇiƞaheṅ pamuwus

    [2] ri wƞi paƞucapisun

    [3] ki śurajaya winisik

    [4] ḋeṇira ki hamoṅbudḋi

    [5] hnĕṅ/ƞakna saksana,

    [6] gantyaṇiṅ jñaṇa ƞambara

    [7] hanḋalame śwaranyawoṙ

    [8] dḋorani kawy apet laƞon.

    III.

    [1] //0 ki daṙ/mmakawi waly anaṇeṅ śun

    [2] saśomaḥ tan lyan kahisṭi

    [3] ki hamoragadoḥ,

    [4] alami tan mareṅ ḍukuḥ

    [5] satahun tanṗa tutuwi,/

    [6] honĕṅ brata wiro

    III.

    [1] ø awuƞuhā anakisun

    [2] ṗarawan aja boturu

    [3] hataƞī ni tejasari,

    [4] haṅlusṣ a/mimiru wastra

    [5] hamuwus tan karakasa,

    [6] grahita rasaṇiṅ manaḥ

    [7] hapiṇḍa maras kateƞoṅ

    [8] sarira lupa tan wri ton.

    III.

    [1] //0 a : 32r⟩ tutuṙ śupnanipun

    [2] haƞipi hala katesun

    [3] ṗaraniṇ ipenira nini,

    [4] haƞipi hana woṅ prapti

    [5] hamaya naga duk./ tka

    [6] hatma<ha>n wulan

    [7] lagi haburu hiṅri ƞoṅ,

    [8] hamiḷt ḋadi tan katon.

    III.

    [1] //0 haparan waṙṇane woṅƞ iku

    [2] paṇḍita hanomm a/bagus

    [3] jatmika solaḥ niki,

    [4] kajahit rasaṇīƞ ati¡

    [5] wṛtinya nukṣmakĕn riṅma

    [6] tan tutug̈ ḋenya wacaṇa,

    [7] hanuli/ luƞa tanṗa wot

    [8] haƞalamalami panon.

    III.

    [1] ø ana den saƞṣayā hanakīsun

    [2] ṣupnanireku nini,

    [3] laḥ samunĕn maƞko/

    [4] wus aja sinabḋa kaṅ puniku

    [5] dulurana sakiṅ bakti,

    [6] puja brata winoṅ

    III.

    [1] ø kantuna kitanakiṅsun

    [2] maṇira tiñjowa/ ḍukuḥ

    [3] halawas kakaƞira nini,

    [4] halawas iśun tan ṗrapti,

    [5] mara heṅ ki hamoṅraga,

    [6] hagug̈wan iƞ adisukṣma,

    [7] halami ƞoṅ taṇn ani/ñjo

    [8] karuƞwa laba ki hamoṅ

    III.

    [1] ø baṅḃaṅ wetan ṗun titimuṙ

    [2] ka sata kukuluyu

    [3] haśraṅsraṅƞan ṣwaraniki,

    [4] hasaƞga/nī paṛṅ muṇi,

    [5] śwarani paksi hamijaḥ

    [6] humuṅ swaraniṅƞ agĕntaṅ

    [7] riṅ taṇī rahina maƞko

    [8] sumiḷb wintaṅ tan katon.

    III.

    [1] //0 paḍa : 32v⟩babaṙyyan tumurun

    [2] sakweḥniṅ para maƞuyu

    [3] hamet bras mariṅ ra taṇi,

    [4] kakasinomanya halitẗalit

    [5] ṗrasama mikul gaba/ḥhe

    [6] saśomaḥ paḍe mṛdḋana,

    [7] hatak winaḍahan wajoṅ

    [8] hatut maṙga g̈uguyon.

    III.

    [1] //0 tan kawaṙṇnaha lakune riṅ/ ƞnu

    [2] praptī ḍuśun taṇ asari,

    [3] panaban kalakon.

    [4] meh anḋukap ḋe salamṗaḥnyasra

    [5] haduḋwan ṗaran maṅkya gli/s

    [6] ki maƞuyw adoḋol.

    III.

    [1] ø ki skaṙṣara liƞipun

    [2] laḥ rowaṅ samy dum wayu

    [3] hajana winalaƞ ati¡,

    [4] manawa teṅsun karihi

    [5] sa/laḥ tuƞgal ṗṛgiya,

    [6] paḍa pagut ṗaƞubaya,

    [7] ki skaṙṣara karoron

    [8] lan ṗalaƞane maƞko

    III.

    [1] //0 /lumṗaḥ hanut gug̈uṇuṅ

    [2] tgal ṗriƞga tṛjuṅ

    [3] kaduṅkap bañjaran iki,

    [4] prapti ḍukuḥ sig̈ra nuli

    [5] kapaƞgiḥ ki surajaya,

    [6] haliṅ/ƞgiḥ hamaṅku pada,

    [7] gaṙjita manahe tumon

    [8] hana pasabḋanya maṙmalon.

    III.

    [1] ø ampiṙ biḃi kateśu/n

    [2] ḋi sanakapukuṙ

    [3] ranakta tanya hajati¡,

    [4] sumahuṙ saṙwy amaranti,

    [5] tan ṗolwa tanya hiri wwaṅ

    [6] hagug̈wan saṇeṅ rajuna,

    [7] dwan i: 33r⟩śun mara ṅke maƞko

    [8] hasaśahosṣa ki moṅraga

    III.

    [1] //0 ki surajayaglis makin tut

    [2] majaṙ yyen aṇa tata/mi,

    [3] tu...maƞka mdali

    [4] ki hamoṅrag̈a liṅnyaris

    [5] ḋiƞaṙyyan ṗunapa kaṙyya,

    [6] hagĕṅ rasaṇī wṛdaya,

    [7] halamī tan mareṅ ri/ ƞoṅ

    [8] taliƞni baya rasadoḥ

    III.

    [1] ø masamṗun sinambramā saƞ asuguḥ

    [2] tumahap ka boga pṛg̈i,

    [3] wusnya baksa ma/ƞko

    [4] ki surajaya hamoƞ aluƞguḥ

    [5] ri sira saṅ maka ti,

    [6] tṛpti dayanya toṅ

    III.

    [1] //0 aglis ṗaƞucapaṇiśun

    [2] saṅƞ asgĕḥ pala/ wibuḥ

    [3] tiga rasa cumariciṅ

    [4] laḥ ta muçaṅ saṅ tami¡,

    [5] samṗun tumahap i jiwa,

    [6] hamuwusṣa wahu praṗti,

    [7] hatatanyā/ swaranyalon

    [8] ki surawaṇī pṛnaḥnya takon.

    III.

    [1] ø aḷp wijiliṅ pamuwus

    [2] hañaṙ bayā sakiṅ guṇuṅ

    [3] hapuṗuḍe mareṅ ki/

    [4] sumahuṙ ki surajaya,

    [5] tan ṗoliḥ deṇiƞ ataṇya,

    [6] ranakta woṅ katalaya,

    [7] haƞumbara raga winoṅ

    [8] ha/met saƞṣaya kalaƞon.

    III.

    [1] //0 ki hamoṅraga hamuwus

    [2] wiƞi sontĕn iku rawuḥ

    [3] kaƞlihan lamṗaḥnya ƞliḥ

    [4] maṙmanya: 33v⟩ rereṇ iṅ riki,

    [5] manira ƞalaƞi lamṗaḥ

    [6] reḥ woƞ anomm aƞeca,

    [7] baya duṙgama linakon

    [8] maṙme la/mṗaḥh ataƞgĕḥ ƞoṅ

    III.

    [1] ø halawas ḋeniƞ amaƞun

    [2] tĕ biƞi kaliḥ tahun

    [3] sarira duka kaseśiḥ

    [4] nastapa saṅkaṇiṅƞ alit

    [5] katigal iṅ/ bapa hibu

    [6] naraka kasuraṅ śuraṅ

    [7] hatuwa midĕr iṅ guṇuṅ

    [8] hawakiƞoṅ

    III.

    [1] //0 wasṗada pratameṅ smu

    [2] pamuniṅ janma/ lawu

    [3] satriya ƞuƞṣi waṇadri,

    [4] ḋi pradesanīri

    [5] kina duk aneṅƞ amṗaḥ

    [6] ki surajaya wacaṇa,

    [7] majyapa<hi>t saṅkaṇiṅƞoṅ

    [8] haƞiṅ ta/ biḃi tanṗa don.

    III.

    [1] ø sapa ta kakī namantā tanya śun

    [2] warahĕn kamī denjati,

    [3] saƞṣayatiniƞoṅ saṅ tabe/

    [4] paƞeran ṗati kutu

    [5] ramanira saṅ halali

    [6] swape ƞaran karo

    III.

    [1] //0 sira mṗu sakala tuha

    [2] niṅ jatī, haraṇiƞ ibu

    [3] ma/nira heliṅ tan eliṅ

    [4] halit wayahiśun kari

    [5] pjaḥhera ramaṇiṅwwaṅ

    [6] ni maƞuyu tbaḥ jaja,

    [7] luḥ mijil manaḥ/...n wriṅ kon

    [8] kadya ƞipi ṗolaḥnya woṅ

    III.

    [1] ø ki surajaya hamuwus

    [2] ṣaƞṣaya biḃi twas iṅśun

    [3] ṗunapa dyani luḥ miji: 34r⟩l

    [4] ṣumahuṙ saṙww anaƞis

    [5] ṗulunaṇiśun sira,

    [6] ramanta kapṛnaḥ sanak

    [7] ḋuk. buḃaṙr iṅ jro kaḍaton

    [8] ramanta pisaḥ/ lan maƞko

    III.

    [1] //0 duḥ bag̈wa kita hanakiṅsun

    [2] kapaƞgiḥ sira riṅ ḍukuḥ

    [3] liṙ panutuṇiṅ hyaṅ widi,

    [4] laḥ bapa miluheṅ wukiṙ

    [5] haba/ḃatuṙra heṅ rika,

    [6] hakweḥ pasanakaṇnira,

    [7] hatuluƞa sukĕt roṇḍon

    [8] samṗun kaky alamoṅ

    III.

    [1] ø Apakah aku tidak akan berbuat apa-apa

    [2] jika engkau mengaku

    [3] orang yang menderita sengsara.

    [4] Jika engkau tidak sudi,

    [5] duhai, Nakmas, benar-benar

    [6] semakin menderita sengsara saya, sayangku".

    [7] "Nah, marilah (kita) pergi, Nakmas, anakku,

    [8] selagi (....?) berjalanlah perlahan".

    III.

    [1] ø Segera (Surajaya) pergi setelah minta diri.

    [2] Ki Hamongraga menghibur,

    [3] "Adi, bersabarlah".

    [4] Ki Surajaya minta diri, lebih dahulu

    [5] menghaturkan sembah bakti.

    [6] Suaranya perlahan,

    III.

    [1] ø (Hamongraga),"Jangan berlama-lama adikku,

    [2] janganlah tidak kembali,

    [3] masih rindu aku.

    [4] Sudahlah, hati-hatilah, Adi".

    [5] Surawani minta diri,

    [6] lalu pergi, jalannya perlahan.

    [7] // 0 // Pupuh Hartati // 0 //

    IV.

    [1] Cepat jalan Ki Surawani,

    [2] telah jauh tertinggal Adisukma.

    [3] Sampai di jalan besar langkahnya dipercepat.

    [4] Indah sepanjang jalan,

    [5] matahari baru saja condong ke barat.

    [6] (Ia) berjalan kepanasan,

    [7] karenanya berteduh pada dedaunan pohon,

    [8] di tepi jalan. Terkuasai

    [9] jurang-jurang terjal. Ia pergi dari perkampungan, berjalan

    [10] sampai di kaki gunung.

    IV.

    [1] ø Hutan dan jurang sudah terlewati.

    [2] Rimbunan pohon kayumas berjajar

    [3] di tepi jalan, meluas.

    [4] Pohon-pohon memprihatinkan keadaannya,

    [5] kacau balau oleh angin.

    [6] Sulur-sulur jangga dan katirah

    [7] membelit pohon

    [8] suwarna, sedih kelihatannya.

    [9] Ki Sekarsara berkata sambil tertawa keras,

    [10] "Kakang bersumpinglah".

    IV.

    [1] ø Ki Surajaya tersenyum, menoleh,

    [2] diberi daun dan bunga sanggalangit,

    [3] Ki Sekarsara yang memberi.

    [4] "Berpura-pura seperti kera, adikku,

    [5] memberi daun dan bunga sanggalangit.

    [6] Engkau bersumpinglah pula,

    [7] kakang tidak ingin (bersumping).

    [8] Ketika sedang menahan diri,

    [9] seorang wiku yang sedang mengusahakan tapa dengan keras keinginan bersumping itu (sama dengan)

    [10] menghidup-hidupkan indriya".

    IV.

    [1] ø Harum angin menebarkan (wangi) bunga.

    [2] Hujan menghilang. Tertiup angin,

    [3] mega-mega menyebar

    [4] bergerak dan bergeser menebar.

    [5] Agak gelap, matahari tidak tampak,

    [6] bianglala tampak di timur.

    [7] Hujan gerimis, halilintar menggelegar.

    [8] Burung cantaka terbang tergesa-gesa,

    [9] (berbunyi) sayup-sayup di langit seperti menangis

    [10] mengharapkan derasnya hujan.

    IV.

    [1] ø Lamalah jika diceritakan perjalanan itu.

    [2] Sudah terlewatilah tempat yang tentram itu.

    [3] Jalannya cepat tanpa istirahat,

    [4] Ki Surajaya berkata,

    [5] "Mana desa yang terlewati?".

    [6] Ni Manguyu berkata,

    [7] "Benar-benar terpencil

    [8] yang diinginkan desa Madana".

    [9] Dengan segera mereka berjalan, hampir sampai di Sitiputih ,

    [10] dengan tidak memperhatikan ia bertanya,

    IV.

    [1] ø "Sepertinya ada desa terlewati

    [2] mempesona, peninggalan orang terkemuka.

    [3] Apa nama

    [4] pertapaan, itu?".

    [5] "Samering namanya, Ngger,

    [6] di sebelah timur Petungrata,

    [7] sebuah pertapaan besar

    [8] menuju ke Wanapala".

    [9] Sesampainya di taman, jalannya terhuyung, perlahan,

    [10] capainya kaki menimbulkan kesulitan.

    IV.

    [1] ø Sampai di rumah ia tidak duduk.

    [2] Ki Surajaya berjalan hati-hati,

    [3] Ki Sekarsara kemudian berkata,

    [4] "Silakan kakang terus saja.

    [5] Kakang Surawani salah sangka".

    [6] "Adi, jangan begitu

    [7] karena maksudku

    [8] menuju kepada dia yang memelihara keindahan".

    [9] Seperti mendapatkan jalan Ni Tejasari,

    [10] remuk redam hatinya ketika menatap (Surajaya).

    IV.

    [1] ø Jika siang hari perasaan batinnya ditidurkan di hati,

    [2] menjadi kenyataan isi mimpinya.

    [3] Sama wajahnya, sungguh tidak masuk akal.

    [4] Bertindak hati-hati, hati pun hancur lebur.

    [5] Hati Surajaya bergetar

    [6] karena cinta asmara, hatinya tergelincir,

    [7] roman wajahnya serba salah(?).

    [8] Ni Manguyu berkata,

    [9] "Tegurlah kakangmu, Ni Tejasari,

    [10] persilakan (dia) untuk makan sirih.

    IV.

    [1] ø Jangan salah sangka, Anakku,

    [2] dia saudara misanmu.

    [3] Dahulu ketika di lembah sana

    [4] saudaraku dekat

    [5] berputra seorang laki-laki,

    [6] yang ditinggalkan wafat.

    [7] Itulah sebabnya ia (Surajaya) ingin mati.

    [8] Kami berjumpa (dengannya) di gunung (lalu)

    [9] Ki Surajaya kuajak kemari.

    [10] Hendaklah kau ketahui (hal ini), Nini".

    IV.

    [1] ø Kemudian (Ni Tejasari) menyerahkan perasaannya dengan cara melakukan tugas yang harus dilakukan kepada Sang Tamu,

    [2] agak malu karena tadi menatap.

    [3] Bingung tidak tahu apa yang akan diucapkan.

    [4] Tidak antara lama kemudian

    [5] Sang Gadis berkata lembut,

    [6] salah duga pikirannya,

    [7] tersenyum sambil berkata,

    [8] "Tenangkan hati,

    [9] silakan makan sirih, yang mulia, sebagai jalinan kasih

    [10] ikatan persaudaraan".

    IV.

    [1] ø Ketakutannya dalam ucapan (menimbulkan) kemanisan yang menyegankan.

    [2] Pertanda mereka yang sedang berhadapan tampaknya

    [3] baru saja menjadi kuat (ikatan) jiwanya.

    [4] Ditangguhkanlah hasrat asmaranya.

    [5] Hyang Asmara mengganggu dengan cinta.

    [6] (Mereka) sama-sama terkuasai rindu,

    [7] disatukan perasaan batinnya,

    [8] benar-benar sedang sakit.

    [9] Surajaya masakan urung melakukan tapa

    [10] mengelilingi bumi.

    IV.

    [1] ø Ki Surajaya menerima tanda penuh arti

    [2] (dengan) mengetahui ucapan salam (Tejasari).

    [3] Bergetar rasa hatinya.

    [4] "Jiwaku (...?).

    [5] Sapaan manisnya tercampur pada kening

    [6] yang selalu bergerak cepat sulit diatur,

    [7] dihiasi dengan tawa

    [8] dan isyarat mata bertujuan menarik perhatian, membangkitkan pesona.

    [9] "Sangat berterimakasih kakangmu ini, Nini.

    [10] (Aku) menerima kehormatan".

    IV.

    [1] ø Ki Sekarsara bertanya mendesak

    [2] karena si ayah (Ki Darmakawi) tidak tampak:

    [3] "Si Adi pergi kemana?".

    [4] Tampaknya mendengar langsung

    [5] akan ucapan itu, lalu segera (Ki Darmakawi) pulang.

    [6] Ki Darmakawi melihat

    [7] ujudnya Sang Tamu.

    [8] Turunlah Surajaya.

    [9] Dalam hati Ki Darmakawi tahu, berkata halus,

    [10] "Duduklah Pangeran".

    IV.

    [1] ø Ki Surajaya menunggu

    [2] kemudian menghormat kepada pamandanya.

    [3] Ki Darmakawi kemudian berkata,

    [4] "Selamat datang Sang Tamu,

    [5] dari mana asalmu wahai yang punya kehendak?".

    [6] Berkata Ki Sekarsara,

    [7] nadanya agak keras,

    [8] "Tidak kenal kepada keponakan sendiri!".

    [9] (Ki Darmakawi) diberi tahu tentang asal mula Ki Surawani.

    [10] Ki Darmakawi tertegun.

    IV.

    [1] ø "Apakah tidak ada kecocokan denganku, Nakmas

    [2] jika berniat untuk menjadi teman dalam kesusahan?.

    [3] Tinggallah di sini,

    [4] dengan segala keterbatasannya".

    [5] Setelah itu kemudian ia segera menyuruh memasak makanan (?).

    [6] "Nakmas, silakan makan;

    [7] makanan sudah dihidangkan".

    [8] Ni Tejapuspa ada di rumah,

    [9] memperhatikan dari rumah dari balik penyekat,

    [10] matanya mengintip.

    IV.

    [1] ø Ki Surawani tahu akan hasrat,

    [2] pada penampilan Ni Tejasekar.

    [3] Air mukanya tidak terlalu kentara

    [4] tingkah lakunya tampak

    [5] kalau bingung hatinya.

    [6] Sadar kalau ditatap

    [7] tetapi (Tejasari) pura-pura tidak tahu.

    [8] Tidak mau tampak kentara

    [9] kalau terpesona, penuh hasrat, hatinya terpikat.

    [10] Tampaknya tidak berhasil maksudnya itu.

    IV.

    [1] ø Dapat menyembunyikan perasaan hatinya

    [2] dia yang menyuguhkan makanan dengan penuh perasaan.

    [3] Perasaan cintanya sebagai pengiringnya.

    [4] Muncullah Si Gadis cantik

    [5] dari dalam rumah dengan mata mengerling.

    [6] Ki Surajaya menyongsong (pandangan)

    [7] dengan raut wajah serba salah,

    [8] khawatir kalau-kalau kentara.

    [9] Hatinya yang kacau disembunyikan, ditahan dalam hati

    [10] roman mukanya (juga) tidak kentara.

    IV.

    [1] ø Hancur perasaan hatinya, gugup penuh rahasia.

    [2] Keindahan yang ada pada penyair hilang tidak berguna,

    [3] kemahiran pun musnah tanpa hasil.

    [4] Berkata-kata hatinya (Ni Tejasari),

    [5] "Tidak seperti badan ini

    [6] mati jika (aku) tidur. Tidak

    [7] mendesak hati untuk bersatu

    [8] tidak baik kalau dipagari dan dibatasi dengan "turus".

    [9] Tidak tabu, siarkan cerita ini meski pada lempir yang telah ditulisi".

    [10] Lembut, tersenyum (Tejasari) pada saudaranya itu.

    IV.

    [1] ø Demikian kata hati Si Gadis,

    [2] sangatlah besar cintanya. Dia yang berhasrat

    [3] bingung tidak terkira pikirannya

    [4] seperti mati lemas

    [5] terkena cinta. Yang dicintai di hatinya

    [6] adalah penyebab mimpinya itu

    [7] terus menerus tidak surud

    [8] meski dia saudara dari rantau.

    [9] Ki Surajaya merupakan teman yang tepat untuk mati

    [10] (demikian) kata hatinya.

    IV.

    [1] ø Jiwa pun kacau pada mereka (?) yang sama tujuannya dalam kehendak.

    [2] Raga menjadi lesu pada mereka. yang terkuasai asmara.

    [3] Sulit untuk dipisahkan, tidak terkendali.

    [4] Pudar matahari, tenggelam.

    [5] Malam. Hilang cahaya matahari.

    [6] "Surajaya, tidurlah

    [7] di balai-balai, Anakku,

    [8] dengan Ki Sekarsara.

    [9] Kakangmu menemani tidur".

    [10] Ki Darmaguna pulang.

    IV.

    [1] ø "Ki Sekarsara hiburlah hati ini".

    [2] "Nah Kakang, engkau tidurlah.

    [3] Ajarilah (aku)

    [4] menembang, melantunkan "kakawin" ,

    [5] aku senang. Kakang

    [6] mahir dalam mengidungkan bacaanbacaan.

    [7] Ajarilah aku".

    [8] Ki Surajaya berkata,

    [9] "Kakangmu ini, Adi, sebodoh-bodohnya orang di muka bumi".

    [10] "Engkau mengelak!".

    IV.

    [1] ø Kemudian (Surajaya) mulai melantunkan kidung

    [2] "gula wuluh". Hati terkuasai rindu.

    [3] Indah mempesona suaranya,

    [4] sehingga orang sangat ingin mendengar.

    [5] Barang siapa mendengar (suara itu bagai) tersayat hatinya,

    [6] terharu menyayat hati,

    [7] kesedihannya disembunyikan.

    [8] Kagum yang mendengar,

    [9] tidak bisa tidur orang-orang yang mendengar, (mereka)

    [10] ingin melihat wajah (yang sedang mengidung).

    IV.

    [1] ø Diam, terpesona, hancur hatinya.

    [2] Menimpali dengan kata-kata Ki Darmaparipta,

    [3] berkata sambil tersenyum yang meluluhkan

    [4] tertuju pada dia yang berhati bodoh(?),

    [5] diperindah oleh Ni Wasi.

    [6] Darmaguna berkata,

    [7] "Nakmas, selesaikanlah.

    [8] Saya tadi mendengar.

    [9] Tampaknya kidung hasil gubahan itu baru.

    [10] Luar biasa!".

    IV.

    [1] ø Di tengah malam ucapan dia yang unggul.

    [2] Ki Surajaya muram hatinya,

    [3] kentara dari segala tingkahnya.

    [4] Kesengsaraan raganya yang diingat,

    [5] tidak mempunyai tempat tinggal menderita sakit cinta,

    [6] batinnya tidak pernah merasa senang

    [7] seumur hidup.

    [8] "Kini hatiku merana

    [9] jiwa terpesona pada perwujudan yang menyegankan

    [10] semakin tidak sabar saja.

    IV.

    [1] ø Berapapun perolehanku bertapa

    [2] tidak akan berbuat rendah. Malahan akan hilang

    [3] jika melakukan perbuatan dengan tidak tenang

    [4] tidak mencapai tujuannya menjadi wiku".

    [5] Padahal terlanjur sengsara, badan lemas.

    [6] Pendapat hati,

    [7] menghalangi laku.

    [8] Banyak hal yang menjadi sebab urungnya tapa,

    [9] ada pada rasa cinta, menyusup dalam cinta asmara,

    [10] dorongan hati dilawan.

    IV.

    [1] ø Dirasa-rasakan tidak tidur sepanjang malam.

    [2] Jika memikir-mikir buruk baiknya perbuatan,

    [3] terperhatikan semua

    [4] sebagai laku yang paling baik.

    [5] Ia (Surajaya) ingat kepada Sang Guru utama yang memberi pesan,

    [6] kini terasa pada raga.

    [7] Tanpa mendengar suara,

    [8] menyusup di hati tidak jauh

    [9] yang selalu mengingatkan tujuan baik yang rumit.

    [10] Kini (aku) mendapatkannya dimana-mana.

    IV.

    [1] ø Dahulu ketika aku baru saja datang,

    [2] dia yang sempurna menahan(ku).

    [3] Batin tidak ada yang menyimpang,

    [4] satu tujuan kepada kebaikan.

    [5] Meski dipikirkan oleh para perempuan

    [6] hatiku tidak goyah,

    [7] tidak menginginkan perempuan cantik.

    [8] Ni Rumita kasihnya berlebih.

    [9] Ni Warna selalu memikirkan (Surajaya), membangkitkan hasrat.

    [10] Ni Taki tergila-gila,

    IV.

    [1] ø bertekad turut untuk melakukan percintaan.

    [2] Ni Rumita mengganggu perjalanan.

    [3] Ni Warini seperti kanak-kanak

    [4] yang sangat ingin turut.

    [5] Sangatlah besar rasa kasihnya, tidak aku perhatikan.

    [6] Pada pendapatku agar terus menerus

    [7] sempurna berpikiran baik.

    [8] Kini menjadi salah tujuan.

    [9] Cinta persaudaraan kuputuskan". (Surajaya) selalu

    [10] berbicara dalam hati.

    IV.

    [1] ø Dihibur-hibur hatinya, tidak nyata (hasilnya).

    [2] Mendesaknya hati melewati batas.

    [3] Sepertinya simpang siur pikirannya,

    [4] antara baik dan tidak baik.

    [5] Kini malam hari tidak dapat tidur,

    [6] Ki Surajaya merasa kesulitan

    [7] mengendalikan keinginannya.

    [8] Hati gelisah

    [9] pula penampilannya terkena cinta asmara.

    [10] Sang Gadis dijelmakan kehadirannya (dalam angannya) .

    IV.

    [1] ø Kesunyian orang tidur, tidak ada yang terjaga.

    [2] Ki Darmakawi tidur dengan istrinya,

    [3] nyenyak tidurnya.

    [4] Ki Sekarsara tidur,

    [5] mengigau merintih-rintih.

    [6] Tersenyum Ki Surajaya.

    [7] Malam ia tidak tidur.

    [8] Membanjir munculnya pertanda

    [9] sudah bersatu jiwanya, bercinta

    [10] dengan Ni Tejakusuma.

    IV.

    [1] ø Munculnya godaan terus menerus.

    [2] Ki Surajaya tidak merasa nyaman

    [3] seberapapun usahanya kini

    [4] desakan yang lain menguasai.

    [5] Diperhatikan Si Gadis yang tajam roman wajahnya.

    [6] (Surajaya) sangatlah terkena asmara.

    [7] Malam hari jiwa Ki Surajaya tidak tidur.

    [8] Bantal basah karena air mata yang menetes

    [9] di pipi, mengalir.

    IV.

    [1] ø Mendesah, tidak dapat tidur,

    [2] wajahnya menelungkupi bantal.

    [3] Derasnya air mata mengalir.

    [4] Jelaslah bahwa badanku

    [5] besar penghancurannya yang mendatangi yang tidak senyatanya

    [6] sebab raga tidak patut dicontoh.

    [7] Kini mendapatkan kehendaknya,

    [8] kebetulan sanak saudara.

    [9] Dimana pun (aku berada) (aku) diberi luka hati

    [10] yang menembus tiada terkira.

    IV.

    [1] ø Reda air matanya, diseka tidak ada yang tersisa.

    [2] (Jika) mengikuti hati akan tiada akhir

    [3] bertindak tidak terpuji dan bodoh.

    [4] Kemudian ia mencuci muka

    [5] supaya lenyaplah rasa rindu itu.

    [6] Sepertinya bingung, menyimpang,

    [7] remuk, pikirannya lesu

    [8] tidak ingin berhasrat kepada gadis itu.

    [9] Kutinggalkan bila sungguh tahu caranya.

    [10] Alangkah suci murninya.

    IV.

    [1] ø Anak muda tahu tempat untuk menunggu

    [2] tidak malu jika pun tertangkap basah

    [3] sirihlah sebagai alasannya (untuk dapat bertemu).

    [4] Ia (Ni Tejasari) memakai "kampuh" berwarna putih

    [5] bergambar indah, kain rangkapannya berwarna hijau.

    [6] Dibiarkan telinganya tampak

    [7] semakin cantik , wajahnya ayu.

    [8] Dia muncul sambil membetulkan lipatan wiru kainnya,

    [9] jalannya agak membungkuk(?), merasa malu

    [10] hatinya bercampur takut.

    IV.

    [1] ø Cepat jalan Si Gadis,

    [2] menghaturkan sirih sebagai alasan berhasrat akan saudaranya itu.

    [3] Seperti gula cair, manis kata-katanya,

    [4] seperti lautan madu.

    [5] Isyarat dia yang baru saja datang

    [6] sesuai dengan keinginan jangan (...?) tidur.

    [7] Ada pencuri menerobos pada malam hari.

    [8] "Kau bangunlah,

    [9] wahai orang yang baru diinisiasi".

    [10] Sayup-sayup terdengar (suara) dalam mimpi.

    [11] Sekejap baru saja terlelap Ki Surajaya terjaga,

    [12] kacaunya hati jadi bingung.

    IV.

    [1] ø Hilangnya jiwa nekad untuk mati.

    [2] Diam memikirkan tindakan (yang sesuai dengan) hatinya.

    [3] Ki Surajaya tidak tahu keadaaan.

    [4] "Ni Tejasari sayangku,

    [5] kakangmu ini tidak urung mati,

    [6] menjadi makanan Batara Kala

    [7] karena munculnya tidak pada saat yang baik.

    [8] Ada apa (kau) datang?".

    [9] Ni Tejasari semakin mendekat,

    [10] "Saya ingin bertemu.

    IV.

    [1] ø Ki Surajaya, kakangmasku, Kakang.

    [2] Ada sirih racikan seorang gadis".

    [3] Diterima segera (pemberian itu)

    [4] digenggam tangannya (Ni Tejasari).

    [5] Surajaya berkata halus,

    [6] "Si Kakang menerima

    [7] sirih pemberianmu,

    [8] tetapi masakan dapat dibayar kembali".

    [9] (Surajaya) terkena asmara, tanpa melepas tangan

    [10] tercampur dalam kata-kata rayuan.

    IV.

    [1] ø Berdesah seperti tanpa daya,

    [2] remaja yang baru saja menginjak dewasa itu,

    [3] gadis, cantik wajahnya.

    [4] Ia hampir menangis, berkata,

    [5] "Alangkah baiknya jika abadi kasihnya".

    [6] Surajaya berkata

    [7] merdu suaranya,

    [8] "Kacau rasa hati ini

    [9] karena (kita) bersaudara misan (mestinya) tanpa halangan

    [10] tetapi lain dalam hal menahan nafsu".

    IV.

    [1] ø Kehendak hati mendesak, tidak nyata.

    [2] Ki Surajaya seperti memangku,

    [3] menggebu-gebu rasa cintanya,

    [4] melakukan persetubuhan,

    [5] dengan hati penuh gairah, sambil menciumi

    [6] Sang gadis terkuasai.

    [7] Setelah sadar kembali kemudian ia mengingatkan tentang

    [8] keadaan sesungguhnya yang diperbuat.

    [9] Menjauhnya pertanda, kembali (mereka) berbuat baik yang diperhatikan.

    [10] Semakin sengsara raganya.

    IV.

    [1] ø (Surajaya) melepas (pelukan) disertai kata-kata,

    [2] "Yayi mas, juwitaku,

    [3] (....?) (aku) Yayi.

    [4] Kini apa yang sebaiknya kita perbuat?.

    [5] Menikah denganmu, Yayi,

    [6] meski dihalang-halangi?.

    [7] Jika pun (perbuatan kita) dapat ditiru,

    [8] sungguh luar biasa akan dikatakan orang;

    [9] seribu tahun akan dibicarakan dengan tidak baik.

    [10] Hal itu dapat diduga.

    IV.

    [1] ø Maksud hati melakukan hal yang sulit, akhirnya sungguh terjadi.

    [2] Ki Surajaya hampir tidak berdaya,

    [3] dari kata-katanya tampak semakin terjerat.

    [4] Khawatir hatinya

    [5] bahwa ia melakukan perbuatan yang tidak seharusnya (dilakukan).

    [6] Semula ketika aku naik (ke gunung)

    [7] itulah yang dipikirkan,

    [8] ditinggalkan ayah ibu,

    [9] dahsyatlah nestapanya badan; (lagi pula) selalu

    [10] dijauhi sanak saudara.

    IV.

    [1] ø "Jangan sampai lupa, salah satu

    [2] bangunkan, Yayi, kesadaranmu.

    [3] Sebab tidak terampuni

    [4] jika nafsu diikuti,

    [5] luas tidak ada akhir kasih.

    [6] Jika engkau kelak menikah,

    [7] aku membantu.

    [8] Tetapi masakan terlewatkan

    [9] jika memberi hadiah sebagai pembeli "kain ragi" (?) (dan),

    [10] menyumbang "lepana".

    IV.

    [1] ø (...?) hati Sang Gadis,

    [2] bergetar hatinya, lemas bercampur takut,

    [3] bingung, tidak dapat berkata-kata.

    [4] Susah tidak dapat tidur

    [5] karena pasti kacaunya hati.

    [6] Kehilangan daya, sia-sia,

    [7] hancur batinnya tidak berdaya.

    [8] "Nah kau tinggallah-

    [9] adapun aku kembali pada keadaan semula (seperti orang) yang bertepuk sebelah tangan.

    [10] Aku mendoakanmu.

    IV.

    [1] ø (Aku) ingin tidak pergi dari sini.

    [2] Sungguh susah rasa hati ini".

    [3] Ni Tejasari, katanya,

    [4] "Ki Purun, Kakangku,

    [5] biarkan kata orang (meski kita) sama-sama mati.

    [6] Kakang, anggaplah (aku orang) lain

    [7] (....?) dan aku

    [8] terkena asmara, barusan bertemu.

    [9] Engkau, yang mulia, sebagai jalan kematian(ku).

    [10] (Demikian) petunjuk dalam mimpi(ku)".

    IV.

    [1] ø Ki Surajaya agak kehilangan kesadaran,

    [2] sejenak tidak berkata-kata.

    [3] Terlepas jiwanya,

    [4] merana, terkena kesusahan,

    [5] mendengar perkataan yang muncul:

    [6] "jalan kematian"

    [7] menyelinap ke hati.

    [8] Segalanya masakan dapat menghibur.

    [9] "Perkataan yang mulia kumulyakan,

    [10] aku hendak menuliskannya".

    IV.

    [1] ø "Teruskanlah kasihmu, Nini,

    [2] lindungilah aku, Yayi.

    [3] Jangan sampai tersiar pada orang banyak

    [4] perbuatanmu denganku.

    [5] Hendaknya sembunyikan, simpan di hati

    [6] untuk dianggap sebagai hutang

    [7] yang hendak dibayar kembali dengan kebaikan.

    [8] Engkau sebagai bekal ketika aku pergi.

    [9] Ni Tejasari sebagai saranaku untuk menjadi kuat

    [10] ketika harus lewat neraka".

    IV.

    [1] ø "Seperti gula cair ucapanmu, Kakang.

    [2] Seperti kaca jatuh di batu,

    [3] remuk, sangat manis

    [4] seperti rebusan air nira bercampur madu,

    [5] galak di bibir tidak sampai di hati".

    [6] Surajaya berkata,

    [7] "Celakalah (kalau aku berkata) bohong.

    [8] (Kini engkau) pulanglah barangkali ada orang

    [9] melihat. Engkau mengantuk tampak lemas".

    [10] Patuh (Ni Tejasari), ia pun bergerak pergi.

    IV.

    [1] ø (Ia) pergi dari tempatnya menunggu dengan tergesa-gesa,

    [2] dengan sembunyi-sembunyi, seperti pencuri, (...?).

    [3] (Ni Tejasari) segera sampai di dalam rumah,

    [4] kemudian duduk termenung

    [5] agak malu terasa sampai ke hati.

    [6] Adapun Surajaya

    [7] hatinya heran,

    [8] rasanya seperti didatangi

    [9] perempuan cantik dari Suralaya,

    [10] hatinya sangat terpikat.

    IV.

    [1] ø Tidak mencapai sasaran, nafsu pun mereda.

    [2] Dia Sang berolah rindu tidak menyadari akan lawan

    [3] yang tersamar- besar bahayanya.

    [4] Meski pergi kemanapun pikirannya,

    [5] sabda utama yang dicari,

    [6] menyelinap menyembunyikan diri

    [7] (malah) godaan dijumpai.

    [8] Ki Surajaya mendapat kesulitan,

    [9] menjalani hal yang tidak menyenangkan dalam kenyataan samadi,

    [10] karena mengagungkan lima indriya.

    IV.

    [1] ø Jiwa bergolak, hati bergetar,

    [2] linglung hatinya mengembara.

    [3] Kehendak yang kuat terhalang ketidaksabaran,

    [4] seperti mabuk, kacau,

    [5] bingung, diam tanpa suara,

    [6] sambil menahan hati.

    [7] Sakitnya sebesar gunung.

    [8] Begetar hatinya tidak bergerak.

    [9] Besarnya cinta menggenangi hati, menguasai,

    [10] derasnya air mata mengalir.

    IV.

    [1] ø Dirasa-rasakankan desakan asmara datang,

    [2] "Aku pastilah mati,

    [3] kalau dinyalakan yang menjadi kehendaknya.

    [4] Apa kehendaknya?.

    [5] Berbuat mencuri hati?.

    [6] Jika saja dia (Ni Tejasari) bukan saudara

    [7] dapat diminta.

    [8] Aku berusaha terhadap diriku sendiri

    [9] kelak dapat berjumpa (dengannya), saling menyayangi jika takdirnya demikian

    [10] sebab tidak dapat ditahan.

    IV.

    [1] ø Duhai sayangku Ni Tejasari,

    [2] engkau pandai membuat kacau

    [3] hati, memberi kegelisahan.

    [4] Besarlah cintaku.

    [5] (Aku) tidak mampu jika harus memutus hutang kasih sayang".

    [6] (Demikian) suara hatinya.

    [7] Hati menjalani laku,

    [8] tubuh ini barangkali berhasil,

    [9] (tetapi) pikiran mengembara seperti kera, menakutkan

    [10] seperti kain sutra di api.

    IV.

    [1] ø Akan panjang lebar ucapanku, Kisanak,

    [2] (menceritakan orang yang) terkena asmara".

    [3] Bersambutlah cinta asmaranya,

    [4] cinta sama-sama menyatu,

    [5] diatur jika benar-benar kuat.

    [6] Sesungguhnya nafsu itu maya

    [7] kuat selalu menembus.

    [8] Keinginan nafsu menguasai

    [9] muncul dari kening berganti rupa pada orang yang unggul

    [10] yang berujud Tejasari.

    IV.

    [1] ø (Ni Tejasari) seperti burung cantaka mengharap derasnya hujan,

    [2] keluh kesahnya membangkitkan belas kasihan.

    [3] Masakan urung menjadi lebih cepat

    [4] kematianku.

    [5] Hidup pun mendapatkan sakit asmara

    [6] menyebabkan raga mengembara.

    [7] Jika sudah terlanjur mendalam

    [8] rasa hati sudah menyerah.

    [9] Hati-hati pada desakan yang dahsyat dan nyata,

    [10] di dalam (rasanya) mendesak-desak.

    IV.

    [1] ø Ki Wani tidak dapat memejamkan mata sepanjang malam,

    [2] merenung-renung diri manakala menyadari perbuatannya.

    [3] Kini diceritakan pagi hari,

    [4] ayam berkokok bersamaan dengan

    [5] tanda waktu dibunyikan satu kali. Segera bangun

    [6] Ki Darmakawi, bersuara,

    [7] (Ki) Sekarsara (juga) bangun.

    [8] Pagi pun benar-benar muncul.

    [9] Agak khawatir hati Sang Tamu

    [10] (karena) keunggulannya cacat.

    IV.

    [1] ø Perasaan hatinya bergetar,

    [2] sudah terlanjur. Mau apa lagi?.

    [3] Ki Darmakawi duduk di balai-balai,

    [4] Surajaya ditatap

    [5] tampak tidak ceria hatinya.

    [6] Wajahnya pucat kekuningan,

    [7] menjawab sedih,

    [8] "Sesak rasa hati ini,

    [9] badan terasa sakit, semalaman tidak dapat memejamkan mata

    [10] jiwapun gelisah".

    IV.

    [1] ø Ni Tejasari belum bangun,

    [2] masih meringkuk(?) berselimut(?).

    [3] Agak malu, hatinya hampa,

    [4] sedih seperti merana.

    [5] Darmaguna berkata lemah lembut,

    [6] "Tumben anakku,

    [7] pagi-pagi belum bangun.

    [8] Tidak ada asap dupa,

    [9] sepi. Kemudian bangun, Si Gadis bergegas

    [10] segera ke tempat mandi.

    IV.

    [1] ø Sejumlah gadis bertemu

    [2] dengan janda muda dalam tujuannya ke perigi.

    [3] Pembicaraan di jalan tidak lain tentang

    [4] tamu mereka di selatan situ

    [5] yang bijaksana, dapat ber"kakawin"

    [6] membuat hati takjub.

    [7] (Mereka) mendengar kidung,

    [8] semalaman tidak ingin memejamkan mata.

    [9] Mereka menjauh tertawa nyaring,

    [10] ramai saling mencolek.

    IV.

    [1] ø Ganti (topik) tidak ganti cerita, muncul

    [2] karena hati yang waspada. Bohong

    [3] membanjir tidak surut munculnya.

    [4] Keluar kata-kata

    [5] jauh agak menyamping.

    [6] Alasannya bercerita

    [7] dengan maksud untuk penghiburan

    [8] menutupi hati yang (...?).

    [9] Ki Suranata diperkirakan saatnya menemukan wisik

    [10] dituangkan pada alat tulis.

    IV.

    [1] ø Satu konsentrasi Sang Penyair,

    [2] Ki Surajaya sebagai puncak cerita.

    [3] Artikanlah segala yang tampak.

    [4] Tejasari diceritakan.

    [5] Lihatlah, perhatikanlah dalam hati,

    [6] perbuatan yang penuh teka-teki

    [7] luhur dalam laku.

    [8] Semuanya (berisi) nasehat yang amat berharga.

    [9] Jika (hal ini) dapat ditemukan, itulah ujudnya Sang Darmajati,

    [10] yang sebagai isi perumpamaan (syair ini).

    IV.

    [1] ø Selalulah untuk mengingatkan menggubah puisi,

    [2] agar selalu mencipta dengan berlimpahnya pengetahuan.

    [3] Raga berlagak seperti penyair namanya itu,

    [4] tidak binasa dia yang menyalin.

    [5] (Seorang) anak perempuan memberi tahu yang senyatanya,

    [6] membuat gubahan

    [7] mengikuti kebodohan,

    [8] membuat terbukanya hati;

    [9] sebab menulis tanpa sumber,

    [10] kemauannya ada di dalam pikiran.

    IV.

    [1] ø

    [2] sengkalan puisi ini diciptakan.

    [3] Hitunglah mulainya yang dengan isyarat itu.

    [4] Dimana tempatnya menyusun syair ini,

    [5] ketika diceritakan. Ki Surawani

    [6] selalu jelas terbaca.

    [7] Ki Sanata mengurangi kesedihan (dengan)

    [8] menyusun (syair ini) dengan sangat hambar.

    [9] Terpesona pada keindahan gunung Kawi,

    [10] dengan berbekal susah dan malu.

    IV.

    [1] ø Akan panjang pembicaraan penyair

    [2] karena menemukan tanda-tanda peperangan.

    [3] Sudah menjadi bawaannya,

    [4] sebagai senjata adalah perkataan.

    [5] Ki manguyu bangun,

    [6] matahari pada bulan Magha.

    [7] Ramai mereka minum-minum,

    [8] sangat gembira hatinya.

    [9] Para manguyu sibuk ber"kakawin"

    [10] meniru seperti (peninggalan) jaman dahulu

    IV.

    [1] ø Lima hari lamanya berjaga,

    [2] di luar, selalu ada di dangau.

    [3] Siang malam ada keramaian

    [4] dengan tuak yang terus menerus

    [5] mengalir tidak ada surutnya, tetap terus (mengalir).

    [6] Telah siap lauk empat rasa.

    [7] Ki manguyu mabuk,

    [8] riang gembira bernyanyi bersahutan,

    [9] melontarkan kata-kata "plesetan", itulah tidak lain yang dibicarakan,

    [10] yang lain membicarakan judi (?).

    IV.

    [1] ø Para muda-mudi banyak jumlahnya masih kecil-kecil.

    [2] Ni manguyu dan yang lainnya turut ber"tandak".

    [3] Ni hindang senang hatinya

    [4] berputar salah tingkah,

    [5] ramai ber"tandak" melengking-lengking

    [6] menghabiskan tenaga.

    [7] Senang Ki manguyu,

    [8] mabuk semakin agak kurang ajar (sembrana),

    [9] ucapannya tidak karuan, tangannya menggapai-gapai, menenggak minuman,

    [10] tempat minumnya terlepas.

    IV.

    [1] ø Yang lain jatuh dari duduknya,

    [2] hilang keadaan semula, berantakan.

    [3] Ada yang muntah di tempat menari,

    [4] mabuk tidak perduli aturan,

    [5] kacau semua meraba-raba.

    [6] Ada yang jatuh terlentang,

    [7] pening kepalanya,

    [8] bangun lalu jatuh terlentang

    [9] seperti orang gila, kotor keadaannya, membawa pula pikirannya

    [10] sedikit bercampur muntahan

    IV.

    [1] ø Sudah puas ketika bangun.

    [2] Pagi hari kini diceritakan.

    [3] Ni hindang kini turut serta

    [4] mereka berkampuh serupa.

    [5] Diceritakan Ni Tejasari

    [6] yang sebagai pemimpinnya

    [7] telah berganti memakai "kampuh"

    [8] (berwarna) putih bercorak sayap burung nuri.

    [9] Ia memakai kain berwarna meriah, halus dengan dasar putih,

    [10] pantas, anggun tingkahnya.

    IV.

    [1] ø Rampingnya pinggang yang putih bersih,

    [2] gemulai seperti anak panah

    [3] yang dicabut dari kantongnya.

    [4] Wajahnya menarik, tenang,

    [5] roman mukanya dan tatap matanya memancarkan cinta.

    [6] Alis yang lengkung datar, mengkilat

    [7] membuat hati rindu.

    [8] (Matanya bagai) bunga padma seperti permata kencana,

    [9] rambutnya seolah-olah awan mengandung hujan,

    [10] dengan hiasan kepala kelembutan.

    IV.

    [1] ø Putihnya gigi barusan dipoles,

    [2] terselip pada bunga katirah

    [3] seperti buah manggis merekah. Ketawanya

    [4] seperti mengulum madu

    [5] dan air gula yang tumpah di gula.

    [6] Kelihatan roman muka,

    [7] tajamnya tatapan (mata)

    [8] memberi sakit pada yang melihat.

    [9] Kesusahan mendalam pada pikirannya. Ki Surajaya tidak habis

    [10] rasa kasihnya, bagai tidak sadar.

    IV.

    [1] ø Sejumlah perempuan terasuki asmara.

    [2] Ni Rutarja, Ni Sekar, Ni Dosa

    [3] yang lain Ni Ratnasari

    [4] mengikuti, mereka berusaha memikat.

    [5] Sedangkan Ni Rumawit dan Ni Rumani

    [6] (Ni) Suwarna,

    [7] Ni Padma tidak ketinggalan

    [8] sama-sama muda cantik wajahnya.

    [9] Yang seorang lagi lembut, seorang wanita manis

    [10] bernama Ni Witarja.

    IV.

    [1] ø Ada dua bersaudara wajahnya seperti lukisan,

    [2] bagai kembar wajahnya.

    [3] Ni Sumarsa seperti ibu lakunya,

    [4] pantas tingkahnya halus.

    [5] Ni Rumawit perilakunya,

    [6] (...?) tingkahnya

    [7] menjadi pembicaraan para perempuan.

    [8] Tidak ada yang seperti kakangmbokku Ni Tejasari

    [9] yang sebagai bunga desa.

    IV.

    [1] ø Ni Rutarja warna kulitnya kekuningan.

    [2] Ni Ratnasari bagai pisang ranum,

    [3] kuning warna kulitnya (...?).

    [4] Ni Suwarna warna kulitnya kuning

    [5] seperti bunga kuranta. Adapun

    [6] wajahnya seperti daun kepuh bentuknya,

    [7] roman mukanya tenang.

    [8] Mereka berjalan bersantai santai.

    [9] Gemulai pembawaan Ni Padmasari,

    [10] seperti pohon tertiup angin .

    IV.

    [1] ø Para perempuan riang gembira,

    [2] hati berkelana, cerah roman mukanya,

    [3] sudah selesai berhias

    [4] enggan (pergi) kerasan di desa.

    [5] Gadis gunung pandai bertani,

    [6] jika memakai kain berbeda dari

    [7] kebiasaan (orang-orang),

    [8] jika memakai selendang seperti orang memakai "kampuh".

    [9] Mereka memakai bunga priyaka yang memenuhi telinga

    [10] yang karenanya mengusap-usap.

    IV.

    [1] ø Ni Tejasari tidak lain yang dipuji-puji,

    [2] yang menjadi buah bibir para pemuda.

    [3] Diceritakan tingkah lakunya

    [4] agak malu-malu ulahnya.

    [5] Banyak (pemuda) yang menginginkan tetapi bertepuk sebelah tangan.

    [6] Tidak berbeda pula halnya Ki Surajaya

    [7] hatinya merindu, (tetapi)

    [8] disembunyikan, tidak gegabah .

    [9] Meski hati sakit (asmara) disamarkan di dalam hati

    [10] tidak muncul dalam ucapan.

    IV.

    [1] ø Sejumlah gadis pertapa perempuan

    [2] tergila-gila, hatinya sedih.

    [3] Tidak lain tujuan hatinya

    [4] adalah Ki Surajaya yang diperhatikan.

    [5] Dicoba untuk didapatkan daya pikatnya pada isi

    [6] sindiran dalam ber"tandak".

    [7] Rintihan orang yang merindu,

    [8] disajikan dalam syair.

    [9] Mendapat kenikmatan Ki Surajaya

    [10] karena banyak yang berhasrat (padanya).

    IV.

    [1] ø Ni Tejasari sebagai yang pertama,

    [2] Ni Sumarsa dan Ni Witarja.

    [3] Ni Sekar, Ni Dosa berikutnya

    [4] berurutan bersama-sama,

    [5] tampak bagai bidadari

    [6] yang bercengkrama di taman

    [7] (mereka) berusaha mendapat pesona keindahan.

    [8] Ni Sari sebagai pusat di tengah,

    [9] Ni Rutarja, Ni Ratnasari, Ni Warini,

    [10] Ni Rumawit terakhir.

    IV.

    [1] ø Sudah pergi dia yang membawa keindahan.

    [2] Ki Surajaya pergi berkeliling,

    [3] Ki Sekarsara menemani.

    [4] Para pemuda menghantar,

    [5] semua berhias bersumping.

    [6] Tidak diceritakan di jalan,

    [7] jauh yang dituju,

    [8] sudah ke arah tempatnya berguru.

    [9] Ramai-ramai(orang) ber"tandak" dengan sungguh-sungguh, kemudian diteruskan lagi

    [10] selalu berganti tembang.

    IV.

    [1] ø Serupa mereka bersumping

    [2] bunga pakaja, mempesona hati.

    [3] (Hal ini merupakan) kegembiraan para perempuan muda dan tua(?) semua.

    [4] Semua berwajah cantik

    [5] hanya satu yang unggul

    [6] tingkahnya ceria

    [7] berbadankan "gadung";

    [8] kecubung kasihan pun alah.

    [9] Demikian penampilan Ni Tejasari

    [10] seperti jamur intan.

    IV.

    [1] ø Bertambah cantiknya (Ni Tejasari) dengan caranya bersumping

    [2] dengan pucuk katirah disematkan pada bunga kenanga

    [3] seperti gunung kembang meluas,

    [4] memenuhi tanpa getah.

    [5] (Ia) memakai "pamelar" daun tal yang diputihkan

    [6] seperti gunung yang terhiasi tampaknya

    [7] tetapi tidak sempurna,

    [8] menimbulkan kasihan berada di gunung.

    [9] Tidak kelirulah ia sebagai bunga pertapaan itu

    [10] dijaga oleh pembantu-pembantunya.

    IV.

    [1] ø (Ia) tidak mempunyai keluarga, tidak cakap juga tidak mahir

    [2] dalam bersyair,

    [3] tidak bebas(?), tanpa sarana,

    [4] kasihan tidak ada yang mencintaimengharukan, gundah.

    [5] Mana yang menjadi sebab dari perbuatan masa lalu

    [6] tidak jauh dari badan.

    [7] Satu ikatannya

    [8] sebab tidak dapat dikuasai (?).

    [9] Samadinya sungguh-sungguh, lakunya hebat

    [10] hasilnya bertapa brata

    IV.

    [1] ø "Oṃ kara" sabda bergema kesana kemari

    [2] dari dia yang berkelimpahan pengetahuan.

    [3] Ki Hadal mencari

    [4] arti yang satu, (yaitu):

    [5] berapa banyak isi bumi,

    [6] yang penuh sesak tidak bersela.

    [7] Tidak bolehlah hal itu (dilakukan).

    [8] Samudra keindahan ilmu bahasa,

    [9] tetapi satu tujuan perwujudan sang kawi

    [10] yaitu selalu bercerita.

    IV.

    [1] ø Bagaimana orang yang disebut penyair itu?.

    [2] Jarang yang tahu keadaan sesungguhnya hakekat sang kawi.

    [3] Duhai dimanakah tempatnya

    [4] dia yang merangkai kata- kata.

    [5] Surajaya mencari.

    [6] Dasar anak muda tidak tahu kearifan-

    [7] mencari Sang Hyang Hayu,

    [8] padahal sudah ada di badannya (sendiri).

    [9] Karena itu (ia) mendapatkan kesulitan besar yang menguasai hati,

    [10] menghibur dengan laku.

    IV.

    [1] ø Menguasai lima indriya yang membelenggu,

    [2] sudah lama menimbulkan belas kasihan.

    [3] Tambahan lagi tanpa surut kehendaknya.

    [4] Besarnya kasih membanjir tidak surut,

    [5] tidak sabar, menderita luka

    [6] bahkan mati pun (rela)

    [7] asalkan aku kesampaian maksudnya.

    [8] Hampir genap tiga bulan

    [9] menderita sakit, sangat merana

    [10] tidak dapat diobati.

    IV.

    [1] ø Menguasai hati (tetapi) tidak berhasil.

    [2] Agak bingung pertimbangan hatinya.

    [3] Nasehat panjang lebar pun tidak ada gunanya,

    [4] tidak mampu melakukan dengan gigih.

    [5] Sepanjang jalan Ki Surawani

    [6] memikirkan dengan hati-hati,

    [7] tidak ada yang menanggapi.

    [8] Tidak diceritakan di jalan.

    [9] Sampai di rumah perjalanan sang pemuda

    [10] kemudian mandi.

    IV.

    [1] ø Ki Surajaya kasihnya tidak habis,

    [2] karena itu ia ingin pergi.

    [3] "Hatiku, sayang sekali, mendapat kesulitan;

    [4] lebih baik aku pergi".

    [5] Setelah siap kemudian minta diri,

    [6] "Engkau tinggallah,

    [7] saya hendak melanjutkan perjalanan.

    [8] Semakin menjadi-jadi derita asmaranya.

    [9] Tenanglah, engkau jangan merasa kehilangan. Selamat tinggal,

    [10] sayang, sehat-sehatlah selalu".

    IV.

    [1] ø Sangatlah cintanya dia yang minta diri.

    [2] Ki Darmakawi menghalangi kepergiannya,

    [3] bergumam bercampur khawatir

    [4] atas permohonan pamit keponakannya itu.

    [5] Suami istri itu (Darmakawi) menegur,

    [6] menanyakan sebab apa (Surajaya) pergi,

    [7] "Ki Wani, Anakku",

    [8] tidak malu air matanya ditelan,

    [9] "Jangan pergi, Ki Surajaya, Anakku".

    [10] (Surajaya) memaksa pergi jua.

    IV.

    [1] ø (Surajaya) pergi dari pintu gerbang dengan tidak perduli.

    [2] Sedih, ingin tidak terus (tetapi)

    [3] dipaksakan, dipercepat jalannya.

    [4] Berkelebet tepi kampuhnya

    [5] tertiup angin, berkibar, bergetar

    [6] seperti lambaian tanda persetujuan yang menimbulkan perkiraan

    [7] mengajak bercinta.

    [8] Sampai di persimpangan menuju ke mata air

    [9] (Surajaya) berpapasan jalan dengan Ni Tejasari.

    [10] Bergetar hatinya ketika menatap.

    IV.

    [1] ø Hilangnya jiwa seperti tersembunyi

    [2] tidak berkata-kata, seakan-akan raganya tanpa jiwa.

    [3] Terharunya hati disembunyikan.

    [4] Ramah ucapan yang muncul,

    [5] kata Ki Surawani;

    [6] "Yayi, (engkau) jangan merasa kehilangan,

    [7] kakangmu ini mohon diri.

    [8] (...?) (engkau) segera mendapat lamaran".

    [9] Terbata-bata perkataan Ni Tejasari hampir menangis,

    [10] "Ke mana tujuannya (engkau) pergi?.

    IV.

    [1] ø Apakah hal ini karena ketidakacuhan

    [2] ku, Kakang?. Ketahuilah olehmu

    [3] jika (engkau) tinggal sendiri

    [4] tidak terdengar (kabarmu) olehku

    [5] membuat khawatir hati (ku)

    [6] yang menguasai,

    [7] membuat hatiku terluka".

    [8] "Sudah lama aku menaruh hati padamu, Nini,

    [9] hati tidak lagi dapat merasakan kegembiraan.

    IV.

    [1] ø Itulah sebabnya tidak merasa terluka

    [2] Kakangmu, Nini, mudah-mudahan kesampaian maksudnya.

    [3] (Engkau) tinggallah, saya akan berlaku seperti "kulanṭe"".

    [4] Dipercepat jalannya

    [5] pergi, menyelinap, menghilang, tidak menoleh,

    [6] diputuskan dalam ketabahan.

    [7] Si Gadis yang tertinggal termangumangu.

    [8] Tapa yang hebat bukan tempatnya untuk bersenang-senang.

    [9] Jika diperhatikan di dalam hati menimbulkan rasa hormat.

    [10] Sepertinya hanyut jiwanya.

    IV.

    [1] ø (Ni Tejasari) sangat tertegun. Tidak lain yang dipikirkan

    [2] Ki Surajaya yang ada di dalam hatinya.

    [3] Jika malam hari, ia tidak dapat tidur

    [4] karena memperhatikan

    [5] dia yang penuh hasrat. Kesanalah hati tertuju.

    [6] Rasanya seperti terbayang di mata.

    [7] "Kakangku, Ki Purun,

    [8] rindu, katanya ketika pergi.

    [9] Jika diperhatikan seperti ingin mati saja

    [10] jika engkau tidak datang".

    IV.

    [1] ø "Sembunyikan saja sakitmu, wahai (engkau) yang tinggal ".

    [2] Demikian kata dia yang bertujuan pada keindahan.

    [3] Diceritakanlah dia yang terkena asmara,

    [4] disebarang tempat melamun,

    [5] sakit asmara, (padahal) tapa yang dicari

    [6] pada pikirannya. Tidak terkira

    [7] kematian yang diinginkan.

    [8] Ia pergi membawa kesedihan.

    [9] "Kemanapun raga ini yang kucari

    [10] adalah mati ditempat yang lapang".

    IV.

    [1] ø Beberapa bulan lamanya ia terkena sakit asmara.

    [2] Ki Surajaya (kini) berada di jalan besar.

    [3] (Keinginannya) segala tempat untuk dicapai

    [4] tujuannya untuk bersuka cita, bersenangsenang.

    [5] Ia (pergi) ke tempat tinggal para ajar, yang pertapaannya indah.

    [6] Ia tinggal di seluruh tempat pertapa perempuan

    [7] disebarang tempat.

    [8] Banyak yang tertarik pada wajahnya (Surajaya).

    [9] Aduhai!, ada pula yang ditinggalkan (Surajaya) menangis,

    [10] ingin turut pergi.

    IV.

    [1] ø Banyak wajah yang menarik, tetapi tidak diperhatikan (oleh Surajaya).

    [2] (Surajaya) menjadi pusat perhatian tetapi ia tidak berhasrat.

    [3] Tidak lain yang dipikirkan kemana-mana

    [4] hanya dia yang membekali rasa rindu.

    [5] Dalam hati dipuji-puji.

    [6] Satu yang ada pada pusat jiwanya

    [7] tidak lepas dipeluk

    [8] yaitu agar dia yang tinggal berbahagia dan selalu sehat.

    [9] Ni Tejasari sebagai tali

    [10] ... dalam menjalani laku.

    IV.

    [1] ø Sudah dijelajahi semua sesuai kehendak hati

    [2] seberapa pun besarnya Gunung Pawitra,

    [3] jajaran (pegunungan) malahan semuanya

    [4] juga semakin ke selatan.

    [5] Sudah ditinggalkan Gunung Mandara yang suci itu.

    [6] Semakin tertunta-lunta (Surajaya)

    [7] menyusuri lereng gunung

    [8] mulai dari Gunung Rajuna,

    [9] bersikeras untuk sampai di timur Gunung Kawi.

    [10] Nekad untuk mati.

    IV.

    [1] ø Kesengsaraan badan menimbulkan belas kasihan.

    [2] Selalu ingat dengan jelas

    [3] Jalan yang sulit dilalui, rumpil.

    [4] Pikirannya seakan-akan terdorong

    [5] untuk melakukan brata, yang menyebabkan badan lemah.

    [6] Seperti layang-layang putus (benangnya);

    [7] mati, jiwanya merana

    [8] hilang ke hutan belantara tidak terkira.

    [9] Sejumlah bahaya yang menyulitkan tidak diperhatikan

    [10] sudah nekad untuk mati.

    IV.

    [1] ø (Ia) terus berusaha tidak undur karena sudah menjadi niatnya.

    [2] Dirinya seakan-akan ingin terjun ke jurang

    [3] untuk mempercepat kematiannya.

    [4] Berlagak berani (...?)

    [5] Tidak sabar untuk tetap hidup,

    [6] tidak mampu menjalani

    [7] karena pikiran yang tidak suci

    [8] lebih-lebih karena aku tergila-gila,

    [9] terkena asmara berhasrat pada perempuan cantik,

    [10] lemas menderita sengsara.

    IV.

    [1] ø Perlahan Ki Surajaya berjalan.

    [2] Berulang kali menoleh, berulang kali berhenti,

    [3] pada dia yang memberi rasa rindu.

    [4] Hancur, hilang jiwa pun lebur

    [5] terkuasai oleh Ni Tejasari

    [6] yang seperti bayang-bayang.

    [7] Semakin terpikirkan,

    [8] patah hatinya,

    [9] raga lesu, bingung, sangat sedih,

    [10] sesak rasa hatinya.

    IV.

    [1] ø Sampai di jurang jalannya,

    [2] lemah bergetar kaki kecapaian.

    [3] Dipaksakan diperkeras kemauannya.

    [4] Di tepi jalan besar

    [5] Ki Surawani berhenti beristirahat

    [6] di bawah beringin besar.

    [7] Setelah duduk termangu

    [8] segera ia merasa mengantuk.

    [9] Seakan-akan menyuruh segera memejamkan mata, suara burung gending

    [10] yang berkicau memenuhi jalan.

    IV.

    [1] ø Sejenak terlelap segera disadarkan lagi hatinya

    [2] seperti kera yang bangun.

    [3] Kemudian ia melanjutkan perjalanan dengan tidak peduli.

    [4] Mendesau suara angin

    [5] agak miring (jatuhnya) titik-titik gerimis yang deras.

    [6] Burung cantaka berbunyi bersahutan

    [7] seperti minta hujan,

    [8] berbunyi ramai mengangkasa,

    [9] menimbulkan belas kasih seperti tangisan perempuan

    [10] hakilayw ahanut lamṗaḥ

    IV.

    [1] ø hamĕwĕhī/.....ṇiƞ ati,

    [2] mĕṅgaḥ maƞṣaḥ ri sadawata,

    [3] saƞṣaya lṗas lakune

    [4] kweḥṇiṅ desa kapuƞkuṙ

    [5] kaliwatan kaṛp ka/ṗeriṅ

    [6] prapta riṅ kag̈nĕƞan

    [7] jĕṅ karasa gupuḥ,

    [8] sigra tumanḋuk i daṙmma,

    [9] tuṣṭa ṗanusuṅ pañjraḥniṅ saṙwwa śari

    [10] kadyatuṙ mara rima

    IV.

    [1] //0/ /........ƞ aliƞgiḥ

    [2] maƞĕ mihat rasminiƞ udyana,

    [3] pañjraḥni saṙwwa pusṗa kweḥ

    [4] sumanaṙsa mṛpadu/,

    [5] mayat mĕkaṙ kadyatuṙr wwaƞi,

    [6] piṇḍapiṇḍa masinaṅ

    [7] mĕṇḍuḥ saṅƞ ākuḍu,

    [8] sulastri tenupi yatak

    [9] haṅsokahasti lan taṅ ka: 49r⟩.....

    [10] ...danta maƞalaṣa

    IV.

    [1] //0 umyaṅ sabḋaṇi brahmara ƞuśi

    [2] wṛdaḥ hāmukti sarini kĕmbaṅ

    [3] jaƞgaka/sturī rumaweh

    [4] alum ṣkaṙnya luru

    [5] kweḥni darā rupamet sari,

    [6] humuƞ awijaḥ

    [7] daṙpa saƞṣi madu

    [8] ramya tuƞgalan ṗatrapa/ ...

    [9] ........... kusuma ciptani kawi,

    [10] kweḥni skar amijaḥ

    IV.

    [1] ø mrik ṣumawuṙ wwaƞini kumuniṅ

    [2] pañjraḥniṅ kanaƞa maƞ√/n aṙsa,

    [3] çiṇḍaga hatuṙ wirage

    [4] kalak ḍosa hanuṅsuṅ

    [5] kadya sgĕḥ waƞiniṅ sari,

    [6] mayaṅ mkaṙ tumahap.

    [7] mrikniṅ skaṙ tañjuṅ

    [8] kentaki paṛṅ ha/.....

    [9] .....ƞṣawoya sumaṙ mrik miƞi

    [10] wenot i samirana

    IV.

    [1] //0 tibrani ña lwiṙ kadi kanin

    [2] ṣyu siṙṇā/dḋaya kadi kawƞan

    [3] rasmini jro daṙmma penet

    [4] waṙnaṇira saṅ kantu

    [5] øiṙ gumawaṅ kacakreƞ ati,

    [6] kadya nukṣma heṅ kĕmbaṅ

    [7] rasaniṅ gugu/....

    [8] ....... kalƞĕƞan

    [9] nī tejaśarī lwiṙ kapaṅgiḥheṅ daṙmma

    [10] g̈ĕṅṇi kawulaƞunana

    IV.

    [1] //0 ki surawaṇi mi/hat waṙṇnani tulis

    [2] halalakon mahisa tan ṗgat

    [3] sumĕkeṅ prawwata hamet

    [4] ṣwami saya kagug̈u

    [5] waṙṇnanira saƞ aśu braṅti,

    [6] : 49v⟩............

    [7] ... kataman lulut

    [8] ragasamaya kocapa,

    [9] saka wetaṇni kawī hamoṅ karasmin

    [10] menḋra taṇ aṙse kaṙ/yya

    IV.

    [1] ø na datan tĕṙsne kadaṅwraga ƞikis

    [2] ṗrapta mahamer√ hana roṅ wulan

    [3] lamṗaḥhe saya maƞilen

    [4] hamoṅraga kalaƞo/

    [5] ...... teƞ arini,

    [6] haƞaloṙ tan wriṅ maṙga

    [7] lakune kumuñcup

    [8] kadukapiṅ kalaraban

    [9] sigra lamṗaḥhira pra/pti ḍatƞe kawi,

    [10] tan kaṇḍĕg̈ ṗunaṅ pada

    IV.

    [1] //0 layatiṅ wṛdḍaya karasa wrin

    [2] ṗriṅgani maṙga duk ṗrapti blatan,

    [3] tuṅgal maṅka bayane

    [4] kro/.........rusuḥ

    [5] hamaksakĕn tindaknya pṛgi,

    [6] lamṗaḥ prapti kajnĕṅƞan

    [7] wutuḥ dayanipun

    [8] ṗan tanṗa cipta huripa/,

    [9] rag̈asama lagya kaknan titiṙ

    [10] duk tĕkeṅ kag̈nĕƞan.

    IV.

    [1] ø lwiṙ panḋaṇiṅ hyaṅ nugraha widi,

    [2] ragasamaya kaṇḍĕg lamṗaḥnya

    [3] rere/....

    [4] ......... ka.....

    [5] hamiweka sakalaṇi daṙmiṅ

    [6] malawasiṅ gopura,

    [7] sakakalanipun.,

    [8] muṙtiniƞ ā/met. nugraha,

    [9] sapamaṙta punya hanakitri

    [10] punaḥ taṅ paramuka

    IV.

    [1] //0 rag̈asamaya sakṣana liṅgiḥ

    [2] wikaṇ i naya ki sura: 50r⟩.....

    [3] sumusuƞ aḷp wuwu

    [4] pasaṅ yogya sa rawuḥ

    [5] di pinakanira hamoṅ kapti,

    [6] ragasamaya namṗani

    [7] sipta wriṅ la/ku,

    [8] tan ṗoliḥ denya taṇya,

    [9] saka wetan ṗun mitra budi kapalis

    [10] haƞoṅ datanṗa sana

    IV.

    [1] //0 manira ganty ata/.......

    [2] hadi pṛnaḥhiƞ amaƞ√ṇ aśrama,

    [3] ki surajayadan liƞe

    [4] salawasṣi tumuwuḥ

    [5] tanṗa saṇā haƞidĕ/ri bumi

    [6] duruƞ abaḃatura,

    [7] halaƞut satuwu

    [8] haƞuniƞa bogaṇi lyan

    [9] waṛg lara braṅta kasmaran i budi,

    [10] haƞecareṅ/......

    IV.

    [1] ...i...juna

    [2] ren tigaṅ saṣi¡,

    [3] braṅtani ciptā haṙse wuwujaṅ

    [4] maṙmani raga ƞulanṭe

    [5] tan kawasa/na hĕnĕkuṅ

    [6] mon karasa de¡ṇiṅ kasiśiḥ

    [7] mitane tan panaƞgal

    [8] hiḍĕp ṣalaḥ wtu,

    [9] sinamun mareṅ pawitra,

    [10] hatitiraḥ kaṙ/..........

    [11] ....ni tigalana

    IV.

    [1] //0 ragasamaya rumakseƞ ati,

    [2] pawaraḥhira ki surajaya,

    [3] saṅjatī hala hayune

    [4] cloṙri budḋi campuṙ

    [5] kawisaya manaḥ rasmi,

    [6] ḍuṣṭa marupa tapa,

    [7] tañ jatī yeṅ laku

    [8] rag̈a: 50v⟩ ........

    [9] .....ƞgal ḋeṇiƞ anamun lara śiḥ

    [10] sami lan ṗakaṇira

    IV.

    [1] //0 hadi kaṅ sinanjya haƞe/ca maṅkin

    [2] ṗanalimuraṇi raga wihyaṅ

    [3] ki surajaya hujare

    [4] hapti wikana teṅsun

    [5] kasub rame riṅ kayutaji¡,

    [6] saṅ śipta masĕmbu/ra

    [7] ............ teṅs

    [8] n

    [9] taṇḍĕś riṅ ranubawa,

    [10] maṙmmaniṅ ragā wihyaṅ kadya matitis

    [11] haƞaraḥharaḥ lamṗa/ḥ

    IV.

    [1] ø punapa dyaṇiƞ aƞetan maṅkin

    [2] riṅ kayutajī śiṙṇna rinuraḥ

    [3] pahe lan wiƞi baƞīwen

    [4] ṗunaḥ dugama luyut

    [5] ṗaṅha/........ta yamīdi,

    [6] talaya ni mahenḋra

    [7] tan wuruṅ katmu

    [8] woṅ guṇuṅ maka paƞawak

    [9] maṙmani sukṣma tatwa niṙ ta/nṗa gati,

    [10] talib ḋeni nuraga

    IV.

    [1] ø balik aṇĕṅguḥ rame ri kawi,

    [2] wṛtani pratamā moṅƞi lamṗaḥ

    [3] kayutajī ka/....leṇ

    [4] nurageṅ sunu laƞu

    [5] ri baḃahan rakya mirate,

    [6] hadiniṅ wana para jñaṇa

    [7] kaṅ minaka ḍapuṙ

    [8] tuhu/ muṙtẗiniṅ patapan

    [9] ḋawĕg ṗaƞeran haƞeça mari kawi,

    [10] taṇn amun maṇaḥ rimaṅ

    IV.

    [1] //0 puṇnapa tan kasukaṇniṅƞ ati,

    [2] lamo: 51r⟩.................

    [3] pasa ....gya teṅśun make

    [4] muwaḥ patanyaṇisun

    [5] wriṅƞ īṣti manira samiṙ

    [6] swapa wṛtini tapa,

    [7] pa/saṅtabe pukulun

    [8] haparab ki surajaya,

    [9] hagyanta tanya śwapā ṗarabta kaki,

    [10] pusṗa ragasamaya

    IV.

    [1] //0 hasoṙ panaṙpaṇira ki sura/....

    [2] ..... deṇira wilasa,

    [3] ta sanak ṗaḍa ƞulanṭe

    [4] rag̈asamaya muwus

    [5] kamayaƞan hyan ṣira sudi,

    [6] dwi kaṙyya/ṇi waçana,

    [7] kaki dera muwus

    [8] wriṅ naya ragasamaya,

    [9] pakanira paƞeran maka tutudḋiṅ

    [10] manirā baya kakaṅ

    IV.

    [1] //0 ki surajaya/........

    [2] ..... ḍatƞeṅ pasaṙ

    [3] wwantĕn ḋĕmi tigaṅ kepeṅ

    [4] tubasakneṅ pi wruḥ

    [5] hasmu guyu saṅ minakari,

    [6] ya ḍu/h antuk ṗunapa,

    [7] kaṅ dmi tĕtlu

    [8] kuraṅ patukuwa kĕmba

    [9] punika kākaṅ wwantĕn haṙta kakaliḥ

    [10] patukuwā tutumpaṅ

    IV.

    [1] //0 ki ragasamayā,/......

    [2] .........paṅ prapti ṗasamohan

    [3] walanḋāne lima kepeṅ

    [4] sḍaḥ woḥ kaṅ dentuku

    [5] le palaga/ntuṅ haji kakaliḥ

    [6] lawan kĕmbaṅ pulawa,

    [7] sipi nisṭanipun

    [8] gaṛm holiḥhe haminta,

    [9] pinaka sĕṣḍĕpiƞ apawṛti,

    [10] samṗun prapti : 51v⟩......

    IV.

    [1] ...........ru wus ṗinasṭi

    [2] kajĕṇĕƞaṇiṅ hyaṅ widy āwilasa,

    [3] haśuṅ pamasta ƞawake

    [4] paṇug̈raha/niṅƞ ayu

    [5] śurajaya waçana haris

    [6] laḥ yayi marakeya

    [7] ƞoṅ sḍĕpi masku

    [8] ki ragasamaya prayatna,

    [9] hatuṙ sĕmbaḥ tummĕkul rasaṇiṅ/..

    [10] .........

    IV.

    [1] ..... tlas ṗrasida sanak tumitiḥ

    [2] ki surajaya hādan lamṗaḥ

    [3] saḥ ṣakiṅ daṙmma lakw aki

    [4] ra/g̈aśamaya tumut

    [5] hasmu hegaṙ ñana sumiriṙ

    [6] saksat muƞgiṅ swapna

    [7] sukaṇi raga kuṅ

    [8] tkeṅ juraṅ raṇḍĕgan

    [9] ki surajayā migrakĕn la/.....

    [10] .......rup saṅ hyaṅƞ aruṇa

    IV.

    [1] //0 tiḍĕmmi tṛnalata sumilib

    [2] manḋra ṛmĕṅ tejani kirana

    [3] kumĕ/ṇḍĕṅ kaṅ mega kilen

    [4] liṙ galuga sinawuṙ

    [5] śurajaya mojaṙ linyaris

    [6] hadoḥ ḋukapiṅ desa,

    [7] pañiptani laku

    [8] ṗunapa ka/.......

    [9] ..........rasa ƞliḥ

    [10] hanurut rakaṇira

    IV.

    [1] //0 hĕƞniṅ manḋira pṛnaḥnya mṛgil

    [2] kĕmbiṅniṅ wa/ṇapriƞga duṙgama,

    [3] datan kawaṙṇnaheṅ kule

    [4] ḍawuḥ piṅ rya pi tlu

    [5] praṗta hataƞī saṅƞ aƞeca

    [6] hadan lumamṗaḥ rahina

    [7] kawuwu: 52r⟩....

    [8] ...........

    [9] .. hyaṅ diwaṅkara munyañjrit

    [10] satawana sahuran.

    IV.

    [1] //0 maƞilyan lamṗaḥhi/ra taṇn aglis

    [2] ṣalƞĕni maṙga tĕpini waṇa,

    [3] wwaƞ anom ṗaḍa ƞulanṭe

    [4] taṇn ana gawe ketuṅ

    [5] sami menḋra hamoṅ saṅ kapti,/

    [6] ............naḥ

    [7] lwiṙ kĕmbaṙ lumaku

    [8] paḍa jajaka riṅ paran

    [9] ki surajayajmuṙ manahe braṅti,

    [10] sanake halipura/

    IV.

    [1] ø kasaya kaluntalunta matitis

    [2] jĕṅniṅ prawwata dukapiṅ lamṗaḥ

    [3] tṗini gag̈a maṙggane

    [4] guṇuṅ katut kapuṅkuṙ

    [5] ta datan ṣurud/ .........

    [6] .........mĕmṗya

    [7] śwaraniƞ amupuḥhu

    [8] dalañcaṅ kadyasuƞ egaṙ

    [9] manḋramanḋra śwaraṇika wwa ma/riñci

    [10] hawagita hañaṙ

    IV.

    [1] //0 ki surajaya tibra çipta siƞit

    [2] milaƞniṅ sakamaṙga

    [3] lumraḥni tanḋuṙ masaṇe

    [4] paṅrikni kuwwaṅ/......

    [5] ..........k

    [6] n ṗaksi,

    [7] hane raƞgoṇ amijaḥ,

    [8] pariṇne denta

    [9] hana ta gag̈a kapisaḥ/

    [10] wwantĕn ḋikanya togya mawisik wisik

    [11] taṇn adoḥ sakiṅ maṙga

    IV.

    [1] //0 ki ragasamaya mesĕm lumiriṅ

    [2] hamam ṣmita ritnīṅ panambaya,

    [3] : 52v⟩...............

    [4] tan lan ṗinare smu

    [5] ywani maṙgga maƞgiḥ pawestri,

    [6] maṅke hantuk nugraha

    [7] de¡ni śuṇ ala/ƞut

    [8] wriṅ smu ki surajaya,

    [9] sakaṙsahanira yayī hadumm amiliḥ

    [10] siṅ kaṅge pilihĕn.

    IV.

    [1] //0 hantya ta yayī gmuhipunta

    [2] lwiṙ kĕmbaṅ baya pa/....

    [3] ...............

    [4] ....yen ṗinareṅ smu

    [5] ṣaṅ tarunī kariya blik

    [6] menḋrahā tataṇḍakan

    [7] myapan witiṅ smu,/

    [8] ujare baya jajaka,

    [9] haweḥ hulat gumuyu datanṗa kliṙ

    [10] wuwusṣe śalaḥ paran.

    IV.

    [1] //0 samṗun lĕpas lampaḥhira ba/.....

    [2] ..............nya maṙga,

    [3] hasmu guyu paƞucape

    [4] maduraṇiṅ wacana,

    [5] ram halis mayat winor i liriṅ

    [6] samṗu/n eca tanya maṙga

    [7] woṅƞ īlaṅ katesun

    [8] malaṙ wikana riƞ utaṅ

    [9] pakaṇira bibī maṙgahe kapalis

    [10] cĕloṙ wījili sipta

    IV.

    [1] ø hasmu he/........

    [2] ............ tan. kumlab

    [3] linawanan sabḋa leteṙ

    [4] kaṇḍa daluwaṅ tuhu,

    [5] pakanirā na wwa/ƞ añoloṅƞi,

    [6] yaḍuḥ tan makanaha,

    [7] sawakyani tan wruḥ

    [8] nawy akweḥ simṗaṅƞiƞ awan

    [9] ṗakaṇira wnaṅ majati he kami,

    [10] maṙmmaheṅ: 53r⟩ ........

    IV.

    [1] ...........deṇira hisṭi,

    [2] niṙ taṇn ana sajyaṇiƞ aƞeca,

    [3] sakweḥniṅ batuṙr ane

    [4] punika paraniśu/n

    [5] lumarisa maƞilyan kaki,

    [6] maṙga hiṅnusaṛƞga,

    [7] riƞ anḋoṅƞ alaƞu

    [8] hawaṇi gĕgĕr asana,

    [9] laḥ kariya samṗuṇa rupa priyatin

    [10] maseśun a/.......

    IV.

    [1] .........kĕn rasminiƞ ati

    [2] ragasamaya bisa ñjajawat

    [3] woṅ mahameru tahu leteṙ

    [4] bisa bo/gakanyā muwus

    [5] guntuṙ manis tanṗa keriṅ

    [6] saya katula tula,

    [7] luwu

    [8] kaṅ tuƞgal maṅka sanaka,

    [9] yan jatmikā rupane hanomm apkik

    [10] muṙti tanṗa/....

    IV.

    [1] ...... bañjaran aris

    [2] kumlab kamṗuhe katiwaṅtiwaṅ

    [3] kumitiṙ kadi yaƞawe

    [4] tkapiṅ ṗawaṇa rurum

    [5] ḋa/tan tĕmaṅ maƞĕh anoliḥ

    [6] sigra maƞgiḥ bañjaran

    [7] tĕpiṇiṅ maṙgaguṅ

    [8] lagya tataruka hañaṙ

    [9] kamṗiṙ ka surajaya niṙ saṅ tumitiḥ

    [10] lumaju punaṅ/.......

    IV.

    [1] ............... kayupuriṅ

    [2] sigra lamṗaḥhira saƞ aƞeca,

    [3] ri widḋasari duṅkapeṅ

    [4] juraṅ hamṗo ka/puṅkuṙ

    [5] riṅ paniron kaṇḍĕga liṅgiḥ

    [6] daḋy ana woṅ lumiwat

    [7] ṣurajaya muwus

    [8] manira punaṅƞ ātanya,

    [9] warahĕn iƞoṅ, namaṇiṅ gĕg̈ĕṙ ka: 53v⟩......

    [10] ..............

    IV.

    [1] ... moja ... sa... tinakonāṇ asamiṙ

    [2] siƞgiḥ pinaka hadiniṅ pataṗaṇ

    [3] i widapusṗā harane/

    [4] paƞuboṇnan awwa

    [5] wwantĕn kaṙyya hi riku kaki,

    [6] hanĕṅgo mras ṗatapan

    [7] ḋana pulya wibuḥ

    [8] ki surajaya waçana,

    [9] hadumm ayu riṅ maṙga ri sun lumari/...

    [10] ..................

    IV.

    [1] ... haṣṛtiṅ lamṗaḥ hageñjo¡ṅ aris

    [2] kaduṅkapamkasiṅ bañjaran

    [3] sapta sora ti tabuhe/

    [4] sami gaṙjitanḋulu

    [5] hamuyyanī waṙṇnaṇiṅ tami,

    [6] wruḥ nayaṇiṅƞ aƞeca,

    [7] siṇuṅsuṅƞ i guyu,

    [8] hadi kapuṅkuṙ punaṅ lamṗaḥ

    [9] tanṗa sanā haƞe/......

    [10] .............pa

    IV.

    [1] //0 kadyana pamitrane kapaƞgiḥ

    [2] ki satawaṅ rumehakĕn kaṙyya,

    [3] wruḥ yeṇ ḍataṅ/ kakasihe

    [4] ye sami wruḥ mitra lulut

    [5] laḥ bageyā kaṅ surawaṇi,

    [6] mulat. yaye śwapna

    [7] hlaḥlaḥ teṅśun

    [8] ri nā du kinā duk i naṙba/...

    [9] ....................ḥ

    [10] pamurukaṇna guṇa

    IV.

    [1] //0 kumona saji raka pinaṣṭi,

    [2] dawĕg̈ ta kakaṅƞ amara/ntiya,

    [3] wusnya liƞgiḥ piṇḍa śupe

    [4] tlas anata luṅguḥ

    [5] tumahapā saṅ wiku rari,

    [6] hana haṅlimas ṗatra,

    [7] hana saji bañu

    [8] ni pusṗi: 54r⟩...........

    [9] ........ brata netṗĕ

    [10] saṙww aliƞgiḥ hajajaṙ

    IV.

    [1] //0 wusnya tanḋuk bojana kahapti,

    [2] ka sura/jayā pinikahotan

    [3] hulamulaman tan ṗan

    [4] leṙleṙ kukup alumut

    [5] jamuṙ ragī linubeṅ lwiḥ

    [6] lyan ta jaƞan laraƞan

    [7] samṗunya rara/.......

    [8] .................

    [9] .... samaya prapta deneƞ ābukti,

    [10] roṅ dina maṅgiḥ lapa

    IV.

    [1] ø tan temaṅ deƞ amoṅ/ƞ ābukti,

    [2] ki surajaya nala sumimṗaṅ

    [3] kasṗĕṙ lulut aśiḥha

    [4] pinareṅ cipta cawuḥ

    [5] nī skaṙjā ƞa<ƞ>gĕƞ iƞ ati,

    [6] mahw amuṙyyaṇi sana

    [7] ni ḋa/......

    [8] .......... panṇ

    [9] ni skaṙjā gumtĕṙ rasaniƞ ati,

    [10] dinukiƞ ulat ḋrawa

    IV.

    [1] //0 tuhu paƞuñcaṅƞi la/ra midḋi

    [2] ki surajaya tanṣaḥ dinuta,

    [3] kaƞelan ḋeṇe hiḍĕpe

    [4] ni skaṙjā siwuṅ

    [5] manaḥ g̈iwaṅ tan kawasa ƞli,

    [6] kadi wayaṅ kinu/...

    [7] ...

    [8] ... pinareƞ √lat∑ira

    [9] paṗag tikṣnaniṅ mata halinḋri

    [10] ḷyĕp tan ṗarimana

    IV.

    [1] //0 ta/n sipi ƞeliƞ ambĕk ṣumakti,

    [2] saƞ asajyayu kinuliliƞakĕn

    [3] tinog rineḥ kajatine

    [4] winoṙr i tṛsna lulut

    [5] wruḥhu tuṣṭa : 54v⟩......

    [6] .............ḥ sanak

    [7] tumuluseƞ ayun

    [8] tanṗa nutugakĕn ḋiṇa,

    [9] wiwaraniṅ tṛsna lumakw amnuhi,

    [10] sĕśĕk ta/nṗa ligalaran.

    IV.

    [1] //0 bummi ṣaśwarani kawy amariñci,

    [2] saƞ asgĕḥ wadya pan akaṙyya

    [3] saksana luwaran kabeḥ

    [4] ramyadum kaṙyyanipun./

    [5] .................

    [6] .........ḥ mṣaḥ

    [7] kadya wuru gaḍuṅ

    [8] kumucup tĕmpuḥhi wlas

    [9] ki śurajaya tan lyan ṗaraṇiṅƞ ā/ti,

    [10] saśolaḥhe śumlaṅ

    IV.

    [1] ø manḋra ṛmĕṅ praba saṅ hyaṅ saksi

    [2] lagi katawƞan lamadlamad

    [3] jalaḋā swĕḥ rumawe

    [4] ḍaƞgal saptamī jmuṙ

    [5] paḍa/ .............

    [6] ......... taṇḍak.

    [7] rasmyapet kalaƞun

    [8] hana tan tuhuni brata

    [9] lwiṙ wadwanā hañaṙ lumakw/ ahakili,

    [10] haparab ni rawita

    IV.

    [1] //0 gug̈urane sinuk tan ĕnti,

    [2] kayeƞnum hamĕtwakĕn śwara,

    [3] denṗolahakn awake

    [4] lwiḥ denya/........

    [5] .................dasari,

    [6] kasub. yen bisa taṇḍak

    [7] hakweḥ wwaƞ awuyuṅ

    [8] kawiḷt iṅ wadujaṇa,

    [9] kasma/raṇ iƞ ulat liriṅ

    [10] bikṣukaṇiṅ makaṙyya

    IV.

    [1] //0 ana śraweca maho tataki,

    [2] milw iṅ pañcaḥhira saṅ nuraga,

    [3] g̈una yado : 55r⟩......

    [4] ..............ru

    [5] kadi yagriṅ harikiṅ rikiṅ

    [6] kĕneṅ liriṅƞ aram

    [7] karatahita riṅ taṇḍak.

    [8] gumuyu raga/samasaya

    [9] piṇḍa hewā tumiƞāl iṅ para kili,

    [10] haƞĕntekĕn tanaga

    IV.

    [1] //0 haluwaran sakweḥniṅ pawestri,

    [2] śuṇya niṙmala madyaneṅ/.....

    [3] ...........

    [4] ... saṣaka sumunu

    [5] hagancaran mani latri,

    [6] ramya giha carita,

    [7] saṅƞ amoṅ kalaƞ√n

    [8] hu/mnĕṅ ki surajaya,

    [9] amiweka hamutĕṙ wijiliṅ sanḋi

    [10] manaḥ malad. pinĕgat.

    IV.

    [1] //0 ki satawaṅ liṅnya hatanya liṅnya hari/...

    [2] ........................

    [3] .... ṗa gug̈wan batuṙ maṅke

    [4] hanut lakw añjĕṅlƞut

    [5] dan aƞeçā ri ƞare kami,

    [6] saḥ śa/kiṅ niṙbaya,

    [7] hanḋaru kateṅsun

    [8] ṣumĕṅka mareṅ rajuna,

    [9] rakaṇirā paƞeran halawas kamṗiṙ

    [10] hareren tigaṅ wulan.

    IV.

    [1] //0 ta/................

    [2] ...maƞuywan goṇiṅƞaƞecā

    [3] riƞ ĕnḋi kakaƞ arane

    [4] riṅ waṇapala tuhu

    [5] wwantĕ/n wragaṇnisun kapaƞgiḥ

    [6] pamann iṅ pakawahan

    [7] lumakwa maƞuyu

    [8] hanḋoleyaṅ rakaṇira

    [9] sakaṙywaṇe paƞeraṇ iṅsun ḋeniri

    [10] daha: 55v⟩.............

    IV.

    [1] .......ṅsun. yayī hatoliḥ

    [2] dalu deniƞ anamun saṅśaya,

    [3] pinaliṅ tiƞal. tan sareḥ

    [4] swĕ/ḥ dyutaṇiṅ lulut

    [5] gĕṅṇiṅ wlas. yayī tan sipi,

    [6] pun kakaṅ kasarakat

    [7] haƞon budi cawuḥ

    [8] tan kawasa naṇḍaṅ lara,

    [9] punaṗa laranera kaṅ/ ....

    [10] ......................

    IV.

    [1] ø kariwƞan ḋayanipun hyayi,

    [2] waçanaṇira kaṅ surajaya,

    [3] jatenaṇa teśun maṅ/ke

    [4] ya ḍuḥ katy ariniśun

    [5] rakanirā dameṅ pawestri,

    [6] wkaṇira paman

    [7] ḋaṙmakawi hayu

    [8] puṇika maṙgaṇe luƞa

    [9] hlāhlā katṛsnan hati/....

    [10] .......................

    IV.

    [1] //0 punapa kakaṅ yen sira hapti,

    [2] wnaṅƞ akramahā mimisanan

    [3] ṗan oranā wicara/ne

    [4] hakweḥ panoṇisun

    [5] laḥ maṅśulā manira ƞiri

    [6] rayinira haṅlamara,

    [7] haśuƞa patuku,

    [8] manira kalaha beya

    [9] śwape namā pa/......

    [10] ............. wikana

    IV.

    [1] //0 pusṗita nama ni tejasari,

    [2] wayahe lagi hapasāṅ jaja,

    [3] daṙ/pa denya suṅ wirage

    [4] tṛsnaniśun tan ṣurud.

    [5] rumni kanya hanom ṗra kawi,

    [6] wekan

    [7] wagid. pratsayu

    [8] di pṛnaḥhiƞ amaṅgiḥya,

    [9] hu: 56r⟩...........

    [10] .........

    IV.

    [1] //0 ḷyĕp ṣumaput rasaniƞ ati,

    [2] lwiḥ lamon kaƞĕn siḥ/ye kataṙka

    [3] kaṅƞ atī duḋu rasane

    [4] salawasiƞ amuwus

    [5] waṙnaṇira ni tejasari,

    [6] ketaṅ denya wilapa,

    [7] ḍuḥ masmiraḥhisun

    [8] sira saṅ/..........

    [9] ............... ƞit

    [10] jiwa tanṗa puwara

    IV.

    [1] ø ḍuḥ tan ḋarana kamw aniƞali,

    [2] ṛmĕkniṅ cipta kadi/ sinĕnḍal

    [3] gumtĕṙ kaƞ awakabeḥ

    [4] yen sahulat saguyu

    [5] gulā drawa mayat ẗaƞ alis

    [6] gatrag̈atraniƞ ulat

    [7] hesĕm hyayaḥ juruḥ

    [8] haƞ√keḥ/ .........

    [9] ......n ṣambata muliḥ

    [10] mesĕm ragasammaya

    IV.

    [1] //0 dukatiƞgal kari hasmu taƞis

    [2] ma/yat ṣwaranye hataƞgĕḥ lamṗaḥ,

    [3] ratna kanaka hujare

    [4] mariƞ ĕndi kaṅ purun

    [5] rakaṇira yayī hapamit

    [6] kantuna gĕg̈ĕnĕpa

    [7] ƞwaƞ ato/.........

    [8] ............riya linamaṙ

    [9] tan kawasa monahā amĕgata taƞis

    [10] tṛṣna ri rakanira

    IV.

    [1] //0 tuma/ƞgĕḥ ta renā sajalwistri,

    [2] piṇḍa rudita ƞawara lamṗaḥ

    [3] hasṛṅ hañaṇḍĕt ẗanṗa weḥ

    [4] yayi paluƞāṇniśun.

    [5] kneṅ taṙka kaṅ su: 56v⟩......

    [6] ...........

    [7] saṅ minaṅka hibu

    [8] manawa wruḥ yeṇ aƞaraṅ

    [9] hayu dahat kaṅ surajaya liniriṅ

    [10] kweḥniṅ tutuṙ/ karasa

    IV.

    [1] //0 ki surajaya praṗañca kapti

    [2] kawaṙṇna ruparune ni skaṙja,

    [3] umnĕṅ bawuṙ ñanaṇe

    [4] ragasamaya turu

    [5] ti satawaṅ mawa/....

    [6] ...............reya,

    [7] samaṅśani wuwus

    [8] laḥ kaky aturuwa huga,

    [9] g̈awṛdahĕn harinku katamawan asṭi,

    [10] kakaṅ/ prahiƞ amuraḥ

    IV.

    [1] ø śuṇya gag̈ana canḋra sumilib

    [2] tan. kĕne mṛma hasṛṅ pakṣani dyutā

    [3] kumuñcup kaṅ tanṗa ƞne

    [4] tutur ayu kaburu/

    [5] .....................

    [6] ..... bañcaṇa

    [7] hyaṅƞ asmara ƞadu,

    [8] sami pinaliṅ jñana,

    [9] wus kag̈iwaṅ taṇ eliṅ salaḥ/ sawiji,

    [10] kawīguṇa wus ṛbaḥ

    IV.

    [1] //0 epuḥniṅ cipta maƞkiṇ arusit

    [2] ki śurajayamĕs karasa,

    [3] lamṗus tan ana kgĕlen

    [4] tiḍĕmni wwaƞ a/ ....

    [5] ..................

    [6] ..... hasaśaran.

    [7] ṣurajaya bĕnḋu,

    [8] pagĕḥniṅ yoga tan gig̈aṅ

    [9] ni skaṙjā/ hapaksa ñidra heṅ wƞi

    [10] tan tĕmaṅ kasaputan.

    IV.

    [1] //0 sinalimuṙ saƞṣaya kahesṭi,

    [2] densamun ṣihe maṅkiṇ ujola,

    [3] mĕṅ: 57r⟩ ..........

    [4] ................da kuṅ

    [5] menḋra maras liṙ tanṗa galiḥ

    [6] metra tan maƞga mṛma,

    [7] tanṗayuṇ aturu,

    [8] ka/dya maƞan jamuṙr ibraṅ

    [9] sa wahu praptī kaṙyya ṛtaṅƞiƞ ati,

    [10] kaya tan binasaja

    IV.

    [1] //0 sinawuṅ riṅ tṛṣna lulutẗ asiḥ

    [2] dinaranakĕn maṅkin amuraṅ/

    [3] ....................

    [4] .... deni wulaƞun

    [5] hamƞakĕn. kori taṇn aglis

    [6] lagya ṅƞadg iṅ nataṙ

    [7] kepyan manaḥhipun

    [8] waṇi ma/ƞa desanya mara,

    [9] ki surajayā mihat sigra h√dani,

    [10] pradateƞ una praya

    IV.

    [1] ø hamaksakĕn ṣṛṅni ragajuti,

    [2] yen matiya, samṗu/.......

    [3] ................

    [4] .... ṇ eraƞ ārakul

    [5] ṗatenana tesun kaki,

    [6] masa ṣira wikana,

    [7] raśanyatinisu/n

    [8] ṗĕtĕṅ tanṗanoṇ ḍaratan

    [9] ṗakanira hagawe laraṇiƞ ati,

    [10] śumaput ẗan ṗaḥiƞan.

    IV.

    [1] //0 hasmu kepwan. wṛdayā kumtiṙ

    [2] ha/................

    [3] ... jaya hemĕṅ maṅke

    [4] pyuḥ rasani rag̈a kuṅ

    [5] hamiweka raśyaniƞ ati,

    [6] ri sun/. tan wuruṅ pjaḥ

    [7] haparan riḥhaniśun

    [8] hĕƞiṅ kawasa parana,

    [9] wus wayahe mati wĕkasiƞ ahurip.

    [10] laḥ kadi puṇapa

    IV.

    [1] ø patiwasā pa: 57v⟩.......

    [2] .........

    [3] katiḍaṙsa teṅśun maṅke

    [4] paran uripaṇisun

    [5] hapan mati reḥhi tan. yukti,/

    [6] luhuṅ si mon tulus aṙśa,

    [7] kanṭi woƞ alaƞut

    [8] samṗunini kataragal.

    [9] yen tulus aṙśa pe¡tĕn saṅkaṇiƞ aśri,

    [10] haja gawe pocapan./

    IV.

    [1] ...................

    [2] ...śesānisun aṙsa ri sira,

    [3] suka pjaḥha ƞoṅ maṅke

    [4] tan sipi laraniśun

    [5] ṣṛṅni wa/don sinĕƞguḥ lañji¡,

    [6] masa laƞgĕṅƞe

    [7] sabḋani taṇ ayun.

    [8] tkanaṇa larani wwaṅ

    [9] laḥ ta luƞā paƞeran yen sira haśiḥ

    [10] ri sun tumute si/...

    IV.

    [1] ................

    [2] sihira tan kumapaḷƞa,

    [3] ni skaṙjā paƞuçape

    [4] maṅko sariraṇniṅśun

    [5] sa denira ha/reya kaki,

    [6] samṗun. tĕlĕṅ ñana,

    [7] tan munḋureṅ laku

    [8] gumtĕṙ rasaṇiṅ jawa,

    [9] ki surajaya haṛgĕp tutuṙ tan ṗoliḥ

    [10] cipta wus tapĕṗĕsan.

    IV.

    [1] ø /........................

    [2] .... ṗunapa tesun ḋenira,

    [3] woƞumbaran tanṗa wise

    [4] kaperes iƞ alaƞut

    [5] nisa/ dḋamā pun ṣurawaṇi,

    [6] moṇisṭa śi yaƞapa,

    [7] wus. tĕlĕṅƞi kayun

    [8] saṅśayani cipta lara,

    [9] nora gawok manira riṅ suka sugiḥ

    [10] hamĕmla : 58r⟩....

    IV.

    [1] ........muƞwakĕn gati,

    [2] tan ketaṅ ragā kasuraṅ suraṅ

    [3] haṅlamoṅ saṅkaṇi rare,

    [4] katiṅ/gall iṅ yayeh ibu

    [5] kanarakā saṅkaṇiƞ alit

    [6] niṙbag̈nā tan karasa,

    [7] tṛṣnā hagĕṅ sumaput

    [8] ḋedya tmahan wacana,

    [9] ki suraja/ .....

    [10] ............. lali lupa

    IV.

    [1] ø paƞucape lwiṙ madu sinaṅliṅ

    [2] ki surajaya kaṇḍĕhan raras

    [3] gĕṅniṅ/ tatalī kacanṭel

    [4] ḋadya wahu pitutuṙ

    [5] ni skaṙjā denipunkatoliḥ

    [6] sawisayāṇiṅ driya,

    [7] taṇn ulaḥhanisun

    [8] kaƞ alaku ha/......

    [9] ...............ini¡,

    [10] haƞin sinamaṙ samaṙ

    IV.

    [1] //0 kasaya hembuḥ tṛsnane tan sipe

    [2] maṅ/kin tanṗā ƞuwakĕn luƞeyan

    [3] siṙna luyut. tṛsna lane

    [4] taƞise haƞukweḥ rum

    [5] tan kawḍaṙ hamlas aśiḥ

    [6] haƞṛs. cipta mihaṙ/.....

    [7] ..................

    [8] ........... ran

    [9] karahitaṇiṅ sabḋa haƞariḥ hariḥ

    [10] lamat wijili śwara

    IV.

    [1] ø na dataṇ eraṅ/ saṅƞ āmoṅ karasmin

    [2] ki surajayā maṅsa ho<l>i ya

    [3] ṗānaṅkisi driya haguṅƞe

    [4] ni sĕkaṙja rinakul

    [5] buja mahas. tanṗeṅ pan siha

    [6] : 58v⟩........

    [7] ..........ṇni... paƞi

    [8] ....tine muksa bayaƞan

    [9] ṗatiwasa jajaka bisa ƞaṛki

    [10] tanti punaṙdaya/

    IV.

    [1] //0 tusṭa manaḥ hyaṅƞ anaƞga midḋi,

    [2] tasuṅ wig̈nani tapa mohita,

    [3] saḥ śakiṅ raga mirage

    [4] mareṅ śunyata yamuṙ

    [5] śurajayā kaṙyya mari/....

    [6] .....................

    [7] ...di yegya ketuṅ

    [8] tuture saya karantan

    [9] ṗamtuni bañcaṇā hakweḥh anoƞi,

    [10] ci/pta kadya nālaƞṣa

    IV.

    [1] //0 kadyana sobawaniṅ wwaƞ ataƞi,

    [2] ragasamayā wikan i taṙka,

    [3] nhĕṙ kawuṙyyan kakaƞe

    [4] kawiḷt iṅ tan sa/...

    [5] ...................

    [6] ....bḋa tan karakasa,

    [7] ṗaran riḥhanisun

    [8] kabañcanā rakanira,

    [9] ni skaṙjā saha mara ri/ƞ awƞi

    [10] haśṛṅ haƞajak luƞā

    IV.

    [1] ø ragasamayā duka mawiṣṭi,

    [2] laḥ sahakna woƞ iku kakaṅ

    [3] paran rupanira maṅke

    [4] luhuṅ yen taṇ anaha/.....

    [5] ................. kerid.

    [6] poma sira munḋura,

    [7] samṗun kadaluruṅ

    [8] yen ṣira hayuṇ akrammaha,

    [9] harabi/yā kakaṅ saƞkaṇiƞ ābcik

    [10] ṗetĕn sakiṅ byantara

    IV.

    [1] //0 punapa kakaṅ yen wontĕn kapti,

    [2] kneṅ rarasira ni skaṙja,

    [3] denpuñu: 59r⟩.......

    [4] ..........ku duḋu,

    [5] taṇ ulahaniƞ alamṗahi,

    [6] poma sira maśula,

    [7] iḍĕpĕn katesun

    [8] byanta/ra depunkoniƞa,

    [9] ni skaṙjapet sarasaniƞ abcik

    [10] g̈aty agawe tan sambarana

    IV.

    [1] //0 laḥ ƞoṅƞ īḍĕp sabḋaṇira kaki,

    [2] denira/ ............

    [3] ......... samṗun kumalƞe

    [4] depuntuhu riṅ wuwus

    [5] kakaƞirā manawwa lalis.

    [6] ri śun kare/ kelaƞaṇ

    [7] niṙ don ḋera muwus

    [8] ḋa hantya tan eṅ wacana,

    [9] kusuma waṙsa bapa de¡npunkatoliḥ

    [10] tuhune kakaƞira

    IV.

    [1] ø sipi tṛsna ni/.........

    [2] ...... lulute ki surajaya,

    [3] ḷṅḷṅni nala rumawe

    [4] kariha liƞgiḥ maƞu

    [5] sa minaka dyu/tā matitis

    [6] ñanā hanuṅgal i raga,

    [7] solaḥhe kagug̈u,

    [8] karasa kaṅƞ √la hala,

    [9] kadya ƞipī kaṅƞ awak mareṅ saṅ tami

    [10] lwiṙ tanṗa tmaḥ/....

    IV.

    [1] ......jaya mnĕṅ tanṗa liṅ

    [2] ragasamaya mṛdḋi saloka,

    [3] sabḋa mesi gamaṅ pinet./

    [4] ya ḍuḥ saya katmu

    [5] calorira kaṅ surawaṇi,

    [6] manimṗĕn ḋyatakala,

    [7] tañ jati hiriśun.

    [8] yen ana kaṙsani maṇaḥ

    [9] sahujaraṇira : 59v⟩......

    [10] ............

    IV.

    [1] //0 kaskayaṇiṅ yoga lawan smanḋi,

    [2] ƞāƞukweḥ prasidḋahaniṅ lamṗaḥ

    [3] kapuraṅ/ yen dudu dṛbe

    [4] wus ṗawṛtẗiṇiṅ tuwuḥ

    [5] kasaṅkala deṇiṅ pawestri,

    [6] wowohaṇiṅ sarira,

    [7] tan wuruṅ katmu

    [8] liṇuƞan lagī kapĕṇḍak./

    [9] ............... wtuṇiṅ titiṙ

    [10] wruḥha ta jawanana

    IV.

    [1] ø wyaṙ kaṅ tutuṙ hilaṅ tanṗa ganti

    [2] rasa datanṗa sambu/tan hilaṅ

    [3] taṇn ana kacanṭel.

    [4] lwiḥniṅ budi kemuṙ

    [5] hapeṅ raga lwiṙ tanṗa galiḥ

    [6] sinĕlimuṙ gumiwaṅ

    [7] sinambut murucut

    [8] halaniṅƞ ambĕk ṗrapa/....

    [9] ................snā mĕṇuhi,

    [10] lwiṙ wwa deṇiṅ prayatna

    IV.

    [1] //0 kaṅ surajayā kaya tan kawi,

    [2] wus kato/ṇn ulahira saṅ muḍa,

    [3] siśip sĕmbiṙ patakaṇe

    [4] matipaniṅ tan wruḥ,

    [5] ƞeli kawī lamon kasilib

    [6] ḋalu paṗa kalesa,

    [7] yen ṗaṛƞĕṇiśu/....

    [8] .....ton ....ṣ...ne... b

    [9] waṇa,

    [10] h...i rupane śwaṙg̈a patakajñā mani,

    [11] wawayaƞaṇniṅ sabḋa

    IV.

    [1] //0 akweḥ bisā ƞuca/p kumalwiḥ

    [2] haƞi kasīlib iṅ lalamṗahan

    [3] mapan wus ṗrahi wwaƞ akweḥ

    [4] waneḥ ṛkweƞ amuwus

    [5] ṗiṇḍa lṗas raraga kari,

    [6] yen taṇn atut iṅ na : 60r⟩....

    [7] ...............

    [8] hawis ka jati tuhuwa,

    [9] ki surajaya puṅgĕl rasaniƞ ati,

    [10] hawtu krodḋa sabḋa

    IV.

    [1] //0 laḥ sa/mono śwaranira kaki,

    [2] hamwĕhi praṗañca widḋaya

    [3] ye¡n tan kemutan ƞoṅ maṅke

    [4] jabuṅ nawi tan keku

    [5] pañcanḋriyā nukupiy ati,

    [6] misan ḋe/........

    [7] .............

    [8] ....ggaṇiƞ amukti saṙga

    [9] rayinirā amuƞu tutuṙ tan poliḥ

    [10] kakaṅ sakayuṅnira

    IV.

    [1] ø ta/ƞeḥ pamuṙsintaṇiṅ saṅ kawi,

    [2] tan ṗoliḥ don ḋeṇiƞ arancana,

    [3] rahina wri reḥ

    [4] ki satawaṅƞ awuƞu

    [5] kakaṅ paran ḋera rasani,

    [6] kaṛƞ/............

    [7] ......śun

    [8] sa deṇiṅ punapa,

    [9] tan lyan kaṅ g̈inunĕm nastapanku kaki,

    [10] weti raga kasiyan.

    IV.

    [1] //0 /baṅbaṅ wetan ṣigra hada taƞi,

    [2] tuṣṭa manaḥ saṅƞ anāṇḍaṅ kaṙyya,

    [3] ramya hadan busana serega

    [4] haśuci laksana rum

    [5] wanya nambut buda hapra/...

    [6] . ...ṙyya .......ƞan

    [7] rowwaṅ rowwaṅƞupun

    [8] ramya kuṅ g̈uṙwyaniṅ manaḥ

    [9] ni skaṙjā tan tĕmĕ rasaniƞ ati,

    [10] datan mi/lu ṇuraga

    IV.

    [1] //0 hadaṇn amuhun ki surawaṇi,

    [2] hantya toliḥ lamṗāḥ tan ṣiṇuƞan

    [3] ki satawaṅ kaṅƞ ora weḥ

    [4] hatĕnĕn kaṙyya haguṅ

    [5] ha: 60v⟩...................

    [6] ...ḋaƞ āharesa,

    [7] hyaṅ nini tanṗa suṅ

    [8] paḍa hakoṇa ƞatīya,

    [9] samṗun luƞa ki heca ƞinṗa/ manaḥ

    [10] hantĕnĕn kaṙyyaniwwaṅ

    IV.

    [1] //0 pada hyaṅ nini tan ṗinisiṅgiḥ

    [2] sama deṇiśuṇ amoṅƞi kaṙyya

    [3] samṗun apiṇḍo gawe

    [4] paraṇujaraṇiṅ/....

    [5] ............mpaḥta kaki,

    [6] denṗunṗrayatneṅ maṙga

    [7] sumurudḋa teṅsun

    [8] wus mintaṙ ki surajaya,

    [9] ragasama/ya wya taṇn adoḥ haƞimbaṅƞi,

    [10] śumilib lamṗaḥhira

    IV.

    [1] ø dengĕlis lamṗaḥhe ki surajaya,

    [2] tĕlas kapuƞkuṙr i priṅga,

    [3] ri widḋamaya du/.....

    [4] .................

    [5] hamuṙywani ki surawaṇi,

    [6] g̈ĕnĕp gariwanan

    [7] lĕyĕp muhara kuṅ

    [8] hantyan kapiṅ ṗatapan

    [9] liṙ/ tatwaṇiṅ kusumā ta batuṙ hadi,

    [10] gambiraniƞ aśramma

    IV.

    [1] //0 kaṇḍĕg lamṗaḥhe nhĕṙr aliƞgiḥ,

    [2] pamiḍaƞaṇi yasa laraƞan

    [3] saṙww ano/.....lis rame

    [4] rasamayā muwus

    [5] saṙww aliƞgiḥ haṅripta tulis

    [6] halalakon ṗunapa,

    [7] kakaṅ surat iku

    [8] suma/huṙ ki surajaya,

    [9] bomantakā laṅgaṇa hanḋaga hajurit

    [10] habaṅsa lan. yayaḥ

    IV.

    [1] //0 kasalimuṙ maṅke manaḥ ṇiki,

    [2] deniṅ kasa: 61r⟩........

    [3] ........paraṇe

    [4] ha rag̈a samṗun wutuḥ

    [5] ni skaṙjā wwaṙ taṇn ana katoliḥ

    [6] surajaya hadan mintaṙ

    [7] la/mṗaḥheran ḋaruṅ

    [8] tan koṇiƞaha ri maṙgga

    [9] kaduṅkap iṅ baḃahan karasa ƞliḥ

    [10] pyuh anĕkani juraṅ

    IV.

    [1] //0 rag̈asamaya me¡sĕm ṣaṙwwa/..

    [2] ............... paƞubonan

    [3] haṗupuḍe tamaḥ pinet.

    [4] rakanira mintuhu

    [5] hamahonī busana ṇnīki/

    [6] manḋra manḋrani sipat

    [7] hamwĕhī bagus

    [8] ṣiśimbaṙ tiniti waṙṇna,

    [9] lamat lamat ṣwĕḥ titisṣ iƞadum manis

    [10] ṣinahasa ri kĕmbaṅ

    IV.

    [1] ø pañcawara po/......

    [2] ...samaya ƞambyakĕn tinḋak

    [3] g̈umĕsĕṅ parismune

    [4] ki surajaya kusut.

    [5] ḷkĕniṅ manaḥ tanṗa suśum./piṅ

    [6] budī tan kaṇuragan

    [7] basajani wiku

    [8] manḋaha yeṇuragaha,

    [9] ḷḷmbaran ḋene hakweḥ braṅti,

    [10] ginunm i wuwuja

    IV.

    [1] //0 tanṗa tmu/........

    [2] ...iruniṅ baḃahasahankriṇ

    [3] i bañjaran ṣumare,

    [4] tinuṇḍa tuṇḍeṅ wwatu

    [5] sidatapa, no/ƞī talu

    [6] ratna pakaja sina

    [7] sari roṇḍon aduluṙ

    [8] saruni paṛƞ āmijaḥ

    [9] tañiri rakta cihna skaṙnya rawit

    [10] liṙ ḍatu sinahasa

    IV.

    [1] : 61v⟩ ......ni kakaliḥ

    [2] sami wayaḥ hutamani rupa,

    [3] hulate hapiṇḍa leteṙ

    [4] sabḋa meswi hawoṙ/ guyu

    [5] ki surajaya maṇḍĕg anoliḥ

    [6] mesĕm ki ragasamaya,

    [7] hapan wruḥ riṅ smu

    [8] hatanya winor i tiƞal

    [9] baya wnaṅ jaluw arereṇ iṅ ri/...

    [10] ....................

    IV.

    [1] ø hadi ḋiṙyyan ṣumahura hisin

    [2] hasmu wiraṅ hamapageṅ wulat.

    [3] reḥ paḍanom wayahe

    [4] me/sĕm ṣaṙyya tumuṅkul

    [5] nora wikan katesun kaki,

    [6] haƞi si baya wnaṅ

    [7] lamon waṅƞ abagus

    [8] lĕstariya punaṅ lamṗaḥ

    [9] nora wawahu/....piṙ

    [10] saḥ śaṅkaṇniƞ āƞeca

    IV.

    [1] ø hawuliḥ pataṇyaniśunini,

    [2] punapa liƞgani waṇaśramma

    [3] hula/te medm aṅlare,

    [4] siƞgiḥ batuṙ hawu

    [5] ri sacari kal minaka di,

    [6] hanḋaruṅ punaṅ lamṗaḥ

    [7] saṅ jyaḥ kari maƞu

    [8] dṛsṭini jñanā kumñaṙ

    [9] ki suraja/ .....

    [10] ṗrapta ri paƞubonan.

    IV.

    [1] //0 sambramma padḋa hyaṅ nini,

    [2] saḍatƞa ra wahu katiƞal

    [3] ḋi saṅkaṇi/ra ƞulanṭe

    [4] haḷp mampa wuwus.

    [5] ranakira ƞubara,

    [6] tanṗa sa teṅśun

    [7] waṛg lara nuti lamṗaḥ,

    [8] hadan rakā pada hyaṅ nini saṣa: 62r⟩ ...

    [9] ....las tut

    [10] ... iṅ sab....

    IV.

    [1] //0 sigra pamuṙsitaṇniƞ amṛdi,

    [2] tan koṇiƞaha de¡niṅƞ aḍahaṙ

    [3] śumarire jiwa/ lwiṙre

    [4] hantya toliḥ yalaku

    [5] rakanira hayuṇn apamit

    [6] kariya gĕg̈nĕpa,

    [7] baśukiya raḥhayu

    [8] laḥ bapa dipunṗrayatna

    [9] hanaƞo/......nak mami,

    [10] lakw ayo salaḥ kaṙyya

    IV.

    [1] ø tumḍun anut bañjaran aris

    [2] mayat kaṇḍĕg lumako lo/lonan

    [3] ḋenwikis babasahane

    [4] kamṗuhe hasmu kusut

    [5] habaƞ irī winaweṅ sari

    [6] hasabuk gula tina

    [7] hamĕwĕhi bagus

    [8] hagawe haṙsa/.....

    [9] .....ḍak ṗawestrī wṛdaya siƞit

    [10] karahitaṇn iṅ mulat.

    IV.

    [1] //0 waniḥ kari braṅta wula/ƞun kapti

    [2] maƞumaƞu dwatan kĕṇe paƞan

    [3] ṣmaṅ wirotṣa gawene

    [4] kataman ulat guyu

    [5] saƞ aƞeçā kaciptaƞ ati,

    [6] liṙ gu/....

    [7] ........reṅ gaḍuṅ

    [8] waniḥ kari puja brata

    [9] no¡ra ketaṅ sasapon ṗijĕṙ priḥyati/n

    [10] sa kataman kapita

    IV.

    [1] //0 saparane hatiƞgalarasiḥ

    [2] ki surajaya pinareṅ tṛsna,

    [3] dana sawaṙṇnaheṅ lamṗaḥ: 62v⟩...

    [4] ............

    [5] juraṅ sĕṅkan samṗun kawuri,

    [6] kaṛpraṗti ya geñjoṅ lamṗaḥnya

    [7] layat kaṇḍĕg maƞu

    [8] ra/g̈asamaya wanwaçaṇa,

    [9] di sinĕjyā kakaṅ pṛnaḥhiƞ amṛgil

    [10] manawi hadoḥ desa

    IV.

    [1] //0 niṙ taṅ lamṗaḥ noraṇeṅśuṇn i/....

    [2] .....ra...ni... raga wihyaṅ

    [3] kaṙswaneƞoṅ tuwuka

    [4] pisan ḋeṇiṅ tan luhuṅ

    [5] ka narakā sarira ƞliḥ

    [6] wruḥ glari/ƞ aƞeça,

    [7] maṅko raganisun

    [8] haḍahaṙ si sga mƞa,

    [9] lamon ana lwiṙ modaṅ śuka kaṅ budi

    [10] taṇsaḥ hamaƞan ḋana

    IV.

    [1] ø tuwu rame patapa/...

    [2] .......haniṅ wiku nuraga,

    [3] ciptaṇiṅ lampaḥ hareren

    [4] hanonton apalaku

    [5] parikrammaniƞ ala/mṗaḥhi,

    [6] kadya maƞgiḥ talaya,

    [7] bawuṙ nalanisuṇ

    [8] ḍuḥ katuwoni skaṙja,

    [9] patibrata solahe tanṗa kekeriṅ,

    [10] samunĕṇ iku ka/....

    IV.

    [1] ........ya mojaṙ liṅnya haris

    [2] ṣuka dukā kakaṅ riƞ aƞeca,

    [3] tan sipi guƞe sukane

    [4] lwiḥ/ lamoṇ upupul

    [5] ṗaḍa menḋra lipuṙ kaṅ budi,

    [6] tanṣaḥ hapaṗañcĕhan

    [7] manaḥ kasalimuṙ

    [8] sumahuṙ ki surajaya

    [9] de¡ne dukāpa: 63r⟩........

    [10] n

    [11] sṗala t

    [12] ku kakaṅ

    IV.

    [1] /0 kasaya lṗas lamṗaḥhira pṛgi,

    [2] hatut maṙgga tan lyan kaṅ sinabḋa/

    [3] ƞeliṅ sarira tan sareḥ

    [4] nisṭaṇi range ketuṅ

    [5] tan ṗoliḥ don ḋeniṅƞ akiṅkin

    [6] manaḥku hanḋaluya,

    [7] cipta kadya wuru

    [8] tulya/ ......

    [9] tẗapiṅ ludra kaṅ...wa kadya ƞoṇ aƞin

    [10] lumakw añjalamega

    IV.

    [1] ø hamaƞgiḥ bañjaran lamṗa/ḥ niki,

    [2] he¡ṙpaksanika wahu tinalaṅ

    [3] prapti sukṣmā kawy areren

    [4] kamṗiṙ reṅ batuṙr aguṅ

    [5] saƞ aƞecā hadan aśuci,

    [6] haƞusapi/ ....

    [7] sam...unnya rarahup

    [8] tumanḋuki surajaya,

    [9] hatuṙ sĕmbaḥ hanista śaƞ apaliṅƞgiḥ

    [10] laḥ samya maranteya/

    IV.

    [1] //0 prayatnani saṅ ṣiksa kurati,

    [2] hayuna<sā> ji raka tinulak.

    [3] rag̈asamayā hujare

    [4] sarira lagya lasu

    [5] pnĕd ḋeni juraṅƞ ā/...

    [6] ..... mojaṙ

    [7] halĕp ṣraṅṇiṅ wuwus

    [8] bayadoḥ deṇira lumamṗaḥ

    [9] saka wetan ṗun ṣurajaya/ mo kapti,

    [10] hanut brataṇni cipta

    IV.

    [1] //0 ḍawuḥ hekā kilyan saṅ hyaṅ rawi,

    [2] hadan ṗamit saƞ anaraweça,

    [3] hawot ṣĕkaṙ sabḋa: 63v⟩...

    [4] ..............kulun

    [5] hatitiheṅ pataranadi,

    [6] hapugut. paƞapura,

    [7] saśipta rahayu,

    [8] sabḋa tuƞgal kinĕmbula/n

    [9] samṣamṗun ḋonḋon heḥ kakī, denira kamṗiṙ

    [10] kapaƞgiḥ walenana

    IV.

    [1] //0 kakaṅ di pṛnaḥhaniƞ amṛgil

    [2] surupane batuṙ/...

    [3] ...nak ḋeṇīra ƞolakĕn

    [4] hamariñcīy akiduṅ

    [5] muḍasarā lawan aṙtwāti

    [6] wirasanira saṅ kumba,

    [7] taṇḍi/ƞĕn kaṅ putus

    [8] pet kaṅ tuhuṇiṅ carita

    [9] mĕne ta wiwekaṇe madyaṇi wƞi

    [10] samṗun prapteṅ dunuƞan.

    IV.

    [1] //0 ragasamayā hagli/...

    [2] prapti

    [3] tuṙre ki muḍatiwās

    [4] maṅgalaṇiṅ pra kawy āmet

    [5] ṗatiƞaliƞ aṅlaƞut

    [6] swara sgĕḥ karuna budi,

    [7] ba/geya saṅ ḍataṅ

    [8] hañaṙ wikan tesun

    [9] tiḷm ḋeṇira saśañja,

    [10] haƞli hapiṇḍa ƞliḥ

    [11] hanlaṅ pamṛgilan.

    IV.

    [1] ø śurupniṅ saṅ hyaṅ siki gumanti,

    [2] ra/...................

    [3] wusnya byaksadḋan akule

    [4] ki muḍatiwas mantuk

    [5] tabĕḥ pisan kalaniƞ awƞi,

    [6] taraƞgane kamawa/s

    [7] liṙ kadḋi sinawuṙ

    [8] tumĕṇḍaṅ ta jaladara,

    [9] ṛmĕƞiṅ mahenḋra śṛṅniṅ mega prapti

    [10] ri tawaṅ mawiḷtan.

    IV.

    [1] //0 mṛƞĕs gatrani cā: 64r⟩....

    [2] .....ranamet jalada,

    [3] ri ta...mega rumawe

    [4] ḷmĕp wintaṅ makmul

    [5] kilat mayat lumraƞ aganti/

    [6] heraṅ sapaduloṇ

    [7] aśṛṅni wulan aguṅ

    [8] haṣṭamī ri sukla paksa,

    [9] tusṭa śwaraṇiṅ cuçuṙ munya saṅgaṇi,

    [10] kadya mumuƞu lara

    IV.

    [1] //0 dalu sa/....guliṅ

    [2] ki surajayā yamiweka lamṗaḥ

    [3] mañcĕṙ mĕḷḷṅ ñanaṇe

    [4] saya kaƞĕn kagug̈u

    [5] pira lawasṣiṅ ha/ṗaḥhi,

    [6] raga mukti saƞara,

    [7] katetela ketuṅ

    [8] hagraṣṭahā tanṗa beya,

    [9] tan sipi kāsiyani raga limṗadḋi,

    [10] niṣṭani sabuwana

    IV.

    [1] ø /........... raśiḥ

    [2] punika maṙmani tibraniṅ wlas

    [3] malecaṇi raga leteṙ

    [4] ni skaṙjā kyagug̈u

    [5] ni sumaṙ/sa laṇi rumawit

    [6] kataman tos na raga

    [7] mṛta rasmini kuṅ

    [8] punika lamon karasa,

    [9] pira holiyaniśun atakitaki,

    [10] tan tuhu ri wacaṇa

    IV.

    [1] //0 /...... ṗa ṅlaliṙ

    [2] muṙti tan aṇa simṗaṅƞi daya,

    [3] śurajaya paƞalme

    [4] ya ḍuḥ kaky ariśun

    [5] tu/hu jatī karuna budi,

    [6] muṣṭikāṇi jajaka,

    [7] purusani laku

    [8] rakanira kumalamaṙ

    [9] hapulaṅśiḥ rajaḥ tamaḥ hanhĕ

    [10] haƞi tan sinatma : 64v⟩ ...

    IV.

    [1] .........ga sawƞi

    [2] deṇiṅƞ amaṙna dyutani raga,

    [3] saƞara wus ṗawṛtine

    [4] ḷyĕpniṅ metra la/yu

    [5] śurajaya nhĕṙr aguliṅ

    [6] saṅ hyaṅ hatma siluman

    [7] hadoḥ paraṇipun

    [8] hanukṣma he¡ṅ nilambāra

    [9] kapaƞgiḥ ta muṙtine ni tejasari,

    [10] hama/.......

    IV.

    [1] ...niṅ saṅ hyaṅ canḋra dum akaliḥ

    [2] ki surajaya baƞun kaƞelan

    [3] henak ḋenira sare

    [4] duratma lu/ƞa laƞut

    [5] hasraṅśraṅƞan siḥhe kapaƞgiḥ

    [6] sukṣmanira ṇi tejāsari,

    [7] pamuƞu lulut

    [8] katon rowwaƞiƞ ṣajiwa,

    [9] ki surajaya mukti sari/...

    [10] ..................

    IV.

    [1] //0 caliḥni jñaṇā basamet silib.

    [2] ragā lit nityasa mawe ṇuraga/

    [3] hamukti rum ĕni jro laṅse

    [4] śaṅ jyaḥ tlas ṗinaṅku

    [5] wruḥ maƞamĕṙriṅ wacaṇa

    [6] sinahasā ri basa,

    [7] riṅ basa hanawaṅ madu juruḥ

    [8] maṙ muksa/...

    [9] ...... muṙ...wa karas...in

    [10] ...u...uṅ gantyaṇiṅ waja

    IV.

    [1] ø ṛsĕpni daya ƞambyakĕn gati,

    [2] lo/lya ktĕṙ gupe nikī kanya

    [3] wus atitaḥ dṛwya mule

    [4] sarisari winaƞun

    [5] sinahasā ri lulut asiḥ

    [6] kinĕnan. re tejwala,

    [7] sgisgiḥ ni: 65r⟩ ....

    [8] ................

    [9] ...........lati¡,

    [10] lupu piṇḍani śwara

    IV.

    [1] //0 sapiḥniṅ canḋradipa haƞti,

    [2] su/rajaya tṛsne śwupna,

    [3] kumtĕṙ jiwa woṙr aƞelan

    [4] tan sipi laraṇipun

    [5] mĕṅgaḥ hoswaḥ ruditeƞ ati,

    [6] dṛsni luḥ manḋrawayan

    [7] ri piṗi/........

    [8] .........kuyaṅ kayiƞa...

    [9] rag̈a l

    [10] pā kapnĕtan larani śiḥ

    [11] ruwe datan ṗgat.

    IV.

    [1] //0 pajaṗaja/ṇiṅ lara sawukiṙ

    [2] pira lawasiṅƞ aƞeça

    [3] he¡mbuḥ tanṗa ṅloṅ ciptaƞel.

    [4] tṛsnagĕṅ rob tan ṣurud

    [5] luwaṙ tanṣaḥ hamig̈naṇi

    [6] de¡ni/........

    [7] ...kṣma lwiṙ panḋuṅ

    [8] pugĕlniṅ kawy aƞambara,

    [9] tutur iṅlaṅ katawƞan. lulut aśiḥ

    [10] humor iṅ kanura/gan.

    IV.

    [1] ø tan ṗarimana wtuni titiṙ

    [2] ciptane masa wuruƞā pjaḥ

    [3] taƞeḥ kawaṙna te kale

    [4] meḥ rahina kawuwus

    [5] kweḥni paksī munya/....

    [6] ......wetan

    [7] makin tṛsna lepuḥ

    [8] hawuƞu rag̈asamaya,

    [9] hadan busana riṅ samṗuṇnira haśuci,

    [10] hu/mijil saṅ hyaṅƞ āṙka

    IV.

    [1] //0 hasmu gaṙjita rasaniƞ ati,

    [2] ragasamaya miyat i kakaƞe

    [3] tan ṗṛnaḥ suka budḋine

    [4] punapa wa: 65v⟩ .....

    [5] .........ka mawiƞi¡t ,

    [6] sawƞi mĕṅgaḥ kĕsaḥ

    [7] waṙṇnanira luru

    [8] haturu turu taṇn inak

    [9] ka suraja/yā ya tansaḥ hāƞoƞaḥ haƞiḥ

    [10] lwiṙ kna winahita

    IV.

    [1] //0 ya ḍuḥ hariṇiśun masku kaki,

    [2] tan ṗahiƞan tĕñuḥhi ñana,

    [3] laran ku/..........

    [4] wkasira hanḋulu

    [5] rakaṇira ............ti,

    [6] kakaṅ samṗun makana,

    [7] warahīn katesun

    [8] ṗunapa/ jarunaṇira,

    [9] mawaraḥ kāraṇnani raga priyatin

    [10] kepwan ragasamaya

    IV.

    [1] ø kakaṅ ṛƞĕ wacanananku kaki,

    [2] hiḍĕp ḋuṙga maƞeka ye/...

    [3] .....paṇ .....ṇ ana t...age

    [4] ...gĕp ....... ...

    [5] ... bayu siḍman kaki,

    [6] øira kneṅ swapna,

    [7] doḥ paraṇiṅ tan tu/hu,

    [8] cipta lanā balayaƞan

    [9] wowohaniƞ aturu kakaƞ aƞīpi

    [10] solaḥ kacakrabawa

    IV.

    [1] ø yaya hedan manah iƞ akiki/...

    [2] ......................

    [3] ...... n urupe

    [4] kaya tan woṅƞ abagus

    [5] ṗakaṇira dameṅ pa/westri,

    [6] kaya dama parawan

    [7] samṗun ṗatikudu,

    [8] ḍuḥ yayī tan maṅkanaha,

    [9] tĕmbya tan kaṇḍĕg lamṗaḥku lamon kapaƞgiḥ

    [10] kalṗi: 66r⟩.........

    IV.

    [1] ø ....................mit

    [2] lumaris hanaƞoṇni hayu,

    [3] saƞ apṛnaḥ maṅke la/yat

    [4] lakw aƞadehaḋe

    [5] duṇuṅƞane kapuṅkuṙ,

    [6] praṗti maṙgga kaṇḍĕg alīƞgiḥ

    [7] madyaniṅ parerenan

    [8] ki surajaya muwus

    [9] haśṛti/....

    [10] .......................

    [11] .... ṗoliḥ deṇira saṣanak.

    IV.

    [1] ø ragasamayā/ hatĕnku kaki,

    [2] laḥ kariyā yayi gĕg̈nĕpa,

    [3] tan siki tan sipi wlasiśun maṅke

    [4] milu ƞeliṅ tan luhuṅ

    [5] salaḥ tuƞgal kariya ƞī/....

    [6] ....................

    [7] ................

    [8] ........tumiƞāl

    [9] ki ragasamayā sumahuṙ hawoṙ luḥ/ mijil

    [10] tṛsna ri rakaṇirā

    IV.

    [1] //0 tan maṅkanahā kaṙsaṇiśun kaki,

    [2] najyan tutug̈a wkasi jagat

    [3] lamṗusa denera ƞulanṭe

    [4] tan ka/........

    [5] .... bayaniƞ aƞgĕṅ braṅti,

    [6] manawi kapĕṗĕsan

    [7] ḋenera namun lulut

    [8] hakweḥ paƞuniƞa/ṇniṅwwaṅ

    [9] sera saṅ kātaman ṣiḥ hamriḥ kapatin

    [10] taṇ amaṙga byantara

    IV.

    [1] ø tuturira kakaṅ denkatoliḥ

    [2] taƞekna samṗun ta: 66v⟩.....

    [3] ........kt

    [4] rame

    [5] saṅ prasidaṇiṅ laku

    [6] hamiseśā riṅ tiga mukti

    [7] lwiḥ byaḥ raja yoga/,

    [8] sawijiliṅ tutuṙ

    [9] maṅkana rakwa lumamṗaḥ

    [10] dinpuntulus kaṣi yanḋanawirati,

    [11] prihĕn maṅko balaka

    IV.

    [1] //0 kakaṅ nadyan sabu/...

    [2] ...soƞa...

    [3] ...

    [4] ....ton hĕnḋi parane

    [5] saṅ kasaṅg̈a riƞ ibu

    [6] gag̈añjara/niṅ tapa sakti,

    [7] saṅ darana kawasa,

    [8] ṣiƞgiḥ paraniṅpun

    [9] hisiṇiṅ wukiṙ sagara,

    [10] tumarimā laƞniṅ pawestrī lwiḥ

    [11] pinaka gag̈añjara/...

    IV.

    [1] ................

    [2] ............suka,

    [3] hapan taṇ ana paḍa saṅke

    [4] maṙggaṇe priṅga he/wuḥ

    [5] niṣṭa ṗalā kakaṅ surawaṇi,

    [6] kaswaraniṅ wuwujaṅ

    [7] kalud. rara guṇuṅ

    [8] tan mapī sira paṅgiḥya,

    [9] kaliƞna tan tan ṗenḋaḥ gula/....

    [10] .......

    IV.

    [1] ....śun masku rusit

    [2] haƞel bapā natariṅ waçana,

    [3] sabḋa/ ƞāmbara hiku kabeḥ

    [4] tan kaṛƞĕ deṇniśun

    [5] hapan raga tan ṗatipati,

    [6] haguṅ kaṅƞ amiseśa,

    [7] hamgati laku

    [8] kemƞan. ra: 67r⟩....

    [9] ...............

    [10] ....ṙmmanya baƞun kaṙsa

    IV.

    [1] //0 hadan laku sigra tanṗa noliḥ

    [2] ha/mṣakĕ kaṙsaṇiṅ manaḥ

    [3] wusṣ apralalu rag̈a ƞel

    [4] harine tanṣaḥ puṅkuṙ

    [5] maṙmma ƞiriṅ kadya sarati,

    [6] wañcak ḋaṙyya ri lamṗaḥ

    [7] ra/............

    [8] ..................

    [9] ..... puƞkuṙr i guṇuṅ kawi,

    [10] lumaku tut ṗanaban.

    IV.

    [1] ø maṅ/kin tan ṣurud tinḋaknyā pṛgi,

    [2] ki surajaya duṅkapiṅƞ aksa,

    [3] wus mĕntas i śabraṅ kilen

    [4] ṗrapti ƞamen lumaju

    [5] lamṗaḥhirā/....

    [6] ...................

    [7] .......ṗt

    [8] ... smu

    [9] dawĕg ta kakaṅƞ asiram

    [10] kaṇḍĕg lamṗaḥhe ki sura/jaya haś√ci,

    [11] laḥ yayi hadusṣa huga

    IV.

    [1] //0 samṗuṇa toyā sarira pṛgi,

    [2] hadan lamṗaḥ saƞ anaraweca,

    [3] mayo/....

    [4] .....ṇnoliḥ saṙwwa muwus

    [5] surajayā liƞe hatoḍi,

    [6] punapa kajƞibaṅ

    [7] śuṇn abaƞun tu/rut

    [8] ḋi sajyaṇiṅ lumamṗaḥha,

    [9] laḥ kakaṅ tā puṗuḍe campakajati¡,

    [10] yayi sakaṛpira

    IV.

    [1] //0 halonloṇan lamṗaḥ: 67v⟩ ...

    [2] ........u hatut walaha

    [3] gaṙjita saƞṣayatine

    [4] ritniṅ paraƞ aluhuṙ

    [5] haśraśraƞan taṅ siriwi/ti,

    [6] wwany aƞuṅsi wiwara,

    [7] matuƞgalan ṣuśuḥ

    [8] kacaṙyyan tas i lumiyat.

    [9] rekaṇi wuṅkal tujalā waṙṇna riṅgit

    [10] waniḥ tulwa/....

    IV.

    [1] ø Dihentikan (cerita) tentang Ki Surawani yang

    [2] baru saja beristirahat di tempat para ajar

    [3] tiga hari lamanya.

    [4] Memelihara dengan cara hidup yang penuh kasih

    [5] dia Sang Penguasa padepokan.

    [6] Dihentikan sejenak (cerita tentang Surajaya). Lain cerita-

    [7] di sekeliling Penataran,

    [8] bulan muncul pada tanggal tiga belas

    [9] paro terang di hari minggu.

    [10] // 0 // Pupuh Pangad // 0 //

    V.

    [1] Diceritakan Sang Raja

    [2] dan para prajurit sudah siap

    [3] banyak kuda .(...?) dan kereta.

    [4] Segenap prajurit bersemangat.

    [5] Indah dalam berpakaian para abdi istana, bekerja.

    [6] Dipastikan siap kereta kuda itu.

    V.

    [1] ø Sang raja telah memakai perlengkapan kebesaran.

    [2] Bertabur permata, pakaian Sang Raja,

    [3] cemerlang bersinar seperti matahari yang terbit

    [4] dari balik gunung di ujung timur.

    [5] Kilaunya menyebar, gemerlapnya permata

    [6] seolah-olah tergambar seperti kerdipan mata.

    V.

    [1] ø (Sang Raja) memakai kain putih yang benar-benar halus

    [2] bersulam benang emas, berkain pinggang gringsing, motif wayang.

    [3] Memakai keris, bertangkai dengan "blengker" berhias rumit.

    [4] Bergelang "kami tuwuh", berikat pinggang motif "luba"

    [5] berhias bunga teratai yang mengitarinya.

    [6] Hiasan lengannya dari emas tanpa rumbai.

    V.

    [1] ø Tiga kudanya sudah siap,

    [2] bersinar emas di pelananya.

    [3] Dahi dan bulu surainya tertutup

    [4] (dengan) hiasan emas, "jurjeng" namanya.

    [5] Bagian bantalan dan hiasan leher gajahnya

    [6] dihiasi dengan batu mulia tertentu.

    V.

    [1] ø Sang Raja sudah naik

    [2] di keretanya. Gemuruh langkah prajurit

    [3] dan para abdi dengan senang dan patuh mengiringkan.

    [4] Para "gusti" memakai kampuh dengan motif sama

    [5] dengan para "mantri". Para penduduk desa dan yang lain

    [6] menjadi satu dalam kereta berhias.

    V.

    [1] ø Banyak kereta tertutup beririg-iringan,

    [2] cemerlang bersinar, berjalan mendahului gajah-gajah.

    [3] Suaranya sambung menyambung dan saling mendahului dengan (suara) kuda.

    [4] Kelompok abdi kerajaan "Pangalasan", masing-masing dengan payungnya sendiri.

    [5] Kendang dan gong suaranya perlahan saling bersaing dan saling mendahului,

    [6] berbunyi bergantian karenanya berbunyi gemuruh.

    V.

    [1] ø Sang Raja tidak undur

    [2] segera perjalanan bala tentaranya sampai di Palasa

    [3] kemudian berkemah. Diceritakan Sang Patih

    [4] Senapati (bernama) Rangga Kanduruhan dan

    [5] Ki Juru Pangalasan segera mengiringkan.

    [6] Seperti guruh suara merdangganya.

    V.

    [1] ø Kendang dan gong bertalu-talu, berbunyi bersama.

    [2] Riang hati orang-orang yang baru pertama kali (melihat),

    [3] turut mengiringkan tidak tahu isyarat,

    [4] yang kemudian menjadi kecewa hatinya,

    [5] bagai mimpi pikiranya turut bangkit.

    [6] Barusan saja mengabdi

    [7] demikian dia yang mahir dalam rasa.

    V.

    [1] ø Pasukan "Papanḍen" seperti hujan gerimis (banyaknya)

    [2] kesana kemari berkelebet, berjumbaijumbai emas,

    [3] banjir dan tidak surut. Banyaknya orang lagi pula hebat

    [4] ada pasukan "Sridanta" yang lain para mata-mata(?),

    [5] membanjiri datang di Labuhapi.

    [6] Orang-orang yang memakai benting adalah para penjaga lumbung (?).

    V.

    [1] ø Orang-orang mengiringkan lebih dahulu

    [2] menanti dengan sabar.

    [3] Para prajurit "nyutra" dan pembawa bendera,

    [4] orang-orang yang memakai pakaian pertunjukan(?) tidak ketinggalan

    [5] dengan anak buahnya mulai tampak. Orang-orang pandai mengikuti

    [6] dengan sembunyi-sembunyi, tandunya(?) seperti lukisan

    [7] mereka berhenti untuk berkumpul.

    V.

    [1] ø Sampai di Makasar(?) (mereka) penuh dengan kegembiraan.

    [2] Ketuanya bertanda khusus di kepalanya

    [3] yang berwarna merah emas dengan hiasan bertumpuk.

    [4] (Ia) berjalan memimpin dengan semenamena di jalan.

    [5] (Ia) bertugas secara istimewa dengan anjingnya, menakutkan orang-orang desa,

    [6] bergerak kian kemari dengan mencolok. Ki Pora banyak bicara.

    V.

    [1] ø (Mereka) berbaris tampak di jalanan

    [2] bersegera tidak undur, datang di Panataran.

    [3] Penuh sesak jalan mereka para prajurit raja

    [4] semua bersama-sama tinggal di kemah.

    [5] Banyak yang bersantai-santai ke tempat pertapaan (?) juga Sang Nareswari.

    [6] Puas bercengkrama menopang kesedihan.

    V.

    [1] ø Sangatlah berani perbuatan

    [2] dia Sang penguasa tempat. Perbuatan baik

    [3] berdananya dilakukan.

    [4] Terkenal di seluruh bumi.

    [5] Banyak tanpa henti mereka yang menghaturkan (upeti) (?).

    [6] Semuanya serba indah, ada di luar semua

    [7] berwarna keemasan, sudah diterima.

    V.

    [1] ø Setelah memberi penghormatan berturut-turut

    [2] perbuatan yang berpahala dari tapa sudah berhasil.

    [3] Pulanglah mereka para pengikut yang menghadap

    [4] didahului orang-orang desa kemudian para pertapa

    [5] melakukan kerja masing-masing. Para ksatriya berikutnya

    [6] meninjau kemah sejenak.

    V.

    [1] ø Segera malam pun terceritakan.

    [2] Matahari baru saja tenggelam,

    [3] rembulan bersinar.

    [4] Ramai seluruh perkemahan,

    [5] suara bersahut-sahutan berbunyi bersamaan,

    [6] seperti dijawab oleh ringkikan kuda.

    V.

    [1] ø Gending berbunyi keras

    [2] bagai membangkitkan kesedihan.

    [3] Dia yang dilanda cinta terbangun. Dia yang unggul barusan mendapat kebahagiaan

    [4] menambah keindahan dalam berkidung yang terkemuka.,

    [5] Yang lain berlatih; para penjaga itu.

    [6] Di timur laut terdengar

    [7] orang memainkan "guntang".

    V.

    [1] ø Kira-kira pukul tujuh (jam 4.30 pagi)

    [2] menjadi pucat sinar rembulan. Fajar menyingsing

    [3] menjelang pagi, matahari pun terbit.

    [4] Ki Surajaya kembali dibicarakan

    [5] sedang menenangkan diri, enggan, tidak mampu mengikuti,

    [6] mengendalikan pikiran yang kacau.

    V.

    [1] ø Tidak berhasil menenangkan (hati)

    [2] jiwapun semakin tidak berdaya,

    [3] lebih-lebih tidak berdaya pikirannya.

    [4] Tidak terperhatikan jalan menuju ke kematian,

    [5] semakin menderita sekali karena cinta asmara. "Duhai

    [6] jangan melakukan samadi dengan khusuk, tiada tempatnya

    [7] sebagai jalanku untuk mati".

    V.

    [1] ø Seperti ada suara terdengar,

    [2] berita dari Ki manguyu memberikan petunjuk

    [3] “Tidak tahukah (kalian) bahwa ada perang di Jebugwangi?. Para mantri

    [4] berperang tanding ,Tuanku.

    [5] Ramai demikian berita yang beredar. Tidak ada yang menyamai,

    [6] pertunjukan di Rabut Panataran".

    V.

    [1] ø Gembira hati mendengar (hal itu).

    [2] Ragasamaya berkata, "Kikislah

    [3] sedihmu lalu (kita) pergi dari sini.

    [4] Saya semakin ingin tahu Jebugarum".

    [5] "Nah sambil melihat dan mencobai perang".

    [6] Patuhlah Ragasamaya.

    V.

    [1] ø Tersendat-sendat kata-katanya tidak keluar,

    [2] "Ragasamaya adikku,

    [3] seperti petunjuk Hyang Widi,

    [4] aku mendapatkan jalan, Adi.

    [5] Kakangmu ini

    V.

    [1]

    V.

    [1] Nah laksanakanlah. Kakang berlakulah berani

    [2] karenanya aku ikut menyerang lebih dahulu”.

    [3] Adiknya (Ragasamaya) berlari turut ke perkemahan

    [4] hendak merusak tempat suci (?) di depan Palah;

    [5] sepagi mungkin (sampai) di Palburajah.

    V.

    [1] Sangatlah kasihan (orang) yang mendengar

    [2] tahu akan kebaikan bicaranya (Ragasamaya).

    [3] Sungguh sulit jadi penyebab orang mati

    [4] di medan perang. Ragasamaya agak terbawa hatinya jatuh kasihan,

    [5] memegang kesetiaan, tidak lekat pada kehidupan

    [6] dengan berani dan kuat. Sungguhsungguh saudara (orang yang demikian).

    V.

    [1] ø Seperti diolok-olok oleh rasa cinta asmara yang menguasai

    [2] membuat mabok kepayang dalam bertapa.

    [3] Maksud baik Hyang Widi menghalangi (dengan) cinta asmara.

    [4] Sebab orang muda banyak desakannya

    [5] terbelit rasa cinta, karena itu (bisa) menyimpang,

    [6] pikiran gentayangan jika dibawa-bawa.

    V.

    [1] ø Perginya Hyang bagai tanpa memberi tahu

    [2] jika langgengkan kejahatan hati.

    [3] Karena itu budi yang dalam yang sebenarbenarnya terarah

    [4] pada pintu. (Bila hal itu terjadi) hati bagai menemukan (sesuatu).

    [5] Dan semakin terasakan petunjuk dia yang unggul

    [6] bebas selalu terkuasai cinta.

    V.

    [1] ø "Ragasamaya, adikku.

    [2] Pikiranku mendapat rintangan, seketika,

    [3] kemudian memenuhi semua, menjadi gelap rasa hati(ku).

    [4] Kini menjadi terang hatiku.

    [5] Nah Adi marilah kita pergi, berangkat ke Wilis

    [6] sambil melihat-lihat Penataran.

    V.

    [1] ø Senang rasa hatiku".

    [2] Ragasamaya berkata, "Sekehendakmu

    [3] saja, aku patuh asalkan Kakang tidak bersedih.

    [4] Sedemikian besarnya engkau menanggung rindu, mabok.

    [5] Sadarlah jangan tidak memperhatikan

    [6] karena kesedihan dan duka nestapa".

    V.

    [1] ø "Benar katamu, Adikku.

    [2] Sangat baik, kini semakin terasa

    [3] nasehat dia ketika berada di gunung Kawi.

    [4] Tidak kuperhatikan sementara pikiran merana

    [5] hati terkuasai rindu, tidak ada yang diperhatikan,

    [6] lupa karena hati terhalang.

    V.

    [1] ø Nah marilah kita pergi, Adikku".

    [2] Setelah minta diri mereka segera pergi

    [3] dengan tidak bersedih hati. Sudah sampai di Gariging

    [4] berjalan terus ke barat. Banyak orang searah (dalam perjalanan itu)

    [5] juga orang-orang yang berpapasan, yang mengikuti, yang bersama-sama.

    [6] Pedagang tiada henti-hentinya mencari dagangan.

    V.

    [1] ø Cepat langkahnya, berjalan terus

    [2] Rabutbuntel pun terlewati.

    [3] Sampai di daerah tegalan menuju

    [4] wilayah Daliring.

    [5] Ketika sampai di Jaganlung kemudian perlahan-lahan

    [6] menuju ke Rabutsiwalan. Kemudian mereka duduk

    [7] di tengah-tengah batu di tepi sungai.

    V.

    [1] ø Setelah selesai mencuci muka

    [2] mereka mandi membersihkan diri

    [3] kemudian pergi dengan sempoyongan, perlahan.

    [4] Sangat kasmaran hatiku melihat

    [5] menatap lereng curam, tebing terjal dan goa-goa. Daerah sulit menghadang

    [6] menimbulkan gamang hati barang siapa yang melihatnya.

    V.

    [1] ø Lamalah jika diceritakan di jalan,

    [2] Ki Surajaya sampai di Lopat. Perlahanlahan

    [3] jalannya sampai di Karanglagundi.

    [4] Ingin datang di Kapulehan tampak lelah.

    [5] Setelah membeli sirih mereka istirahat, duduklah

    [6] Ki Surajaya sambil bertanya,

    V.

    [1] ø "Tidak ada belokannyakah jalan ini".

    [2] Ia kemudian melanjutkan perjalanan sampai di Panataran.

    [3] "Benar Pangeran tidak ada persimpangannya,

    [4] lurus mengikuti jalan agak ke selatan".

    [5] Segera kemudian mereka pergi. Matahari waktu itu

    [6] baru saja (condong ke) barat ketika mereka sampai di Kabaṭaran.

    V.

    [1] ø "Di sanalah Kakang tempatnya

    [2] beristirahat- demikian keinginanku

    [3] bersama-sama mengerjakan sesuatu yang baik".

    [4] "Sekehendakmu saja, Adi".

    [5] Ki Surajaya jalannya menuju ke arah

    [6] dia yang bertapa yang menyapa pada Sang Tamu yang

    [7] senang akan manisnya sapaan.

    V.

    [1] ø "Duhai selamat datang Sang Tamu",

    [2] disongsong dengan sapaan manis, "(Saya) tidak (tahu)

    [3] dari mana asalmu, wahai yang baru datang".

    [4] Ki Surajaya menerima dengan senang hati

    [5] kata-kata yang penuh perhatian, seperti manisnya gula.

    [6] Mendesaknya pikiran menyerupai boreh.

    V.

    [1] ø "Jangan bertanya yang mulia.

    [2] Si Surajaya ini tidak mempunyai tempat tinggal, di gunung

    [3] mengikuti kerinduan hati, pikiran seperti menggembalakan angin.

    [4] Seperti menginjak (tumpuan) tapi meleset sehingga pikiran pun seperti mabok.

    [5] (Saya) berjalan, bergerak tidak ada yang dimaui

    [6] masih samar-samar keinginan badan ini".

    V.

    [1] ø Tanggaplah dia yang diberi isyarat, tahu gelagat

    [2] yaitu dia Sang Tetua padepokan. Karena inti rasa itu

    [3] samar-samar, hampir tidak tampak untuk mengetahui akan kesejatian rahasia.

    [4] Sudah banyak di gunung-gunung, cerita dipadukan

    [5] dengan ajaran para dewa, seperti halnya kebijakan-kebijakan raja.

    [6] Songkok pun sudah diterimanya.

    V.

    [1] ø Ajaran para resi disusun

    [2] diatur asal usulnya.

    [3] "Ki Surajaya anakku

    [4] Angger,

    [5] hendaklah bersamadi tidak bertempat tinggal. Hal ini (anggaplah) seperti ibu:

    [6] yang mengikat batin orang mengembara, menaungi

    [7] (selama) "bayu sabda hidep" belum terpisah.

    V.

    [1] ø Ki Surajaya aku bertanya

    [2] bagaimana, Ngger, ujudnya dia Sang Terang(?),

    [3] bentuknya (bagaimana?). Beritahukan aku yang sesungguhnya,

    [4] tetapi jangan terlalu sedih dalam kata-kata.

    [5] Apa yang dicari (dalam) kelebihan yang unggul?.

    [6] Mana yang dianggap lakunya mahluk hidup?".

    V.

    [1] ø "Duhai maafkanlah yang mulia

    [2] hamba memberanikan diri menghaturkan keterangan.

    [3] Sebenarnya tidak maulah saya. Hendaklah dihindarkan dari kutuk dan kekuatan magis

    [4] Si Surajaya ini". Ramah munculnya katakata.

    [5] Sang Pertapa berkata," Maksudku, Ngger

    [6] orang muda jika mahir dalam olah rasa

    V.

    [1] ø tidak tahu pada arahnya kata-kata,

    [2] sangat bodoh. Dari keburukan seluruh dunia

    [3] masih bodoh (orang yang) tidak waspada

    [4] karena menuruti kehendaknya, pergi kian kemari dengan pikiran kosong.

    [5] Malam hari (...?) mencari tetapi tidak berhasil,

    [6] bimbang, ragu-ragu tidak tahu arah tujuan.

    V.

    [1] ø Meski mendapatkan sepuluh gunung,

    [2] meski telah terkuasai dunia

    [3] perenungannya, Angger, tampak sia-sia

    [4] jika tidak tahu ajaran dia sang wiku.

    [5] Laku menjadi sia-sia, hati yang prihatin pun menjadi lemah.

    [6] Duhai (mudah-mudahan) yang meragukan itu tidak ada padamu.

    V.

    [1] ø Berapa lamanya engkau menghiburhibur diri

    [2] tanpa tempat tinggal. Surajaya anakku,

    [3] apa yang kaucari, Angger?.

    [4] Engkau, Angger, songsonglah laku itu

    [5] perolehmu untuk mendapat kesenangan. Adapun aku yang berada dalam kelompok guru,

    [6] sungguh jelas karena janji".

    V.

    [1] ø "Jangan bertanya padaku,

    [2] tambahan lagi tidak dapat dipastikan

    [3] karena jalan yang buruk, tambahan lagi

    [4] karena tertutup oleh cinta asmara.

    [5] Si Surajaya telah berkeliling (untuk mencari) keunggulan-keunggulan yang bagai permata

    [6] dengan sengsara. Hakekat mantra pujian suci

    [7] sudah banyak (dicari) dalam hakekat cerita.

    V.

    [1] ø Ajaran Siwa dan Budha sudah diikuti

    [2] dan Sang pengikut Siwa dan penganut Budha telah didatangi

    [3] (juga) para dewaguru dan mereka yang bercara hidup

    [4] mengembara (seperti misalnya) kelompokkelompok religi yang hebat sudah (didatangi).

    [5] Patokan untuk mendapatkan kesenangan (sudah) dicari (tetapi) tidak didapatkan.

    [6] Itulah yang menyebabkan (saya) tanpa tempat tinggal.

    V.

    [1] ø Banyak halangannya

    [2] juga bagi dia yang mahir dalam berkata-kata;

    [3] jelas keinginannya

    [4] yaitu utama dalam petunjuk wangsit.

    [5] Tidak bingung karena (pengaruh) mata, kata-katanya mengalir.

    [6] Jika menguraikan sabda tahu pada tempat yang pantas,

    [7] Berkibar-kibar tanpa samadi di bumi.

    V.

    [1] ø Sama (saja), saya tetap dalam kebingungan

    [2] mendengarnya, sulit rasa hati ini

    [3] lebih-lebih jika ada pustaka utama yang memuat pengetahuan unggul

    [4] meski mendapatkan satu pikulan.

    [5] Semakin memantapkan hati, hatiku diingatkan

    [6] karena bertekad (menunggu) munculnya ajaran.

    V.

    [1] ø Barangkali ada petunjuk padaku,

    [2] (wahai) engkau yang betul-betul tahu akan segala kegembiraan, tanpa halangan

    [3] yang beralasan melakukan brata mengitari bumi".

    [4] Sang Tetua pertapaan dalam keadaan bingung

    [5] mendengarnya, hatipun tidak memperhatikan

    [6] mengikuti munculnya suara.

    V.

    [1] ø " Benar katamu, Anakku,

    [2] jangan tidak bebas dalam menyempurnakan arti

    [3] sudah kau temukan semua, Ngger

    [4] hati-hatilah. Yang jelas tidak dapat disombongkan".

    [5] "Duhai tidak mungkin, yang mulia, hamba ini terlalu berani

    [6] sepertinya kagum Si Surajaya ini.

    V.

    [1] ø "Dan selanjutnya (karena) anda, saya menemukan

    [2] Sabda yang amat berdaya hidup yang memberi nasehat pada hati".

    [3] Dia yang terhanyut dalam lamunan kini telah mahir dalam tuntunan rahasia

    [4] guru sejati. Komposisinya sudah ditemukan

    [5] kecil tidak bersekat, lagi muda, cakap.

    [6] "Orang yang tahu laku,

    V.

    [1] ø ada batasan-batasannya, Angger, dalam berkata-kata.

    [2] Engkau yang pertapa mengembara dengan saleh

    [3] dan yang mengetahui hakekat sabda yang sesungguhnya

    [4] berlagak unggul, berlagak mampu tidak undur,

    [5] mengurai kata-kata. Kelompok darmahaji

    [6] diurai menjadi 3 sebagai galah."

    V.

    [1] ø Ki Surajaya berkata ramah,

    [2] "Seberapa besarnya badan jika dibandingkan dengan jagat raya ini,

    [3] penuh sesak, tambahan lagi ada darmahaji.

    [4] Kurang malam jika harus membandingkan pengetahuan .

    [5] Meski mendapatkan hal yang 3 itu, hendaklah dimengerti dengan jelas, sangat

    [6] unggul dia Sang Pembuat sabda".

    V.

    [1] ø Demikian kata dia yang mengerti sepenuhnya dalam penglihatan.

    [2] Campurkanlah sejumlah perasaan,

    [3] kalah oleh yang tanpa rasa di hati.

    [4] Segala kemahiran mahluk sungguhsungguh mahir,

    [5] lebih baik dari pada kebodohan yang penuh larangan dan rumit.

    [6] Dia yang utama pikirannya berlagak bodoh.

    V.

    [1] ø Kira-kira menjelang petang

    [2] telah tenggelam matahari.

    [3] "Anakku Surajaya (kini) sudah

    [4] malam, (sudah) waktunya aku mempersilakan.

    [5] Tiada lain kenikmatan untuk tidurpun datang".

    [6] Meluasnya perkataan tiada habisnya.

    V.

    [1] ø Sang Tetua padepokan turun

    [2] masuk ke dalam rumah, tinggal

    [3] Ki Surajaya yang terus memikirkan akan

    [4] gencarnya sabda yang muncul.

    [5] Tidak diceritakan perkataannya pada waktu malam hari

    [6] dan lagi di (...?) alat musik berbunyi.

    [7] Pagi pun sempurna matahari muncul.

    V.

    [1] ø Kliwon pagi terceritalah.

    [2] Mereka berbareng datang segenap pahlawan perang.

    [3] (Datang pula) orang-orang darma, akuwu bersemangat dan sejumlah prajurit

    [4] "jabuwi" semua datang. Sudah beristirahat

    [5] juga orang- orang Lamajang, semuanya sudah diberitahu

    [6] masing-masing.

    V.

    [1] ø Para pengawas sudah berdatangan

    [2] (demikian pula) sejumlah Kuwu tidak ada yang terlewatkan.

    [3] Orang-orang dari ngarai Gintir datang pada pagi hari;

    [4] orang-orang dari timur Kawi datang lebih dahulu.

    [5] Sejumlah orang yang gagah berani dengan ciri-ciri seorang "mantri" dialah

    [6] yang memberi perintah kepada para "tanḍa".

    V.

    [1] ø Orang "darma" telah berkumpul;

    [2] sejumlah "kabayan" datang.

    [3] Orang dari Balitar sudah beristirahat

    [4] dari belakang dari Waturit.

    [5] Para "manguri", orang dari Pakandangan datang,

    [6] yang lain orang dari Polaman, orang-orang dari Buntĕl datang lebih dahulu;

    [7] bersama-sama muncul dari sebelah selatan hutan.

    V.

    [1] ø (Mereka) sepakat (...?) tidak undur.

    [2] Gagah berani Kabayan dari Urawan,

    [3] tetap kebal, tidak takut.

    [4] Dengan perlahan barusan dikeroyok, tidak bergeming

    [5] ditombak tidak surut.

    [6] Tiga bersaudara dari Gegelang

    V.

    [1] ø Ki Sora dan Ki Samun

    [2] Gajahpaningset yang bungsu.

    [3] (Mereka) ditinggalkan ayah ibunya

    [4] itulah alasannya berperang

    [5] karena kesusahan hatinya menimbulkan belas kasihan.

    [6] (Mereka) berusaha mencari takdir, senang jika mati

    [7] gugur di medan pertempuran.

    V.

    [1] ø Sudah dipenuhi oleh para prajurit bayaran

    [2] segera mereka dengan tergesa bersiap

    [3] berusaha keras agar bisa berbaris di tepi.

    [4] (Orang-orang) senang mendengar bunyibunyian bergemuruh.

    [5] Suara gong berbunyi bersama-sama;

    [6] yang lain (suara) kendang, gong riuh berbunyi gemuruh.

    V.

    [1] Sang pahlawan berada di punggung

    [2] gajah, ramai beriring-iringan

    [3] dengan Pengalasan. Kemudian pagi

    [4] senanglah para Tandamantri.

    [5] Segenap bangsawan muda yang gagah lebih dahulu

    [6] sampai di Laburajah. Sudah sampailah

    [7] Ki Surajaya segera ke pertapaan.

    V.

    [1] Tidak putus seperti "sulung"

    [2] dari timur; berduyun-duyun para prajurit bayaran dari Kembang.

    [3] Para Kuwu semua sudah datang.

    [4] Ramai perang lembing itu, para Kabayan berhadap-hadapan,

    [5] diserang habis-habisan (...?) seperti babi hutan diadu.

    [6] Gembira bercampur takut hati para pemberani berperang.

    V.

    [1] ø Ciri-cirinya Raja muda

    [2] berlima tersebut adalah mampu (berperang) meski

    [3] menghadapi musuh 30 orang.

    [4] Pahlawan yang gagah berani mati-matian,

    [5] dari keluarga bangsawan bernama Lalanasambu

    [6] dan Banyakputeran, Kala Huwahhawih,

    [7] Mahisaboṭo dan Panjiwisaya.

    V.

    [1] ø Menghadapi sosok para Kuwu,

    [2] Lalanasambu berjanji (akan)

    [3] bertindak seperti angin ribut

    [4] (ketika) disongsong oleh para prajurit.

    [5] Tidak bergeming menyongsong, saling berjanji:

    [6] berani, bertempur sama-sama berani saling menyerang mengalahkan.

    [7] Sangat senang Sang Raja.

    V.

    [1] ø Panjiwisaya bersemangat

    [2] seperti berbaur dengan musuh.

    [3] Ki Banyakputeran dan Kala Huwahhawih

    [4] bertindak seperti (...?) tertiup angin

    V.

    [1] ø Mahisaboṭo menyerang

    [2] tingkahnya merunduk-runduk.

    [3] Terkejut orang yang sedang bersiap mencabut

    [4] payungnya hancur, tidak ada yang kembali menyerang.

    [5] Segenap perwira kacau semua lari.

    [6] Kabayan Palah pergi kepada pengawal,

    [7] tidak ada (orang) yang menyongsong perangnya (Mahisaboṭo).

    V.

    [1] ø (...?) karena dikejar (kemudian)

    [2] berhentilah ia karena terluka, cedera.

    [3] Yang lain yang terluka kemudian mati.

    [4] (Ia) berusaha mati membawa serta musuh mati bersamanya.

    [5] Membanjir pahlawan di medan perang, tidak ada yang diperhatikan

    [6] diusahakan mati dengan saling berhadapan.

    V.

    [1] ø Tindakan gagahberaninya riuh rendah

    [2] bercampur dengan hiruk pikuknya orang jahat yang menyamar

    [3] berpura-pura baik, terbukti mencuri-

    [4] kemudian ditangkap oleh "Tanda" (menyebabkan) temannya mengamuk.

    [5] Para "Narahita" dari pasar lari sepertinya takut.

    [6] Para pedagang berlarian tunggang langgang.

    V.

    [1] ø Sejumlah “manguyu”

    [2] lari cerai berai badannya terhempas

    [3] lagi pula tergopoh-gopoh tidak tahu tujuannya

    [4] sepertinya terbebani. Tersadar kembali ni manguyu,

    [5] lari bergandengan, anaknya menangis

    [6] ketakutan oleh sorak sorai yang terus menerus.

    V.

    [1] ø Lamalah keadaan kacau itu tidak juga surut.

    [2] Terkejut orang yang berperang riuh, karena hancurnya pasar.

    [3] Orang-orang yang ditusuk itu membalas menusuk, melukai

    [4] tidak terluka, dengan mengerikan menghunus keris.

    [5] (Seperti) kerasukan suatu yang jahat ia berdiri kokoh

    [6] mengamuk tidak ada yang menyamai.

    V.

    [1] ø Alat tetabuhan bersuara keras,

    [2] gembira hati para "kuwu"

    [3] dan para "darma" (mereka) bersama-sama lari.

    [4] Alat tetabuhannya tidak bersuara.

    [5] Mulailah perang watang. Menyerbu orang-orang dari selatan

    [6] ramai (berdengung suaranya) seperti lalat. (Mereka) saling menangkis

    [7] ramai tidak ada yang merasa kalah.

    V.

    [1] ø Perang lembing berpasang-pasangan.

    [2] Ki Sora berkata," Hentikan

    [3] jangan terbawa (emosi) tidak ada kesudahannya perang kalian, Ki Sanak.

    [4] Perhatikan satu persatu syarat-syarat upacaranya perang (kalau hal itu) sudah selesai.

    [5] (Ketika) sampai di (...?) tidak banyak yang memperhatikan sopan santun

    [6] ketika melakukan perang".

    V.

    [1] ø Sudah undur Kabayan

    [2] dipisahkan dalam perang watang. Mereka sudah menyudahi perangnya.

    [3] Beriringan dengan orang-orang yang menonton,

    [4] mereka pergi ke (...?), ramai lari saling mendahului.

    [5] Jalan kudanya segera sudah sampai.

    [6] (Mereka) beristirahat di bawah naungan pohon beringin rimbun (?).

    V.

    [1] ø Matahari sudah terbit di sebelah timur,

    [2] kemudian berjalan dari tempatnya berada.

    [3] berwarna emas yang

    [4] dibentuk istimewa, berjalan seolah-olah

    [5] di Suralaya (menurut) pikiran orang yang melamun.

    [6] Surajaya melihat dengan jelas perang yang baru saja terjadi

    [7] seperti bermimpi ketika melihat (perang) itu.

    V.

    [1] ø "Sangat sedih hatiku melihatnya (perang itu).

    [2] Berlebih anugerah dia orang yang unggul".

    [3] Rasa senang meliputi semuanya dan kudakuda mengiringkan

    [4] segenap para raja muda yang berjalan kaki di jalan

    [5] membawa panah yang indah semuanya berkilat-kilat

    [6] dan pakaiannya berciri warna emas.

    V.

    [1] ø Di jalan penuh sesak banyak (orang)

    [2] tiada henti-henti bagaikan air laut pasang

    [3] seperti banjir. Dalam pendapat sang kawi

    [4] seperti gunung bunga. Berkelebetnya bendera

    [5] dan jumbai-jumbai (pada tombak) berbelitan. Prajurit "wrĕgu" berjalan mengiringkan

    [6] kereta, kuda di jalan.

    V.

    [1] ø Sejumlah prajurit bayaran menyerbu,

    [2] orang-orang "darma" membawa tombak.

    [3] Tetabuhan berbunyi seperti disanjungsanjung.

    [4] Berjalan cepat Ki Sora dan Ki Samun,

    [5] Gajahpaningset tindakannya unggul.

    [6] Mereka memakai senjata tajam model lama.

    V.

    [1] ø Ki Sora berkata,

    [2] "Gajahpaningset, Adikku, Pangeran,

    [3] dan Ki Samun, jangan jauh-jauh dariku.

    [4] Nanti bila Lalanasambu bertindak

    [5] dan juga Banyakputeran, hendaklah kau hati-hati- menyingkirlah

    [6] dari daerah peperangan.

    V.

    [1] ø Mahisaboṭo kuat

    [2] Panjiwisaya berjanji (untuk)

    [3] teguh. Sudah siap dengan sempurna

    [4] Ki Lalana Howahhawih.

    [5] Tidak ada yang berani menyongsong (ulah) prajurit bayaran.

    [6] Segenap Kabayan sudah ditundukkan, sepertinya ketakutan.

    [7] Orang-orang dari Palah sia-sia membunyikan tanda (titir).

    V.

    [1] ø Ki Samun katanya menjawab,

    [2] "Hah tidak ada gunanya

    [3] takut kepada Lalanasambu

    [4] sama-sama menginjak bumi

    [5] dan sama-sama makan nasi.

    [6] Meski seluruh bumi kalah, aku tidak takut,

    [7] meski diadu oleh Sang Raja.

    V.

    [1] ø Gajahpaningset menjawab,

    [2] "Kami bertiga, Kakang, punya tugas istimewa.

    [3] Dia yang unggul kusongsong sendiri

    [4] Jika (aku) undur satu “ḍĕpa”, aku malu".

    [5] "Duhai jangan begitu pikiran seorang prajurit,

    [6] sayang sulit dilakukan, Adi, dengan kata- kata.

    V.

    [1] ø Menimbulkan tertawaan orang -orang yang mendengar.

    [2] Kesanggupan Ki Kabayan sempurna.

    [3] Hebat keberanian orang ini.

    [4] (Ia) pergi dari tempatnya duduk, sudah terlanjur

    [5] datang di tempat penyamaran, sebuah arena yang melingkar

    [6] segera berhenti yang berperang.

    V.

    [1] ø Sudah siap tidak ganas

    [2] perang watang itu. Mulai bergerak para prajurit bayaran.

    [3] Berputar, bergoyang watangnya ditegakkan,

    [4] perisainya dipegang. Memukul dibalas dengan memukul,

    [5] tersenyum sambil membidik. Senanglah para perempuan,

    [6] yang lain disuruh mundur.

    V.

    [1] ø Ada prajurit bayaran agak kikuk,

    [2] tindakannya kacau,

    [3] turut bergembira berlagak bisa,

    [4] mencibir (sambil) berjalan berpegas-pegas;

    [5] terhuyung-huyung hampir terjebur sumur.

    [6] (Ia) berjalan mundur sambil mengerling, mata dipenuhi dengan warna putih mata.

    [7] Kata para perempuan; "Mudah-mudahan kena".

    V.

    [1] ø Tombaknya bengkok hancur lebur

    [2] leher (tombaknya) menjadi rumah kumbang

    [3] dan lagi penuh serbuk (.......?)

    [4] (...?) hasilnya mengumpulkan,

    [5] menggotong barang rampasan, tengahtengahnya hangus

    [6] dari kejauhan seperti bambu pikulan.

    V.

    [1] ø Kain pinggang pendeknya dililitkan tiga kali

    [2] disambungkan dengan "daluwang" dibuat pancung,

    [3] tampan. (Ia) membawa keris "baḍog".

    [4] Anting-antingnya timah senilai 2 ribu

    [5] dikira perak, simpainya "upih"

    [6] diberi nama "satru randa" (musuh janda).

    V.

    [1] ø (Ia) mengangkat watang dengan kuat

    [2] tidak tahu bahwa anak-anak tikus yang masih merah berloncatan,

    [3] kumbangnya terbang satu demi satu.

    [4] (Si prajurit) melihat ke angkasa (..?). (Hal ini membuat) sejumlah prajurit bayaran tertawa.

    [5] Semakin banyak (orang) yang disengat (kumbang), sebagian berusaha (bertahan) (dengan cara)

    [6] dipukul-pukulkan tombaknya jadi empat.

    V.

    [1] ø Rakyana Patih menemui

    [2] segenap orang kuat. Bersama-sama (mereka) sudah

    [3] datang menunggu.

    [4] "Juburuh jaba" dan " juburuh jro", serta (para)"gusti" tidak ketinggalan.

    [5] Belum lagi orang "bapang" diharapkan tidak ketinggalan,

    [6] lainnya lagi para "paribon" sudah siap.

    V.

    [1] ø Orang-orang dari timur sepertinya diatur.

    [2] Tindakan menyerangnya bersama-sama.

    [3] tidak takut bahaya. Serangan itu ditujukan

    [4] kepada orang Lamajang, yang diserbu, (mereka)

    [5] tidak takut, berani seperti raksasa. Musuh lebih banyak

    [6] menimbulkan kecil hati, mujur tidak mati,

    [7] diteriaki oleh para"darma".

    V.

    [1] ø Lalanasambu memberi semangat,

    [2] semakin tidak jujur.

    [3] "Perintahkan, Kakang, supaya aku maju".

    [4] Perangnya (Lalanasambu) menakutkan.

    [5] Menonjol perbuatannya, temannya tidak ada yang tahu.

    [6] Waspada Ki Sora, adik-adiknya dilirik.

    [7] Ki Samun mengencangkan celananya.

    V.

    [1] ø Gajahpaningset tahu gelagat.

    [2] (Ia) mengusap tanah, senjata “tĕwĕk”nya di"ḍĕpa" tiga kali

    [3] tetapi tidak berani (menyerang), menunggu situasi.

    [4] Orang-orang "darma" pulang dari berperang “watang”, mati.

    [5] Ki Sora waspada, “jĕbĕng"nya siap di atas.

    [6] Lalanasambu dipelototi.

    V.

    [1] ø Ketika (...?)

    [2] (...?) datang dari timur laut, (yaitu)

    [3] riuh rendah suara burung gagak.

    [4] Lalanasambu bergerak (tidak tenang) badannya,

    [5] gelisahnya mata menandakan bergetarnya hati,

    [6] jatuhnya bahu kiri menandakan kesedihan.

    V.

    [1] ø (Ia) teringat mimpinya:

    [2] Lalanasambu dan Panjiwisaya

    [3] gembira sepertinyaa beriringan naik (perahu).

    [4] (...?) Diangankan dalam tindakannya itu.

    [5] Sampai di tengah lautan tampak

    [6] perahunya tenggelam seluruhnya.

    V.

    [1] ø Tindakannya terasa lemah

    [2] Lalanasambu tidak tahu lawan atau sekutu.

    [3] Ketika ditusuk tetap berdiri kokoh tidak menangkis.

    [4] (Ia) terluka, tampak dadanya

    [5] tembus ke tulang belikat, tidak mampu membalas

    [6] ................(?).

    V.

    [1] ø Orang-orang dari timur takut (kemudian) lari

    [2] atas kematian Lalanasambu.

    [3] Banyakputeran mendengar

    [4] bahwa sekutunya sudah mati.

    [5] Panjiwisaya wajahnya bagai disemprot

    [6] dengan "galuga" pohon tal, marah. Ia berbela mati,

    [7] seolah-olah hendak meremas besi membara.

    V.

    [1] ø Mahisaboṭo berkata

    [2] menantang, hatinya kemudian

    [3] (......?) Howahhawih.

    [4] Waspada Ki Sora yang unggul dalam membaca gelagat.

    [5] (Ia) tidak takut, benar-benar prajurit sejati,

    [6] menuju ke sasaran belum dapat diraih.

    V.

    [1] ø Ramai saling mengejar

    [2] dalam perang watang dan perang perisai "dadap", ramai gemuruh,

    [3] dibarengi dengan jeritan sekutu yang ketakutan yang bersahut-sahutan.

    [4] Orang-orang yang menonton semua lari

    [5] karena (...?)

    [6] ketakutan, ngeri mencari tempat pengungsian.

    V.

    [1] ø Ki Sora segera dikeroyok, diserang

    [2] beramai-ramai oleh Kabayan (dari) Panataran.

    [3] (Ki Sora) segera ditolong-diketahui oleh Sang Raja

    [4] yang sedang berperang "jĕbĕng" yang riuh rendah berdesakan,

    [5] tidak bisa dipisahkan. Sejumlah prajurit bayaran mati

    [6] terluka kena perangkap.

    V.

    [1] ø Panjiwisaya (...?)

    [2] tidak ada yang menyamai dalam menyerang.

    [3] Hampir kena (...?).

    [4] Waspada (ia) menangkis

    [5] (ketika) diserang, didesak oleh karena kewajibannya. Ki Samun,

    [6] Ki Sora sakti juga saudara mudanya

    [7] Gajahpaningset segera menandingi.

    V.

    [1] ø Ki Sora berjaga di selatan.

    [2] Mahisaboṭo dan Banyakputeran

    [3] musuhnya itu, diserang tidak takut.

    [4] Panjiwisaya diserang dari samping, dari arah selatan-

    [5] ditusuk, kena, terkejut lalu menoleh.

    [6] Luka lambung kirinya, (ia) melawan.

    V.

    [1] ø Gajahpaningset menusuk

    [2] Ki Samun segera mambantu.

    [3] Ki Sora waspada melihat

    [4] adiknya diserang habis-habisan, didesak.

    [5] Orang "darma dan “akuwu" lari

    [6] meninggalkan senjata watangnya, berlindung pada "pangawin", yang

    [7] mengambil senjata karena rasa takutnya.

    V.

    [1] .... Huwahhawih lari,

    [2] Mahisaboṭo dan Banyakputeran,

    [3] para saudara-saudaranya melarikan diri gemetar badannya.

    [4] Panjiwisaya dan Lalanasambu

    [5] saja yang sebagai dituakan yang menopang, semua mati

    [6] (apalagi) badan ini mustahil tidak mati.

    V.

    [1] ø Takutlah para kepala "kuwu".

    [2] Para perwira lari menutupi

    [3] telinga. Seperti angin topan

    [4] menerjang para prajurit yang mengikuti.

    [5] "Jaburi" .... dalam tugasnya

    [6] lari bersembunyi terusir ke utara melarikan diri.

    [7] Orang-orang Lamajang semua meninggalkan senjata watangnya.

    V.

    [1] ø Tombak, senjata barudi bertumpuktumpuk

    [2] berserakan yang lain tertindih mayat

    [3] yang seperti orang tidur. Adapun keadaan prajurit bayaran

    [4] dan yang lain bernafas tersegal-segal terdengar mengaduh.

    [5] Lukanya ditempat yang mematikan karena tajamnya keris.

    [6] Kepuasan bergelora mengharapkan ...

    V.

    [1] ... serempak

    [2] bersahut-sahutan dari arah tenggara.

    [3] Semua (orang) merasa kasihan pada keluarganya.

    [4] Rintihannya menimbulkan belas kasihan.

    [5] Sepertinya menutupi suara sorak gemuruh yang

    [6] sampai ke angkasa itu yang seperti ombak bertabrakan

    [7] berdebum berbunyi gemuruh beriringan.

    V.

    [1] ø Diiringkan dewa maut

    [2] Sang Perwira dipisah semakin menjadijadi

    [3] gemertak ...

    [4] ...

    [5] (Mereka) pergi mencari perlindungan ke dalam rumah. Kala Huwahhawih

    [6] lari mengungsi ke tempat Rabutlayat.

    V.

    [1] ø Semakin menambah cemas

    [2] dan kacau semua yang menonton perang.

    [3] Sekelompok orang kacau balau oleh Gajah(paningset) yang marah,

    [4] berteriak, menjerit, menusuk mengenai 8 orang.

    [5] Semakin ...

    [6] ...

    V.

    [1] ... lari

    [2] ketakutan karena ulah yang mengamuk;

    [3] ke pasar tujuannya

    [4] barangkali masih bisa hidup.

    [5] Mendapat mangsa (?) karenanya gempar gemuruh.

    [6] Seperti hutan keris banyaknya pedang dengan leluasa

    [7] merusak medan perang.

    V.

    [1] ø Sang Raja marah

    [2] ...

    [3] para mantri ...

    [4] Sang Raja berkata agak songol suaranya,

    [5] "Undurkan para prajurit!".

    [6] Kemanapun pikirannya orang-orang "darma".

    V.

    [1] ø Ki Dojwa katanya menghaturkan sembah,

    [2] "Benar, yang mulia, yang bernama Si Sora

    [3] dan Si Samun, Paningset yang bungsu

    [4] dari Urawan tanpa tempat tinggal.

    [5] Sang ... prajurit muda".

    [6] Diberi (hadiah) kain geringsing wayang (prajurit itu).

    V.

    [1] ø Sudah lerailah perang itu disetujui.

    [2] Ki Sora dan Ki Samun

    [3] diikuti Gajahpaningset

    [4] selalu dekat dengan Sang Raja.

    [5] Diceritakan para prajurit bayaran yang berusaha menang lagi

    [6] dimanfaatkan dalam keadaan sulit ini, menghancurkan.

    [7] Banyak orang yang disudahi di medan perang.

    V.

    [1] ø Diberi kain dan ikat pinggang

    [2] ... dengan gembira di medan perang,

    [3] sebagai hadiahnya dia yang pemberani menyabung nyawa.

    [4] Ki Sora tidak lain kesayangan Sang Raja

    [5] diberi hadiah, diberi seperangkat (senjata?) baru.

    [6] (Ki Sora) diperintahkan untuk memilih harta benda.

    V.

    [1] ø Diceritakan Lalanasambu dan

    [2] Panjiwisaya beriringan

    [3] ke sorga. Rohnya

    [4] sudah sangat mulia.

    [5] Sorganya orang yang berjaya di medan perang. Semua tidak mendapat kesulitan.

    [6] Prebawanya gunung emas yang serba emas,

    [7] mendapatkan bunganya angkasa.

    V.

    [1] ø Banyaklah yang harus diperhatikan dalam kata-kata

    [2] tidak akan habis oleh Sang Kawi(dalam) merangkai kata-kata

    [3] buruk dan baik. Kini diceritakan

    [4] Ki Surajaya dijadikan "lakon"

    [5] semakin tahu, keramaian yang berlebihan

    [6] ada keinginan untuk mengetahui akhir dari cerita ini.

    V.

    [1] ø Lerainya baru saja kemudian (mereka) undur.

    [2] Tempat duduk sejumlah anak-anak raja

    [3] indah. Berturut-turut di seluruh daerah, pengawal mengiringkan.

    [4] Sejumlah "tandamantri" mengiringkan, lega (hatinya), diikuti

    [5] sejumlah orang yang berperang di "darmakuwu". (Kemudian mereka) bubar.

    [6] Sunyi sepi tengah medan perang.

    V.

    [1] ø Ki Surajaya hatinya trenyuh

    [2] asyik bersembunyi ditengah penyamarannya

    [3] kemudian ia berkata," Duhai adikku, Di,

    [4] sangatlah perkasanya dan utama dalam pengetahuan

    [5] sekelompok orang segala abdi istana (?), carilah maknanya, Adi,

    [6] Apa perolehanmu melihat (perang) ini?".

    V.

    [1] ø Ragasamaya menjawab,

    [2] "Pertimbangan hati hendak membuat syair

    [3] Sang Kawi memandang anugerah dengan menikmati

    [4] yang ada pada diri raja yang sebagai permulaan keindahan,

    [5] penguasa dunia, tidak ada yang mengalahkan

    [6] (sebagai) badan dunia".

    V.

    [1] ø "Hah tidak begitulah dalam hal laku.

    [2] Mudah, Adi, tidak ada halangannya.

    [3] Ada tetapi masih bodoh untuk menerangkan, Adi.

    [4] Jangan dibicarakan budinya sudah meliputi

    [5] terbentang di kerajaan, munculnya dalam diri raja menurut Dharma.

    [6] Tiga pertahanan(??) membangkitkan kesunyian.

    V.

    [1] ø Termangu-mangu kami, membangkitkan kekaguman

    [2] atas matinya Lalanasambu

    [3] dan Panjiwisaya yang sudah mulia;

    [4] yang gagah berani tidak ada

    [5] pengiringnya. Mereka berlima sanggup tidak undur

    [6] hatinya tertinggal. Menurut perkiraan.

    [7] Ki Sora unggul tidak ada yang menyamai.

    V.

    [1] ø Sangatlah beraninya Ki Samun,

    [2] Gajahpaningset tidak dapat diperdaya,

    [3] sulit dilaksanakan untuk jadi penyebab kematiannya.

    [4] Ragasamaya berkata sambil tertawa,

    [5] "Siapa yang menyamai, carilah (orang) yang berani

    [6] dan tentu kalah oleh Ki Sora".

    V.

    [1] ø Di jalan sudah sepi

    [2] kemudian pergi Ki Surajaya perlahanlahan

    [3] jalannya; adiknya tidak jauh mengikuti.

    [4] Sampai di kabuyutan segera (mereka) duduk

    [5] di pendapa sambil menulis karangan

    [6] (berjudul) di Imanimantaka kedatangan utusan rahasia.

    V.

    [1] ø Ragasamaya berkata,

    [2] "Kakang, silakan melihat-lihat ke bagian dalam (bekas keraton?) sekalian.

    [3] Semakin saya ingin melihat keindahan yang unggul".

    [4] "Sekehendakmu Adi, aku menurut".

    [5] Segera mereka pergi bersuci di kolam dari batu.

    [6] Dia yang memelihara keindahan sepertinya takjub.

    V.

    [1] ø Sampai di dalam (bekas?) istana (mereka) disongsong dengan

    [2] datangnya angin yang bagaikan menghaturkan bau-bau

    [3] harum yang menyebar, seperti gadis menyambut dengan ucapan selamat datang.

    [4] Tersebar segala bunga sepertinya membangkitkan asmara.

    [5] Dengungan lebah hitam serupa (suara) perempuan

    [6] yang sedang melakukan persetubuhan dengan kekasihnya.

    V.

    [1] ø Kasmaran, hatinya terhanyut

    [2] termangu menatap takjub pada perasaan hati.

    [3] Keindahan "meru"dan aneka bunga

    [4] seperti di Suralaya. Perasaan hati yang berbunga-bunga

    [5] dalam hati tersebar membuat lupa daratan, merana

    [6] melihat warna yang serba emas.

    V.

    [1] ø Ketika mengitari "batur"

    [2] mengikuti rasa hati, Ki Surajaya

    [3] menghitung sengkala "mĕlok", sengkala "milir"

    [4] dan sangkala "koci" saat pembuatan semua ini, ketika itu,

    [5] sejumlah relief-relief cerita, gapura dan

    [6] taman raja yang luas (dan) bende sudah dihitung.

    V.

    [1] ø Ragasamaya berkata,

    [2] kakaṅ pi/.....

    [3] .....basukiniƞ akikin

    [4] rupaṇniṅ guna yaśanira saṅ ratu

    [5] miliriṅ pratamā/ ji wijaya ƞukweḥ

    [6] tri habaƞun ṗarastra

    V.

    [1] ø lawasiṅ bobot ṗinayu

    [2] øanag̈a nahut buntut sewu

    [3] samṗun ketuṅ la/.....

    [4] ............

    [5] .... bale pañjaṅ pinayu

    [6] kabeḥ winiweka puṙwwakaniṅ kitri,

    [7] tila/sira saṅ samṗun ṗrasidḍa

    V.

    [1] //0 tlasiṅƞ amoṅ kalaƞun

    [2] ki surajayā kaliḥ ragasamaya,

    [3] hadan lakw asaḥ śakiṅ jĕbugwaƞi/

    [4] ...............ntun

    [5] hanḋukap mahana lagya piṇḍa pṛgi,

    [6] duṙggaṇiṅ maṙga muṙwwa baya

    V.

    [1] ø /sigra lamṗaḥira hanḋa[la]ruṅ

    [2] ki surajaya tan ṗanaha priṅgalas.

    [3] wyaṙ tan ketuṅ tbĕṅne kaṅ maṙga ƞrit

    [4] ṗraptaƞ a: 82v⟩....

    [5] .....ka dum ṗisan kilyan maṙma nuli,

    [6] kawƞen ḋuk ṗrapti guṇuṅ p[ptya]gat.

    V.

    [1] //0 /hana ḍukuḥ tuhalaƞu

    [2] haƞuhaṅ luraḥ puṇika,

    [3] kakaṅ sīnadja saṅ kaduṇuṅ

    [4] śurup hyaṅƞ aṙka wƞi

    [5] kadukap ḍawu pisan ṗi ro piṅ tlu

    [6] saksa/...

    [7] .....ƞgiḥ hadḋan ṗan akaṙyya

    V.

    [1] ø rahina tatas kawuwus.

    [2] ṣira saṅ nata/ koṇiƞaheṅ wacana,

    [3] sami mantuk ṣakweḥniṅ wraga mantri,

    [4] saḥ sakiṅ panataran lamṗaḥnya daruṅ

    [5] sigra prapti dahā tan wuwusṣĕn ma/....

    [6] ........... ra

    [7] //0// pu haṙtati //0//

    VI.

    [1] ki surajaya/ samṗun apamit

    [2] hadan mintaṙ haśṛṅ ta lamṗaḥhira

    [3] kemƞan cipta risṣaƞel

    [4] ketaṅ sariranipun

    [5] sĕwĕḥ deniƞ anutī bu/...

    [6] ..........

    [7] ....

    [8] g

    [9]

    [10] wikalṗa pulaṅ saƞāra,

    [11] haprawĕñca tan tuƞgal kaṙsaniṅ ha/ti,

    [12] kweḥniṅ jnaṇa praṗañca

    VI.

    [1] ø pira lawasṣiƞ amoṅ karasmin

    [2] hanut lamṗaḥ datan wriƞ enaka,

    [3] ki surajaya cipta: 83r⟩ ...

    [4] .........

    [5] ..... karasmin

    [6] hamoṅ menḋraniṅ ranaḥ

    [7] sakaṙsane tinut

    [8] budi lanā/ tinamtaman

    [9] haƞumbarā bañcana kaṅ denulati,

    [10] tapa brata rinusak.

    VI.

    [1] //0 luwaṙ tansaḥ raga namun kapti

    [2] ketaṅ saṅ/....

    [3] ......... karam

    [4] s kabeḥ

    [5] kag̈orawa kagug̈u

    [6] lwiṙ tanṗa tmaḥ rasaṇiƞ ati,

    [7] kayaka/ya maṅsula

    [8] ke¡taṅ nisṭinipun

    [9] lali yen luhe tumiba

    [10] mangrawayan tan ṗantya lantaran ṗipi,

    [11] hasamaṙ punaṅ maṙgga

    VI.

    [1] ø cinaṅki/....

    [2] ..............dawata,

    [3] lamṗusṣ adoḥ sinadyane

    [4] prapteṅ wilis kaduṇuṅ

    [5] tig̈aṅ/ canḋra lawasnya nuti,

    [6] śṛṅniṅ raga saṅśaya,

    [7] siṅ batura lawu

    [8] hamet ṣukani wṛdaya,

    [9] tan ṗoliḥ don keḥni wigraha ka/....

    [10] ..........

    VI.

    [1] ø hamwĕḥhī cañcalaniƞ ati,

    [2] sokaniṅ cipta baƞun saṅśaya,

    [3] makin tan kaṇḍĕ/g lamṗaḥhe

    [4] harine dyatan kantun

    [5] hamaksakĕn budi karismin

    [6] ṗrapta luraḥh urawan

    [7] kumuncup tan ṣurud.

    [8] prawateƞ aṣṭī: 83v⟩ ...

    [9] ..............pt

    [10] marapi

    [11] tan mare karuruƞan.

    VI.

    [1] //0 hanuwuki sakaṙsaniṅƞ ati,

    [2] wusṣ a/pralālu suka matiya,

    [3] jĕṅ warapuḥ tan karasa ƞel

    [4] ṗrapti guṇuṅ damaluṅ

    [5] kweḥniṅ desa kaṛp kaṗeriṅ

    [6] denṣṛṅ dene lumam/...

    [7] ....... kapukuṙ,

    [8] ... niṙ tanṗa kaṙyya

    [9] praṗti kupaṅ luwano tlas kawuri,

    [10] hapti wruḥheṅ samudra

    VI.

    [1] //0 a/smu kepwan ragasamaya liṅ

    [2] layat mihat ṗriṅgaṇiṅkaṅ wana,

    [3] kakaṅ dḋi paraṇiƞ amet

    [4] sabḋa manira lĕsu

    [5] kaliḥ dina luput i bukti,/

    [6] ..........ƞelan

    [7] ma

    [8] as c

    [9] pta layu

    [10] ...ḷṅƞ apuwara hilaṅ

    [11] ḍuḥ kaṅƞ awak masa tan daḋiya dmi

    [12] haƞawula/ tan jawa

    VI.

    [1] ø ragasamaya haƞasiḥ haśiḥ

    [2] ya ḍuḥ kakaṅku ki surajaya,

    [3] lamṗaḥhira kumaḷƞe

    [4] wyaṙ tanṗa naṙka kewuḥ/

    [5] ........

    [6] n iƞ ap

    [7] i,

    [8] ṗama hi... n i slam

    [9] bisa ƞruṗak laku

    [10] halamat ṗamete glaṙ

    [11] hañjawurā paṇḍita/ dengawe picis

    [12] jinuwali malaka

    VI.

    [1] //0 ritni wanaƞel taṇ ana waṇi,

    [2] haƞambahā kakaṅ dera para

    [3] tuhu sarira gi: 84r⟩...

    [4] ........ṙ...mewuḥ

    [5] tan kag̈iwaṅ ki surawaṇi,

    [6] hantaka maka dana

    [7] pranā maka tawuṙ

    [8] paripaksa pakani/ra,

    [9] lumamṗaḥ hanut ṗiṅgiriṅ wa hudaḋi,

    [10] rayinira kepyuḥhan.

    VI.

    [1] //0 maṙma kaṇḍĕg lamṗaḥhira liƞgiḥ

    [2] madyani sela ƞuƞāṅ/...

    [3] ...ĕ

    [4] ĕ.. ..pane ḷḷntreḥ,

    [5] madana hacumm aluru

    [6] dahat ḋeniṅ naraka ƞliḥ

    [7] tutug loṙ kidul weta/n

    [8] ḋeṇe tan katmu,

    [9] saƞ aśuṅ braṅtaṇiṅ mana

    [10] niṛ tan lamṗaḥ sumilib kaṅ deṇulati,

    [11] katawƞaṇuraga

    VI.

    [1] ø ragasamaya hantĕnku kaki

    [2] ka/.....

    [3] ....... amoṅ wirage

    [4] lṗās liṙ yayeƞ āñut

    [5] haƞulati hayu ta/n ṗoliḥ

    [6] winulik asnĕtan

    [7] binuru malayu

    [8] hadi goṇane katmuwa,

    [9] hmas maṇik miraḥ saṅ wkasiṅƞ ayu puṗuji

    [10] haƞapus ṗakaṇira/

    VI.

    [1] .......ga nora kapaƞgiḥ

    [2] kinuraƞan ṗaƞan sa nora,

    [3] ƞoṅ pet iṅ samadya hawa/ke

    [4] lamṗus nora katmu

    [5] winahita rahina wƞi

    [6] masku maṅkiṇn ahewa,

    [7] manaḥku kabutuḥ

    [8] pinet kulon hana wetan

    [9] ṗi: 84v⟩.... kapaƞgiḥ

    [10] manaḥkw amet hyay edan.

    VI.

    [1] //0 ragasamayā mesĕm lumiriṅ

    [2] haḷp wi/jili sabḋa tinuna

    [3] swapa wikaṇa parane

    [4] kakaṅ manira tan wruḥ

    [5] hulatana riṅ kawiratin

    [6] wrulikn iṅ mudḋīta,

    [7] pagĕhaniṅƞ ayu

    [8] dentu/......na,

    [9] sa

    [10] deṇiṅƞ alaƞut ḋipunbawati

    [11] baliḥ praptaheṅ sira

    VI.

    [1] ø taḍaḥ sawetniṅ bra/ta ƞu<la>ti

    [2] hapuwara maƞgiḥ kopaswaṙga

    [3] braṅta deṇira ƞulanṭe

    [4] ta gug̈on kaṛpeśun

    [5] hapuhara matiya ƞiƞkiṅ

    [6] liṅƞe ki su/....

    [7] .........tuhu,

    [8] ........sani..ƞ apṛnaha

    [9] ƞo¡ṅƞ anurut ṗaƞeraṇniṅ sila yukti

    [10] ta moƞī/ tapa brata

    VI.

    [1] //0 pira lawasira haƞg̈ĕṅ brati,

    [2] hamoṅ menḋrani cipta kasmaran

    [3] sapta canḋra mwaṅ lawase

    [4] lumaky amilaṅ guṇuṅ

    [5] riṅ/

    [6] maluṅ riṅ man...rag̈ni

    [7] guṇuṅ sumbiṅ śunḋara,

    [8] balaṅbaƞan samṗun

    [9] riṅ comboṅ ṛsi madana,

    [10] riṅ prabo/ta buraṅraṅ tlas kag̈ĕrit

    [11] ṗṛgaṇi guṇuṅ cṛman.

    VI.

    [1] ø wus kalamṗaḥhan sakweḥniṅƞ āṙdi,

    [2] prapti śuṇḍa law√ wus kedĕ : 85r⟩...

    [3] ........ ṗa maƞgiḥ riḥ

    [4] mayoṅ maṇḍĕga waluyu

    [5] hamriḥ hayu maƞkin ṣumilib

    [6] ṣwĕḥ kala duṙgama

    [7] saƞgo/ne katmu

    [8] hakweḥ sukṛtaniṅ lamṗaḥ

    [9] sinikiran wigraha dyuta ƞulati,

    [10] samantaraṇiṅ raga

    VI.

    [1] //0 saya maƞetan lamṗaḥnya ha/...

    [2] ...

    [3] .....ṗteṅ kadoƞan

    [4] ṣumaṛg ta karasa haƞe

    [5] lwiṙ wilalan tanṗweku

    [6] paksa barat ra/hina wƞi

    [7] lumaku maṙgajita,

    [8] harine yamuwus

    [9] ṗnĕtiṅ pada kaƞelan

    [10] huwusana lamṗaḥta kakaṅ surawaṇi,

    [11] duwĕg ta gu/....

    VI.

    [1] ...........n ka...ti....ṅśun kaki,

    [2] tamaƞun aywa hyaṅ hyaṅ pramriḥyan

    [3] hadini giri panṗen

    [4] laḥ ta/ nunut iṅ juṅkuṅ

    [5] surajaya mituhw iƞ ari

    [6] wus oliḥ panunutan

    [7] mintaṙ kaṅ parahu

    [8] tan koniƞaheṅƞ eṙṇnawa,

    [9] piraṅ wu/...

    [10] igra praṗta lmaḥbaṅ

    VI.

    [1] //0 samṗun mĕntas ki śurajaya glis

    [2] kaƞliḥyan hanumṛmi pa/ƞabtan

    [3] raga<śa>maya rowaƞe

    [4] hamṛgil kaliḥ dalu

    [5] suka manaḥhira ki wasi

    [6] haparab rujaksela,

    [7] haƞamĕṅ satu: 85v⟩....

    [8] ..........ṇa,

    [9] aƞulati paṇḍita tuhu pra kawi,

    [10] sa wruḥ tatwani basa

    VI.

    [1] //0 halalamban sa/bḋanya haƞukweḥ

    [2] ragasamaya namṗani sipta

    [3] ki rujaksela tame reḥ

    [4] hapuḍatan wru smu

    [5] tan katara tibaṇiṅ waṅsit

    [6] kaṅƞ a/....

    [7] boño, sabḋaṇipun

    [8] ṗaƞeran maṇira tanya

    [9] pira lawasira hamoṅ budḋi kara/smin

    [10] lumakw amaṙbwajita

    VI.

    [1] ø rag̈asamaya namṗani waṅsip

    [2] mitrenira taṇ amaṙbwajita,

    [3] hamaṙgajita harane

    [4] pan tan ṗa/...

    [5] .......... wƞ

    [6] ni.. ...etra pabajaƞan

    [7] ṗṛnaḥhiṅƞ aturu

    [8] ki rujaksela waca/na,

    [9] pira holiḥhira desa haṅlamṗahi,

    [10] punaṅ tan ṗarimanaḥ

    VI.

    [1] ø kweḥniṅ desa kaṅ sun lakoni

    [2] ye¡n ketaƞ a/...

    [3] masa hana kiraƞane

    [4] sami deniṅ kabutuḥ

    [5] haƞuniƞa weraṇiṅ bumi,

    [6] tan wruḥ ka/ƞ iƞulatan.

    [7] rujaksela muwus

    [8] ṗira hisiniṅ buwaṇa,

    [9] saṅ kasoƞaṇniƞ awa pajaṛn kami,

    [10] manira guruya: 86r⟩....

    VI.

    [1] ... ki surajaya mesĕm lumiriṅ

    [2] ragasamaya dinukiƞ ulat

    [3] wri tiƞal maṙmanya gotek

    [4] tuhu/ kamuḍaṇisun

    [5] hamihaṙsa paraṅṇiṅ kawi,

    [6] haja pati turida

    [7] śwaraṇiṅ wulaƞun

    [8] kaṅ sinĕṅgw isiniṅ jagat

    [9] saṅka hulat saka wiweka ri/...

    [10] ...............

    VI.

    [1] //0 awaḷṙ dweniƞ amṛdi maniḥ

    [2] denira hānateṅ sini praja,

    [3] ñummana/ hĕnḋi rupane

    [4] buwana winḋu

    [5] rujaksela swara tan gisiṙ

    [6] tan adoḥ lawan sarira,

    [7] liṅṇiṅ praja pitu

    [8] hĕnḋi rupaniṅ wayaṅ

    [9] paƞuwu/...

    [10] .... kweḥniƞ ambara

    VI.

    [1] ø na datan turida manḋureṅƞ ati

    [2] ragasamaya tinog iṅ/ paƞrasa,

    [3] rujakwatu panagihe

    [4] halamat ajalan rambut

    [5] ki śamaya prāyatneṅ siṅśiṙ

    [6] wruḥ panaṅkisiṅ sabḋa

    [7] pinet ḍapuripun

    [8] hawa/.....

    [9] hapan minaṅka liṅgaṇi kaṅ sapta bummi

    [10] tinog̈ ki rujaksela

    VI.

    [1] ø hayo sinabḋa/ kaƞ awarusit

    [2] ḋudu tapa tan wruḥheƞ ambara

    [3] wkase hucapĕn maṅke

    [4] tumṗaṅtumṗaṅƞiƞ aṇuṅ

    [5] wasṗadane hanata sanḋi,

    [6] pa: 86v⟩....

    [7] ..........tan kĕneṅƞ ucap

    [8] hamet ṗinet haƞulatẗana ƞulati,

    [9] mewuḥ wruḥ heṅƞ utama

    VI.

    [1] ø /rujaksela kawatgateṅ waṅsit

    [2] ragasamaya nĕmbuṅ wacana,

    [3] hajojolan tameṅ rame

    [4] śurajayapi tan wruḥ

    [5] paƞuwusan hano/ga ....

    [6] ....nasan

    [7] ṗatakonaṇniṅśun

    [8] ṗunapa wastuni tiga,

    [9] kasaƞṣayan ṗun mitra wikana ri tri,

    [10] maṙ/gajita waraha

    VI.

    [1] ø hakweḥ waṙṇnaniṅ tiga mṗĕki

    [2] sayakti maṅke hisiniṅ buwana,

    [3] bayu sabḋa hiḍĕp tĕsṣe

    [4] guruniṅ tiga duluṙ

    [5] satus tu/....

    [6] ..........ga

    [7] panugalaṇipun

    [8] rujaksela kapĕṗĕsan

    [9] hataṅgal ṗrasitā hamṛdi/di waṅsit

    [10] liṙniṅ sabḋa rinasan.

    VI.

    [1] //0 tuhu pratyaksa wiweka ƞiriṅ

    [2] pawarahira saṅ maṙgajita

    [3] wiwara tĕs ko mirage

    [4] tulu/...

    [5] .....lasaṇnira saṅ tami,

    [6] hĕnḋi paraṇniṅ sabḋa

    [7] kaṅ tan wruḥhan iṅsun

    [8] tamapi ṗaraṇiṅ sĕmbaḥ,

    [9] maṙmmaṇ/ iṅśun ṗuniki na riṅsun midĕr iṅ bummi

    [10] hniṅ kaƞ iƞulatẗan.

    VI.

    [1] //0 ragasamaya budi kasilib

    [2] tunaṇniṅ sabḋa mṛdi paṅrasa

    [3] hapa: 87r⟩....

    [4] ki surajaya muwus

    [5] kapi boñcaḥ saṅ ṣiṗta mijil

    [6] taha tan makanaha,

    [7] sawakyaṇi tan wruḥ

    [8] la/ḥ kakī hawasakna

    [9] lamon wikan mani kaky amumuri,

    [10] ri suṇ anuta lamṗaḥ

    VI.

    [1] //0 wkasiṅ ṣabḋa denira hulati,

    [2] hapti wikana para/....

    [3] .............

    [4] tuhu mewĕḥ saṅ wiku

    [5] kapaƞgiḥhā kaṅ deṇulati,

    [6] maṙmaniƞ aƞolemṗra/ḥ,

    [7] tanṗa gug̈oṇ ḍukuḥ

    [8] puṇika ƞiƞulatan

    [9] hakĕmbulan wacana kateṅsun kaki,

    [10] kalawan ṗakanira

    VI.

    [1] ø nadyan ṗiṅ sapta/...

    [2] ..... guru maṅsa holiya,

    [3] kaṅ sinasayakĕn tose

    [4] hatuka guṇuṅ sewu

    [5] śumĕ/mbaḥhā nistayanika

    [6] wruḥha rupani rupa,

    [7] kaliṅƞaṇe hewuḥ

    [8] hagamṗaṅ denira sa <wi>kan i naya

    [9] swapa mulane¡ ragaṇira ki wa/...

    [10] .........ṇnana

    VI.

    [1] //0 ulataṇna wukniṅƞ ati,

    [2] denapatitis ṗarani yoga,

    [3] hiḍĕp rin√/pĕk tan wineḥ

    [4] mariptahā ta sadu

    [5] sabḋa laƞgĕṅ bayu simṗĕṇniṅ

    [6] pri wtuniṅƞ ajñaṇa,

    [7] ragā hiḍĕp ṣuwuṅ

    [8] wruḥ yeṇn ana nwara

    [9] de: 87v⟩.... lawan pra...wi,

    [10] øira kneṅ sa kocap.

    VI.

    [1] //0 sinĕṅgy adoḥ bali laṇ iṅ kliṅ

    [2] lwiḥ doḥh/ iṅ sabḋa kamuksakan

    [3] ḋatan katon ṗaparahe

    [4] granā kalawan tutuk

    [5] tanṗa kliṙ hamĕṛpĕki,

    [6] hadoḥ ḋeniṅ wacana,

    [7] sipi ṗaṛ/...

    [8] ...ra saṅ w

    [9] kan.... ...

    [10] ,

    [11] saṅ sukla niṙmala wruḥ sariniṅ sari

    [12] yeku parani sĕmbaḥ

    VI.

    [1] ø rujaksela ƞo/ƞ atakon kaki,

    [2] puna rupane sabḋaṇira,

    [3] kaṅƞ iƞ√capira kweḥhe

    [4] tamapi ṗṛnaḥhipun

    [5] ṗantĕs baya ƞrasani hniṅ

    [6] dwi katatwani/...

    [7] .........sun

    [8] ṗunapa ḍapuriṅ raga

    [9] maṙmmaniśun kĕneṅ suka duka ƞliḥ

    [10] pajaṛn ƞoṅ paƞeran/.

    VI.

    [1] //0 rujaksela wruḥ riṅ nayapati,

    [2] tan do miweka puṗusiṅ jala,

    [3] sariniṅƞ anta ka pinet

    [4] maṙmanya rob tan ṣurud

    [5] a/...... wacana lwiḥ

    [6] tatwaṇiṅƞ adiḋrawa,

    [7] tuƞgal iṅ pamuwus

    [8] ṗun mitra hawas taṇn awas

    [9] manawi taṇn ado/ḥ lawaṇila putiḥ

    [10] talaṇni tawon tuƞgal.

    VI.

    [1] ø punika patakoṇiṅsun kaki,

    [2] saƞ amaṙgajita mawaraḥha

    [3] gĕƞiṅ saƞṣa: 88r⟩....

    [4] .......kisuṇ aṅruƞu

    [5] waṅsitirā saṅ śida lwiḥ

    [6] puṗusi gĕbaṅ tuƞgal

    [7] ḋiwaṅkara sewu

    [8] nila butuḥ ta/nṗa saṅkan

    [9] gubaṙ suwuṅ punapa saṅkane muni

    [10] hamṗĕki buwaṇa

    VI.

    [1] //0 ki śurajaya namṗani wasit

    [2] horana pamgati wacana,/

    [3] .........kweḥ

    [4] wikan tan wruḥ katesun

    [5] ḋensatahun sabḋanĕn kaki

    [6] nisṗalaā koṇiṅƞaha,

    [7] mi/tranira puƞguṅ

    [8] punika twasi wirasa,

    [9] ṣaṅ kawasa mawat buwaṇā harusit

    [10] saṅ wruḥ glaṙ ñumana

    VI.

    [1] ø wasṗada sikutiṅ pranata huri/...

    [2] .............. nora,

    [3] n tan iman wasṗadeƞ akweḥ

    [4] lagiman wruḥ riṅ tuhu

    [5] truya kamy awaṅsa nitya/ ƞliḥ

    [6] prapti yaktini jñana,

    [7] sa kahiḍĕp rawuḥ

    [8] kawasa raga prakamya,

    [9] sapṛnaḥhe tan tumut ḋuṙga sajati

    [10] yeku wkasiƞ ujaṙ

    VI.

    [1] ø /.............. kak

    [2] tanṗa waṅsit mapan tanṗa waṙṇna

    [3] kaƞ awak tan wruḥ rupane

    [4] budi lagi muyuṅƞ

    [5] raṅ/ ṛp manĕmbaḥ byaktya ƞastuti,

    [6] rujaksela wacana,

    [7] ḍuḥ paƞeranriṅsun

    [8] sakṣat ahamaƞgiḥ mas miraḥ

    [9] hiya paƞeraṇ iku: 88v⟩...

    [10] ..........

    VI.

    [1] //0 ki śurajaya gadgaḋa haƞliṅ

    [2] hasmu cĕḥ sinogateṅ sĕmbaḥ

    [3] pra/yatna soṙ paƞucapi

    [4] tan makana reḥnipun

    [5] ṗasaṅtabe pun ṣurawaṇi¡,

    [6] hyaṅ hyaṅ parani sĕmbaḥ

    [7] pati sṛṅ pukulun

    [8] samṗun a/...

    [9] ........n maṙgajita mawiṣṭi

    [10] tan kag̈ĕm iṅ wṛdaya

    VI.

    [1] //0 tulusakna śiḥhira kaki,/

    [2] pun rujaksela pinupu sanak

    [3] nawy awet laku ƞulanṭe

    [4] haƞuratyanana teṅsun

    [5] hanḋĕlepa hatura bukti

    [6] lamon ja/...

    [7] .............guru he kaki¡,

    [8] tan kariyā saparaniṅƞ aṅlamṗaḥhi,

    [9] manira lbuṙ tamṗak./

    VI.

    [1] ø piṇḍo kaṙyya sabḋanira kaki,

    [2] hapan sirā yakti kakĕn sanak

    [3] nisapala yen tanṗa mule

    [4] pira sĕṅkĕriƞ ibu

    [5] saṅka/.... hadi

    [6] tuƞgal ka..ƞ amiseśa,

    [7] baḃaneḥ yen tan wruḥ

    [8] sakatoṇni ya raganta/,

    [9] laḥ kariya ki rujakwatu sun amit

    [10] hatoliya prawwata

    VI.

    [1] //0 ki rujaksela kari mawiƞit

    [2] haṙsa tumuta para: 89r⟩....

    [3] ...... reḥhe

    [4] ...ṙ

    [5] jita wruḥ

    [6] nawi katon hanaƞṣayani

    [7] pun i kakaṅ tinaha,

    [8] maṙ/mmaniƞ anḋaruṅ

    [9] ki wasi kari saƞṣaya

    [10] yeṇn agug̈oṇna sanā ki surawaṇi,

    [11] hadoḥha ri śun mara

    VI.

    [1] //0 tan kawaṙṇnahā ri maṙ/...

    [2] .........ṇī wus ṗrapta

    [3] riƞ aṙdi miri len

    [4] ki ragasamaya muwus

    [5] ḋenapaƞgĕḥ rasaṇiṅ/ƞ ati,

    [6] kaka keraƞan ṗunapa

    [7] ṗĕpĕk gunaṇiṅ wruḥ

    [8] maṅke ta gug̈oṇni tapa,

    [9] ṗan wruḥ satĕlas ṗamantĕsiṅ śabḋa ganti

    [10] haƞiṅ ha/...

    VI.

    [1] .........

    [2] saƞ akikin

    [3] tusṭani rāga kadya nupnaḥ

    [4] ki surajaya hujare

    [5] ya ḍuḥh mas mira/ḥhiśun

    [6] sabḋanira hayywa misani,

    [7] lwiṙ sitaṇiƞ awṛdaḥ

    [8] wruḥ śurupiṅ laku

    [9] laḥ yayi tulusakna

    [10] haṅlamṗaḥhī¡ denkadi saṅ gag̈aṅ/...

    [11] ................

    VI.

    [1] ....ni pṛnaḥhaṇniƞ ataki taki,

    [2] samono deniṅ budḋi ṇuragan

    [3] saya/kti nora tiwase

    [4] lara lapa katmu,

    [5] ragasamayā haƞīṅ tan matiy,

    [6] apulaṅ lara wiraṅ

    [7] hasuśuṇn atimbuṇ

    [8] ḍuḥ kakaṅ hajĕṅ ƞuni: 89v⟩...

    [9] ..............

    [10] pṛnaḥhaniƞ aśramma

    VI.

    [1] //0 anītihana sṛƞgani smĕṙti

    [2] hudaksina li/ƞgaṇiṅ patamṗan

    [3] rayiṇira ƞimbaƞa

    [4] met ṗaƞutiya sun

    [5] kaṅƞ alayarana raragi,

    [6] ri suṇ atataniya,

    [7] dinpunsami laku

    [8] hamintuhu ra/...

    [9] ...........l

    [10] laṇiƞ ati,

    [11] sami lan rakaṇira

    VI.

    [1] ø ki surajaya ƞada<ƞ>ga ƞiṅkis.

    [2] raragasama/yā sigra hatuṙ sĕmbaḥ

    [3] haṅraṅkul ṣuku wuwuse

    [4] poma depuntumulus

    [5] haje ƞeta saṅƞ aśuṅ braṅti,

    [6] maṙgahani kawasa,

    [7] paniṅsti laku/

    [8] ...........

    [9] ......rine dentoliḥ

    [10] kajahit ṗunaṅ daya

    VI.

    [1] //0 maƞkana pamaṙnaniƞ amṛ/di,

    [2] ragasamaya wus ṗraptiƞ imbaṅƞ

    [3] āpisaḥ lawan kakaṅƞe

    [4] hamaƞgiḥ batuṙ śuwuṅ

    [5] wusnya pṛnaḥ tṛpiniṅƞ ati,

    [6] waluyane wacana,

    [7] śura/...

    [8] ........gu

    [9] ... ....

    [10] naraban batuṙre riṅ śunyagati,

    [11] tataƞgarini rupa

    [12] // / 0// puḥ mesalaƞit //0//

    VII.

    [1] taƞeḥ kawaṙṇnaheṅ tutuṙ

    [2] parañcaṇanira saṅ kawi

    [3] sabḋa tuƞgal marupa : 90r⟩...

    [4] […]

    [5] .....niṅ tal

    [6] kawi basa pinariñci

    [7] saṅsiptaṇira saṅ wruḥ

    [8] tkĕniƞ ataki taki/

    VII.

    [1] ø hakweḥ sanake muditeṅ laku

    [2] lkase ki surawaṇi

    [3] hapan wus aneƞ ake

    [4] maƞka hajidaṙmma putus

    [5] ḋinuluran tapa brata

    [6] galu/...

    [7] […]

    [8] trasna gĕṅ maka tatali

    VII.

    [1] //0 sarira siṅṛṅ piniśu

    [2] saƞṣara hakuru/w akiṅ

    [3] hamiweka rehiƞ akweḥ

    [4] katuwon sariraṇiṅśun

    [5] haƞi taja kumapalaṅ

    [6] deṇisuṇn amriḥ kapatin

    [7] ƞoṅ buwaƞe satu/....

    [8] […]

    VII.

    [1] //0 satata ƞgati kayun

    [2] kapyuḥhan rasaṇiṅƞ ati

    [3] kweḥniṅ bañcaṇa rumawe/

    [4] sumurupi tṛsna lulut

    [5] ṣṛṅniṅ driya haƞelinawan

    [6] ṣumĕkiṅ daya pnuḥhi

    [7] rajaḥ tamaḥ haƞimuṙ

    [8] kala wisaya mĕgati

    VII.

    [1] ø dramba/....

    [2] .............ƞisiṙ

    [3] pamuruṅ hi tapa waneḥ

    [4] pira kaskayaṇniṅ tutuṙ

    [5] talib ḋeṇi wi/nḋu cipta

    [6] sukṣma lalanamriḥ giƞṣiṙ

    [7] hanḋoḥhakĕn raḥhayu

    [8] hamaṛkakĕn tan. yukti

    VII.

    [1] //0 haƞiṅ tuƞgal musuḥhipu: 90v⟩ .....

    [2] .......

    [3] .....niṅ

    [4] rira kabeḥ

    [5] sumurupiƞ ala hayu

    [6] hamriḥ śurudaṇiṅ lamṗaḥ

    [7] wasṗada/ ki surawaṇi

    [8] hatwĕḥk budi yalus

    [9] ḍaḍape yoga samadi

    VII.

    [1] //0 bayu sabḋa hiḍĕp sinamun

    [2] rinupĕk ta buwaṇa lis

    [3] ṗuja brata/...

    [4] ......... turu

    [5] mrakasa larani rag̈a

    [6] hamraḥ sidahaniṅ kapti

    [7] karasa niṣṭaṇipun

    [8] karata/n kataƞitaƞi

    VII.

    [1] ø sinamun ṣaya kagug̈u

    [2] ṗolahe midĕṙr iṅ bumi

    [3] lakw ahaƞeliṙ tanṗa gawe

    [4] manaḥ lana saƞu wuyuṅ/

    [5] […]

    [6] ..ƞi sanḋi

    [7] ḷṅḷṅ pṛmmana lusuḥ

    [8] ki surajaya luḥ mijil.

    VII.

    [1] //0 manaḥ/ rusak ṣṛṅ sinamun

    [2] rinupĕk wacaṇa gati

    [3] denipuk saya kacanṭel

    [4] midĕr aƞulari batuṙ

    [5] ki surajaya wacana

    [6] katuwon sari/....

    [7] […]

    [8] ... haƞoƞaḥhaƞiḥ

    VII.

    [1] //0 pira lawasnya baḃa<tu>ṙ

    [2] hawyatara sa/pta saśi

    [3] habaƞun ṗatapan wriḥ wriḥ

    [4] tatarukan añaṙ tuṙhw alaƞut

    [5] bañjarañ cinaracara

    [6] riƞ anḋoṅ wahu haliliṙ

    [7] hamṗĕki ba: 91r⟩...

    [8] […]

    VII.

    [1] ø ......na

    [2] kaja haduluṙ

    [3] sari roṇḍon ṣwiḥnya noƞi

    [4] sidatapa masa skaṙ/re

    [5] mĕṇḍuḥ cinabra tatmu

    [6] sinḋura ƞapit babahan

    [7] tutug bañjare paƞgi

    [8] lyan tan kañiridatu

    [9] śulasiḥ laṇ goṇḍaṅkasiḥ

    VII.

    [1] cammara ƞu/....

    [2] […]

    [3] ....ƞgutaṛsi rumawe

    [4] drammaji habra śumunu

    [5] kañiƞaṙ lagya pada/ṗa

    [6] kacaṙyyan ki surawaṇi

    [7] miyanya sĕlyani batuṙ

    [8] tumkul. rasaṇiƞ ati

    VII.

    [1] ø heṙpas wahu tinutun

    [2] jiṇalatuṇḍa marapit

    [3] hanu/....

    [4] ............. walagyaha

    [5] jaladara tibra liwĕran

    [6] layat ṣṛṅṇiṅ pawaṇa lis./

    [7] hawawaṅson tumuḍun

    [8] riṅ juraṅ kadyamet siƞkiṙ

    VII.

    [1] //0 ƞrikni sumipaṅṇiṅ batuṙ

    [2] priƞgaṇi paraṅ kawiƞkiṅ

    [3] tƞuḥniṅ cipta ma/...

    [4] […]

    [5] hawantiwanti hamlasṣ aṙsa

    [6] colorok munya saƞgani

    [7] katisnan/. piṇḍanipun

    [8] mulat waṇiƞa kiƞkin.

    VII.

    [1] ø rupane hanomm abagus

    [2] ki śurajaya lamṗahi

    [3] harusak. raga samaṅke

    [4] waṙ: 91v⟩ .........

    [5] .... rupa sarira,

    [6] kaya kasalir iƞ aƞin

    [7] lumaku riƞgariguṅ

    [8] saƞṣara hariƞkiṅ/riƞkiṅ

    VII.

    [1] //0 tahuw ambuñcal amupus

    [2] iṅ bratā hakweḥ denlakoṇi

    [3] hakumm akakaḍaṙ lire

    [4] haƞloṅ swaṙwy anĕṛmbu

    [5] sinaṙwi/....

    [6] […]

    [7] .... jaya satuwuḥ

    [8] lkase midĕṙr iṅ bumi

    VII.

    [1] //0 amati ra/g̈a sinkuṅ

    [2] siṅ brata lkas wus keriṅ

    [3] panamun wisayarane

    [4] śurudḋaṇiṅ manaḥ camṗuṙ

    [5] siḍĕmmaniṅ dasenḋriya,

    [6] pakoliḥ taṇn ana/...

    [7] […]

    [8] […]

    VII.

    [1] ø puṗujaṇira tan luśuḥ

    [2] suralaksaṇe samadi

    [3] samada/ mmakatejane

    [4] rahina wƞiṅ kumutug

    [5] pa harumm anilanila

    [6] saṅ tapa haƞel aƞliḥ

    [7] denṗriḥ patiyanipun

    [8] sinakitan rag̈a ṇi/....

    VII.

    [1] […]

    [2] […]

    [3] hamriḥ hilaṅƞane kabeḥ

    [4] sawisayaṇe tan sadu

    [5] ḋa/samalaṇiṅ sarira

    [6] ki surajaya haƞukweḥ

    [7] wruḥ

    [8] rupaṇnipun

    [9] jatini raga kaṅ pinraḥ

    VII.

    [1] //0 linagilagi tiṅ katmu

    [2] tig̈aṅ : 92r⟩ ......

    [3] […]

    [4] .....tatan kĕṇe paƞan turu

    [5] hoṛg rasani sari wradaya,/

    [6] sarira kaknan titiṙ

    [7] wisayani nale pyuḥ

    [8] mahaḥ mahu

    [9] ḥ munyañjrit.

    VII.

    [1] //0 gumiƞsiṙ ta kalakaṭuṅ

    [2] sukya lalana tṛsna śiḥ

    [3] ṣa/.....

    [4] ................ḋuṙ

    [5] rapane kagilagila,

    [6] hana hambaṅ hana putiḥ

    [7] muṙ miƞgat lama/t. ñmut

    [8] hagihalaƞe ri

    VII.

    [1] //0 ki surajaya lwiṙ tugu

    [2] g̈rana sikanira titiḥ

    [3] sarira hakweḥ pamtune

    [4] pĕ/.....

    [5] ................

    [6] ri tawaṅ patiṅ blĕrik

    [7] hana halit hana haguṅ

    [8] tumuruṇ a/met ṗagiƞṣiṙ

    VII.

    [1] //0 gĕṅṇiṅ bañcaṇa lumintu

    [2] tan tĕlag kag̈irigiri ḷwiḥ

    [3] pṛyatnane maƞke

    [4] ki surajaya tan keguḥ

    [5] laṅ/....

    [6] ........ tan giƞṣiṙ

    [7] punaḥ tan ṗṛda muṙ

    [8] pan ḋeṇiƞ aywa maṛki

    VII.

    [1] //0 wru/ḥ paja pajaṇni tamu

    [2] sṣa minak ripniṅ sanḋi

    [3] hajñaṇa hoywa mirage

    [4] pṛmmana moliḥ pinku

    [5] gṛayatna ki surajaya,

    [6] wika: 92v⟩.......

    [7] ........w

    [8]

    [9] haƞuluwuṅ tanṗa galiḥ

    VII.

    [1] //0 rahina sada katmu,

    [2] taṇn anakasa prati/wi

    [3] hamnĕ tan kĕna pinet

    [4] buwaṇa niṙ tan katuduḥ

    [5] raga tan katon sakṣana,

    [6] maṙgaṇiṅ sukṣma humijil

    [7] haƞli saṙwwa haguyu

    [8] humnĕṅ ki surawa/...

    VII.

    [1] ................

    [2] .......ṗĕki

    [3] tan. tma pariyogahe

    [4] ḍuḥ śurajaya hanakisun

    [5] sa/mono denta kammaṇusan

    [6] raganta saḥhna khi

    [7] waṅsuḷn sakiƞ ibu

    [8] deneliṅ parane muliḥ

    VII.

    [1] ø woṅƞ anom tame paƞawru/...

    [2] […]

    [3] […]

    [4] saṅ katon lan sa

    [5] ƞu

    [6] saṅ kocap lan siṅ kajñaṇa,

    [7] paƞawa/kiṅ tapa sakti

    [8] wru kite tata suku

    [9] jati wiseśaṇiṅƞ urip.

    VII.

    [1] //0 maṙmmaṇiƞ alara wuyuṅ

    [2] kedanan ḋeṇiṅ pawestri

    [3] śilib lali/....

    [4] […]

    [5] .....tan kapĕṗĕtan

    [6] ḋe nta ƞen bapa kasilib

    [7] maṙmane sala wtu

    [8] byapa/ra budḋi kagiƞṣiṙ

    VII.

    [1] //0 denalon bapa riṅ la

    [2] saṅ wikw aja sala ƞgĕ

    [3] ṛgĕp ḋe nta hayo haƞel

    [4] ṗan kita wikana ri sun

    [5] ṗa: 93r⟩..........

    [6] ...nis ....

    [7] wa jati .... tuhu

    [8] kalaguṅ bapa nalibi

    VII.

    [1] //0 kṣayakti ñu/mmanaṇipun

    [2] tawuḥ saƞ amriḥ kapantin

    [3] hakweḥ mule riƞ awake

    [4] muṙtine lupa tan ketuṅ

    [5] saṅ tataƞguƞakĕn kala

    [6] maṙmane tan wruḥ/...

    [7] […]

    [8] .... karasm

    [9] n hawisa

    VII.

    [1] ø

    [2] ḋe nta yo tan ke<ta>

    [3] hiƞt ayo la/li

    [4] mulanira hana keṇe

    [5] punika bapa den.ketuṅ

    [6] plĕṅ sarasaṇiṅƞ ora

    [7] de¡nkĕṇa dentarima ṗnĕ

    [8] sabḋa yo salaḥ wtu

    [9] śurada/....

    VII.

    [1] […]

    [2] ...salina kita wṛti

    [3] kamy asu nugraha maṅke

    [4] hantakarana rahayu/

    [5] pusṗakaniranakiwwaṅ,

    [6] parabaṇnira sahakiṅ ƞniṅ

    [7] niṙmala maƞgiḥ hayu

    [8] sukṣma tatwa titi hniṅ

    VII.

    [1] //0 samono pawaraḥhisu/...

    [2] ............

    [3] ...... śuwe

    [4] hyaṅ sukṣma tiƞgal ṗitutuṙ

    [5] sa tapa linya wacana

    [6] hatuṙ sĕmbaḥ/

    [7] ya ḍuḥ muṙtiniṅ śuwuṅ

    [8] tulusakna tikuṅ siḥ

    VII.

    [1] //0 katisnan ṗacĕh aƞuƞun

    [2] hantakaraṇa mamaƞgiḥ

    [3] ciptane kadi paƞipen

    [4] haṛ: 93v⟩ .......

    [5] ............karima,

    [6] samṗun ṣumare riƞ ati

    [7] śwaraniṅ kuwo mtu

    [8] nugrahaniṅ tapa sakti

    VII.

    [1] ø hni/ƞakna rumuhun

    [2] saṅ tapa maƞgiḥ pawṛti

    [3] hayuniṅ wacana winalen

    [4] ragasamaya kawuwus

    [5] bawati hana riƞ imbaṅ

    [6] tatanmane hamukti/

    [7] […]

    [8] ... tutuwi

    VII.

    [1] ø lumakuha datan ṗaƞuju

    [2] saḥ ṣakiṅ bañjaran iki

    [3] prapti maṙga la/mṗaḥhe

    [4] ragasamayā hanḋaruṅ

    [5] honiƞa lawas tan mara,

    [6] hasakĕp babaktan iki

    [7] tan kawaṙṇnaheƞnu

    [8] sigra lamṗaḥhira prapta/

    VII.

    [1] […]

    [2] ..... kaṅ wahu aliƞgiḥ

    [3] sinuṅ sĕmbaḥ sabḋa mule

    [4] hantakarana hanusuṅ

    [5] laḥ ya/yi hamarantiya,

    [6] ragasamaya haliƞgiḥ

    [7] hasmu haṙsa tame hyan

    [8] takarana wisṭi

    VII.

    [1] //0 ḍuḥ bagya kitariniśun.

    [2] deṇi/....

    [3] .....ƞ iśun maƞke

    [4] ḍataṅta kadya nĕnmu,

    [5] saksat katurunan ṗirak

    [6] raka/nirā walaƞ ati

    [7] hḋi pranaḥhiƞ aḍukuḥ

    [8] manawa hadoḥ, sakiṅƞ i riki

    VII.

    [1] ø nḋataṇn adoḥ ḍukuḥ riṅ sun

    [2] maṙmane ta: 94r⟩.....

    [3] ..........ṇi.. gawe

    [4] pun yayi kakaƞ asadu,

    [5] hantakarana ...

    [6] na,

    [7] kaṙyyanta kaki krammaniṅ ba/ḃatuṙ

    [8] kaṙyya panalimuṙ budḋi

    VII.

    [1] //0 saṅ tapa wahu haśug̈uḥ

    [2] jaƞan kulub kamañja ri

    [3] poṗogiṅ makaḍahare

    [4] tan kari/...

    [5] .......

    [6] tan

    [7] tan wruḥ rasaṇiṅ raragi

    [8] kasiyan ragaṇipun

    [9] niṙ tanṗa mtuṇiƞ urip

    VII.

    [1] hawya/tara tƞaḥ tahun

    [2] la<wa>se yātape wukiṙ

    [3] nastapa haṗuwaraƞel

    [4] saṅsara hapulaƞ āwu

    [5] manis manise taṇ ilaƞ

    [6] anawaƞ āṙju/....

    [7] […]

    [8] ṣuk

    [9] jatmika ƞanḋĕli

    VII.

    [1] //0 wƞi paƞucapṗaṇiśun

    [2] hya prabaƞkara sumili/b

    [3] ṗtĕṅ masaniƞ akule

    [4] surup tejaṇiṅ kakayu

    [5] tṛsna paksani kartika,

    [6] saptami masaṇiṅ marati

    [7] hantakaranā hamuwus

    [8] laḥ/.....

    VII.

    [1] .....gasamayā hariniśun

    [2] ƞo waraḥ waraḥ ta kita yayi

    [3] mu parabiśun maƞke/

    [4] hantakaranaraṇisun

    [5] ki surajaya tiniƞgal

    [6] ḋrawali watĕk ṗawes.tri

    [7] tanṣaḥ bañcaṇa teśun

    [8] haparab ki surawani

    VII.

    [1] : 94v⟩ […]

    [2] ....l i nugraha kaki

    [3] hantukiƞ amaṙna ḍewek

    [4] hamṛda parab katesun

    [5] saṅkana/ṇe bawatiya

    [6] śamono deṇiƞ awiƞit

    [7] lawasiƞ āḍukuḥ

    [8] ciptaku haƞuƞaḥhaƞiḥ

    VII.

    [1] //0 ragasamayā hariniśuṇ

    [2] ḍataṅta/...

    [3] ........ maƞke

    [4] ḍuḥ yayi kalawaṇ iṅśun

    [5] ṗupuƞĕn rarakaṇira

    [6] tan ṗaramane/ śun kaki

    [7] weniƞ amaƞun ayu

    [8] gĕg̈nĕpā riśun muliḥ

    VII.

    [1] ø kakaṅ di paraṇira mantuk

    [2] ṗajaṛn katesun kaki

    [3] taṇn ana sinajya ṛke/

    [4] […]

    [5] waraḥhira saṅ paƞeran

    [6] jati taṇn ana kahiṣṭi

    [7] ṗaṇn ana saṅƞ atuduḥ

    [8] glarira saṅ ka/rihin.

    VII.

    [1] ø seƞī pamĕmĕkasiśun

    [2] ṗat waraḥhira saṅ kawi

    [3] natarira sa tame reḥ

    [4] sira saṅ samṗun anmu,

    [5] warahyaṅ tan kĕ/...

    [6] ............ma rusit

    [7] maṙgaṇiƞ ametẗ ayu

    [8] beneḥ yayi ta.. ..i

    VII.

    [1] ø maṙgaṇni suka katmu

    [2] sari/ra pinatipati

    [3] satata ƞmasi luwe

    [4] ramene lamon katmu

    [5] sira sa jatiṇiṅ suka,

    [6] ragasamayā haƞukweḥ

    [7] swarane ka: 95r⟩ ......

    [8] ........maƞgiḥ

    VII.

    [1] //0 taṇn ana goṇe katmu,

    [2] salawasi...

    [3] lati

    [4] hamet ƞoṅ, data/n ṗoly amet

    [5] raganta yayi witipun

    [6] hawaraḥ ka winarahan

    [7] sarirā witira sanḋi

    [8] lakyaṇi si ramihin

    [9] giƞṣiṛn kalanta kaki

    VII.

    [1] //0 /............

    [2] sanono de, ta tanĕm

    [3] masa liwata saṇḍaƞe

    [4] najyana brata haguƞ

    [5] āƞukiya/ kasugiḥyan

    [6] tan katĕkan ṗan wus.wṛti

    [7] sawisayaṇni jabuṅ

    [8] sahna prihĕn ṗateni

    VII.

    [1] //0 gaṙjita wṛdayaṇipun

    [2] rag̈asamaya napa/...

    [3] […]

    [4] ........denṗutus

    [5] hantakarana wacaṇa,

    [6] tuƞgal. ragaṇira kaki

    [7] haƞīṅ du/ru katmu

    [8] ronsi linagilagi

    VII.

    [1] ø mewĕḥ saṅƞ amaƞgiḥ sinu

    [2] katmuwaṇ iƞ awas

    [3] ṣariniṅ manon taglen

    [4] sa katon lan saṅ/....

    [5] […]

    [6] gat

    [7] rag̈anta parane muliḥ

    [8] nirakna ta puniku

    [9] saṅ taƞgal ṛgĕpiƞ ati

    VII.

    [1] ø ra/ga n tan. kna winastu

    [2] tiga taṇn ana kahisṭi

    [3] lamon wruḥ pamugĕrane

    [4] prasidḋa maƞgiḥ hayu

    [5] ragasamaya riniwwaṅ

    [6] puṇika ḍari: 95v⟩......

    [7] ....... .....

    [8] kawaspada parane muliḥ

    VII.

    [1] //0 aƞel. yen ḋuruṅ katmu

    [2] maṇḍĕga ri babad ya/si

    [3] twan sipi guƞe bedane

    [4] bañcanaṇipuṇ atambun

    [5] ri ƞaṛp lawaṇ aƞaḍaṅ

    [6] kapuƞkuṙraṇa marapit

    [7] ṗira yatnahanipun

    [8] kweḥ musuḥ/ .....

    VII.

    [1] ............luṙ

    [2] haguṅ balane tan anti

    [3] ruwatuṇi bañcana kabeḥ

    [4] sakamakama suma/wuṙ

    [5] porakaṇi kalanya śuña

    [6] kaka tan siƞkiṙ tan ṗoliḥ

    [7] dalu deṇika buru

    [8] wus kaṣusaṅ kajumṗalik

    VII.

    [1] maṅko ta sarirani/...

    [2] […]

    [3] ..... don ka wiƞi baƞiwen

    [4] ḋeṇiƞ alaku tan sadu

    [5] kaganaleh amukti paṗa

    [6] gĕ/ ri sarira kaṗalis

    [7] tuhu kaṗalayw aku

    [8] donḋoṇanira saṅkari

    VII.

    [1] ø ragasamaya hamuwus

    [2] kakaṅ ta saṅ śida jati

    [3] kasaksana/.....

    [4] ............. pun hanuhu

    [5] tumukule kawawaṅƞan

    [6] ṣwapa weḥ dukaṇiƞ ati

    [7] hapan witiƞ ala/ hayu

    [8] sarira juga mupusiṅƞ

    VII.

    [1] āyu nutuṙ puṇiku

    [2] hapuwara //0 hado manaḥ,

    [3] sarira yen saṅƞarane

    [4] balikan ḋepuntu: 96r⟩....

    [5] ..........

    [6] hantakarana maƞkya kis

    [7] tuƞgal wacana

    [8] śun

    [9] laḥ kaky atanṗa sapṭik.

    VII.

    [1] //0 sa/pṭik sakaṇī ni wuduṅƞ

    [2] akikin

    [3] makana saṅƞ amaƞgiḥ reḥ

    [4] ruḥ paraniƞ ala hayu

    [5] sapṭik sakaṇi lṗas

    [6] nadyan oliha roṅ/...

    [7] ............

    [8] yen tan wruḥ parane muliḥ

    VII.

    [1] ø pacĕḥ dayaṇiƞ aruƞu

    [2] waja rasaniƞ ati

    [3] ta/n ketaṅ tanĕm tuwuḥhe

    [4] tan ketaṅ laṇiṅ batuṙ

    [5] ragasamayā hamihaṙsa

    [6] wuwuse śidajati

    [7] kasmarañ ciptaṇipun

    [8] make ta/....

    VII.

    [1] ............ tatas kawuwus

    [2] hyaṅ sidwa kiranā mijil

    [3] saṅ tapa hasuci maƞke

    [4] hatiṙ/ta ri samṗunya rarap

    [5] hanambut sapwa mumuja,

    [6] kumutug̈ kaṅ samidā mrik

    [7] hadan arupĕt bayu

    [8] sabḋa hiḍĕp ṗinatitis./

    VII.

    [1] ............nipun

    [2] tĕlas ḋeṇira puṇnagi

    [3] hantakaranā lamṗaḥhe

    [4] hamaƞun saṅ/saya wuyuṅ

    [5] kapaƞgiḥ kaƞ iƞulatan

    [6] saṅƞ asuṅ brataṇniṅƞ ati

    [7] ragasamaya tumut

    [8] sakṣanā ƞukweḥ pamanḋi

    VII.

    [1] ø a: 96v⟩............

    [2] ......praptani kapatin

    [3] ragasamaya paksane

    [4] tumuture kakaƞipun

    [5] sam ṗrasida wi/naraḥ

    [6] ki yantakaranā misik

    [7] samṗun kagraha riƞ ati

    VII.

    [1] //0 hawyatara sapta dalu

    [2] lawase hamriḥ kapatin

    [3] lila niṙmmala/...

    [4] ........... paƞawruḥ

    [5] holiḥhiṅƞ atapa brata

    [6] pinisaḥ taṇn ana kari

    [7] hni lila niṙwastu

    [8] pumu/ruṅ deṇati yati

    VII.

    [1] ø uwus amatitis ṗunaṅ hya

    [2] kumañcup daḋanṗa cantri

    [3] denarahara pane

    [4] tan saṣaṙ tĕmṗuḥhiṅ kayun

    [5] ḋaṙma/.......

    [6] ......dohakĕn kapti

    [7] suwuṅ taṇn ana ketuṅ

    [8] wṛdaya liṙ kadi manik.

    VII.

    [1] //0 pĕ/ṗĕtẗa galihiṅ kakaṅ

    [2] wuluḥ wuwaṅ praṗta kami

    [3] rasaṇiṅ raga taṇn aƞel

    [4] haḍaƞan liṙ kadi pusuḥ

    [5] tlasṣiṅ yoga pinunaḥ

    [6] taṇn a/.....

    [7] ..............wa muwus

    [8] heḥ rag̈asamaya kari

    VII.

    [1] ø kakaṅƞ antinĕ <ka>te sun

    [2] laḥ yayi/ depuṇnapṛgi¡,

    [3] rag̈asamaya kasawen

    [4] tṛsne kadḋaṅ wṛgaṇnipun

    [5] ṗrapañca kweḥ ka koṇiƞa,

    [6] sawisayaniƞ ahurip.

    [7] : 97r⟩.........

    [8] ....... ranhi

    VII.

    [1] //0 abyatniṅ manaḥ kalun

    [2]

    [3] pan lagya maṅƞakĕn waṅsit

    [4] ẗan wruḥ glaṙ ñuma/nane

    [5] ragasamaya liƞipun

    [6] manira nora kawasa,

    [7] śarira gupeƞ haƞliḥ

    [8] tan wruḥ maṙgahaniśun

    [9] laḥ kita kariya sakti

    VII.

    [1] //0 /...........

    [2] ......ṗaḥhira saƞ aƞta lit.

    [3] tlas ṗrasida lakune

    [4] kadukāparani laku

    [5] taṇn ana/ni saṙga katwaḥ

    [6] luwuti rahina wƞi

    [7] niṙ śunyaṇipun

    [8] ñamut ḋatan kĕnaƞ aṣṭi

    VII.

    [1] ø bina śunya piṗitu

    [2] lamṗaḥhe sa śida ja/...

    [3] ...............ne

    [4] niṙmala taya kapuƞkuṙ

    [5] riṅ śunya taya kahaṙsa,

    [6] riṅ śunya jati kaperiṅ

    [7] tlĕ/ paraṇniṅ laku

    [8] datan. kneṅƞ ucap manaḥ

    VII.

    [1] ø arine kari yawuyuṅ

    [2] samṗuya hatuṙ paƞabakti

    [3] lumaku haƞade/....

    [4] ............pun

    [5] hasapajara yen luƞa,

    [6] hasala he batuṙ niki

    [7] hawaraḥ saṙwy asaṣa/du

    [8] taẗagane haƞecaṇi

    VII.

    [1] //0 hniƞakna rumuhun

    [2] rag̈asamaya gĕṅ braṅti

    [3] samṗun ṣumiwiṅ batuṙre

    [4] saṅ pṛsida kṛ: 97v⟩ ....

    [5] .....cana,

    [6] wuwus ni tejasari

    [7] haƞgĕṅ braṅtaƞ āƞuru

    [8] kasiḥhe taṇn ana lyan kahiṣṭi

    VII.

    [1] ø /haƞṛƞĕ paśraṇiṅ wuwus

    [2] ki śurajayā wus laliś

    [3] ri pamriḥyan himbaṅ kilen

    [4] ṗranaḥhe maśiḥ paṅlaku

    [5] ni teja<śa>ri hamihaṙsa,/

    [6] ......... piṗi,

    [7] sambatira mlas ayun

    [8] haƞatiya yen sira haśiḥ

    VII.

    [1] //0 muƞgaḥ riṅ pataro/ṇnipun

    [2] kajaṅ siraḥ dḋenṣukĕmi,

    [3] luḥ mijil adṛs tan ṗante

    [4] tibraṇiṅ lara saguṇuṅ

    [5] polaḥhe saƞṣaya ketaṅ

    [6] tan sipi/....

    [7] .............

    [8] ƞ atini cipta maṙgaṇniṅ pati

    VII.

    [1] //0 kadyana śabḋa karuƞu

    [2] sabḋa tan mantra ƞuku/li

    [3] hakwen muliḥheṅƞ awake

    [4] øi tejasari wkanku

    [5] samono de nta kamanusan

    [6] gĕnĕp ta ṗunaginta

    [7] øn aƞ√si swaṙganta/.....

    [8] .............ḋari

    VII.

    [1] //0 haƞṛƞĕ panḋaṇniṅ wuwus

    [2] makin taṇn ana katoliḥ

    [3] tan tṛsna yayebu ma/ƞke

    [4] sakṣana hadan ṗamuhun

    [5] ṣwara lwiṙ manisi kilaṅ

    [6] pamite ṇi tejasari

    [7] hatuṙ sĕmbaḥ linyarum

    [8] bapa taẗaƞiya kari

    VII.

    [1] ø : 98r⟩.........yakaruƞu

    [2] da..mmakawy aliṅ tanya ris

    [3] tan sipi

    [4] ni ...ejasari mas miraḥhiśun

    [5] hĕ/nḋi paraṇira cala,

    [6] tanṗaweḥ ramanta nini

    [7] sajalwestri haƞipuk

    [8] ṗan alawas ḋenawiƞit

    VII.

    [1] manawi luƞa hasuṅsut

    [2] ci/...tane ki daṙmmakawi

    [3] tan wruḥ larane ṇ

    [4] yen tibra damesa lamṗus

    [5] hucap ni tejaskaṙ

    [6] mareṅ jro wi/sma hakuñca

    [7] hahinba talutub

    [8] samṗuṇ amasṭi kasisig.

    VII.

    [1] haglis kawaṙṇnaheṅ laku

    [2] sira saƞ amriḥ kĕpatin

    [3] <ki daṙ>ma kawi kemuṙ ta/...se

    [4] katu....

    [5] ....ƞinum

    [6] ṣadina tansa ḍatƞĕn

    [7] tri

    [8] uṙywa luput i nasi

    [9] ni tejasari layu

    [10] lolya/ni cipta gumtĕṙ

    VII.

    [1] ø tlas ḋenira hĕƞituṅ

    [2] pārakuti pati hurip

    [3] ḋewatani rag̈a kabeḥ

    [4] muwaḥ jabā dalmipun

    [5] ṗṛ/..............

    [6] pṛmana samṗun ḋiṇasil

    [7] hamura maṙga lamṗus

    [8] mi jiwa raga kari

    VII.

    [1] ø kĕktĕg sa/samṗuṇn asamun

    [2] ṣaḥ sakiṅ rag̈a hasṗi

    [3] layone kari sumare

    [4] ḷyĕpi metra lwiṙ madu

    [5] keƞisi waja lwiṙ gu: 98v⟩....

    [6] ........we sari

    [7] padma hawnis aluru

    [8] lwiṙ padapa ṗinet latri

    VII.

    [1] //0 pṛpta waṙsa śit ṣumĕmbuṙ

    [2] wi/not i maruta ris.

    [3] mrikṛ swarane tan ṗanten

    [4] sabḋa tuƞga piṅ tlu,

    [5] hanaƞis. yen kadi woƞa

    [6] patine ni/ te

    [7] ,

    [8] tedḋa ṛbaḥ kumĕṇḍuṅ

    [9] pṛḃawaṇira saṅ muliḥ

    VII.

    [1] ø ki daṙmakawy aparimut

    [2] gadgaḋa wṛdaya niki

    [3] hĕ/ntiṅ larane hatine

    [4] taƞisirā sapajalwestri sigra tulu

    [5] sawane denkuswakuswa

    [6] ṗaran poliḥhiṅ nini

    [7] tanṗa/ sakan masiśun

    [8] hatiƞgal brataṇiṅƞ ati

    VII.

    [1] ø ḍatan kadaṅ wṛg̈aṇnipun

    [2] humuṅ swaraniƞ anaƞis

    [3] halara da/meƞ arine

    [4] ki skaṙsara liƞipun

    [5] hamaƞu

    [6] kas

    [7] t..pan

    [8] sṛgani pṛwwata sṗi

    [9] tan ṗahiƞan tĕsipun

    [10] ṗatine ri sa/.......ni

    VII.

    [1] ø taƞeḥha kawaṙṇnaha laku

    [2] larane ki daṙmmakawi

    [3] samṗun ...ineseka maƞke

    [4] la/yonera saƞ ahayu

    [5] sapaṗalini palastra

    [6] pagalaƞan wusumiji

    [7] lanastare kaki samṗun

    [8] gumṗaḥ swarani taƞi: 99r⟩...

    VII.

    [1] ...u....ni... rag̈a kawuwus

    [2] ṣarira

    [3] bat aƞliḥ

    [4] lakwa haloṇn aƞa... hade

    [5] ḷƞĕni tṛsna la/nḋulu

    [6] kalaƞni jaṇapada,

    [7] kasmaraṇ ni tejasari

    [8] gas

    [9] mṗaḥnya daruṅ

    [10] mantuk waluya śulastri

    VII.

    [1] ø saṅ śupraba tuñjuṅbiru

    [2] sa/...... ni hyaṅhyaṅ tansari

    [3] sa...nḋra tusṭa mamahe

    [4] karunatisaya nusuṅ

    [5] śa kuranta mawancana,

    [6] kakaṅku saṅ tu/ñjuṅputiḥ

    [7] bagya ta mita yen rawuḥ

    [8] pari puṙṇna ....kitri

    VII.

    [1] ø saṅ lambemnur anusuṅ

    [2] gag̈aṙmayaṅ tan kari

    [3] saṅ nilotama/ rowaƞe

    [4] lyan ta saṅ ḷṅḷṅmaṇḋanu,

    [5] kale saṙ wwara menaka,

    [6] prabasiny ator aśiḥ

    [7] kamayaƞan./ yen rawuḥ

    [8] hantĕnku saṅ tuñjuṅputiḥ

    VII.

    [1] //0 hana tapsari haƞību

    [2] sumuṅsuṅƞa ri saṅ praptiṅ

    [3] hadan ṗayas lumakw age

    [4] hasaśampuṙ ha/....

    [5] mĕṅgĕp asiñjaṅ wawara,

    [6] haƞg... sayaṇnipun

    [7] ṗi lumaku miƞgamiƞguḥ

    [8] hilehilene ta/n inti

    VII.

    [1] ø wusnya sĕśṛbĕṅ kucubuṅ

    [2] widane hapu lan kuniṙ

    [3] hasuśumṗiṅ padma piƞe

    [4] hawiraga luṅƞi gaḍuṅ

    [5] hasipat bot la: 99v⟩.....,

    [6] .....ros gatraṇiṅ piṗi

    [7] papantĕṇe taṇ.....u..ud

    [8] lumaku haƞumikumik.

    VII.

    [1] //0 hali/mbeyan ṛnjaḥ punjuḥ

    [2] hamolaḥhakĕn ṗanṣiha

    [3] kol asekol ṗoholaḥhe

    [4] milupra hiƞ apet iƞduḥ

    [5] lumaku ha/....kaḥhikaḥ

    [6] mesĕm sakweḥniṅ tapsari

    [7] prapta he sa śiṇu.....

    [8] ramya wijaḥ hamĕkul ṣiḥ

    VII.

    [1] ø hamwĕḥhī/ suka katmu,

    [2] sakenḋran hanodtani

    [3] samṗun biniseka rame

    [4] kinulawisudeƞ ayu

    [5] rinuwat iƞ gaga tiṙẗa,

    [6] ya paka ri kuṇḍi mani/....

    [7] temanaḥ hayu

    [8] datan kawaṙṇnaha manaḥ

    VII.

    [1] //0 rag̈asamaya winuwus

    [2] ḋenira ƞuƞṣi kapatin.

    [3] ha/mriḥ sidaniṅ gawe

    [4] tumuturiṅ kakaṅƞipun

    [5] ƞi hama katkana,

    [6] gƞiṅ saƞaraṇiṅ bummi

    [7] mapan samṗun tiṇuduḥ

    [8] gĕlaṙ reṅ tiga/ .....

    VII.

    [1] ....tasi byatya kalaƞon

    [2] tikĕl taṇah iƞ aƞgarit

    [3] ki surawaṇa wri rame

    [4] harañcana haƞa/pus laƞut

    [5] kasmaran brati wikalpa,

    [6] salawasiƞ alamṗaḥhi

    [7] kataman trasna lulut

    [8] sinamuṇn i do wiṣṭi

    VII.

    [1] ø karanaṇniƞ aƞapu: 100r⟩s

    [2] kalaƞniṅ wṛdaya mriḥ

    [3] saṅ sipta kweḥ pamtune

    [4] hahaƞi tan hana ṇiṅ laku

    [5] winawa riṅ soƞaṙ gawa

    [6] rane saṅ ƞudi karasmi/n

    [7] jumawa gawe guyu

    [8] wañceni de sa pra kawi

    VII.

    [1] //0 dĕg̈niṅ dwapara winaƞun

    [2] hatakarana girit

    [3] haṙtinĕn jaba dalme

    [4] hisi/ni gitā tatĕlu

    [5] lanaṅ roro wadon tugal

    [6] kaƞ araṇitejasari

    [7] śurajaya kaṅ ketuṅ

    [8] raga g̈inupi/

    VII.

    [1] //0 hantakaranaṇipun

    [2] kapi ṙwaṇira winĕṙtri

    [3] wira

    [4] nĕn wirasane

    [5] datadi lamoṇn ana wruḥ

    [6] sira kapw ana maca,

    [7] kaƞ aripta/ deṇe ....ib

    [8] mama mayoṅ kabutuḥ

    [9] hupaswaṙga duruṅ wya kawi

    VII.

    [1] ø

    [2] las ḋiwasani laƞu

    [3] paguywaniƞ añamṗa/hi

    [4] sabḋa taṇ ana tlage

    [5] øadyan oliḥya sa

    [6] kul

    [7] halusa roṇiṅ siwalan

    [8] tatan an wigālan iki

    [9] wṛdaḥ bañcaṇa pnuḥ

    [10] saṅƞu/.......

    VII.

    [1] ø sukalapaksa niƞ eka rum

    [2] kaṙtikaṅ wu

    [3] manahil.

    [4] dite manis was tujoniṅ

    [5] śri haṣṭawa/raṇiṅ wuku

    [6] catuṙwara nuju jaya,

    [7] kawusaṇniṅƞ aƞgarit

    [8] kapayuheṅ saṅ putus.

    [9] roṇi raṙrwa nom kumawi

    VII.

    [1] ø itiḥ śurajaya : 100v⟩ .......

    [2] ..........

    [3] hantakarana wkase

    [4] hamṛdi hantuk ṗa

    [5] ke

    [6] ri tlasira cinitra,

    [7] ri wijyatcala hasṗa

    [8] śu/saḥ taṅ prawwata muṙ

    [9] ḷƞkara maṅkya ri bumi

    VII.

    [1] ø mintaṇe alawas ṣuwuṅ

    [2] sinukṛwa golaḥ niki

    [3] denira saṅ tame kyati

    [4] sarat ṗṛwwana m

    [5] ri/............ṇurat

    [6] haƞimuṙ budḋi karasmin

    [7] maṙmanya gugon. ḍukuḥ

    [8] haƞīpuk brataṇiƞ ati

    VII.

    [1] //0 tataruk/an goṇya nusup

    [2] hasṗi taṇn ana kamṗiṙ

    [3] norana śudiƞ awake

    [4] lagya tatarub sawuwuṙ

    [5] saśakane kayu jarak

    [6] hatĕpe ro/ni ...riƞin

    [7] .......ya denyahalus

    [8] habcik. lwiṙ sirap adḋi

    VII.

    [1] ø tiƞkaḥhe kadi tan luhu

    [2] hanom tan. dṛman lamṗa/ḥi

    [3] kneṅ guna bisa ṛke

    [4] hujarira saṅƞ amu

    [5] siptakna g̈raha

    [6] pjaḥ mati hurip maniṅ

    [7] karane hanjĕmuṙ

    [8] winĕntaṙrakn iṅ kawi

    VII.

    [1] ø wikana ṇira/ saṅ kambaḥ

    [2] ha

    [3] ..... yen mati

    [4] tĕtĕƞĕre heliṅ ṛke

    [5] hanurat hantuk saśuru

    [6] cinacaḥ haneṅ wa/wacan

    [7] siptanira saṅƞ anulis

    [8] ḋuk alumaku wwaṅ biƞuṅ

    [9] mako sudamala

    VII.

    [1] niṙ hilaṅ g̈mut ṗa lamṗus

    [2] niṙmala cipta mahniṅ

    [3] kawa: 101r⟩.....

    [4] ..........

    [5] .........

    [6] .....kakne waniṙ di

    [7] sakti mantra te laku

    [8] sumi/we he wanakaṙti

    VII.

    [1] rañcana kawy alumbu

    [2] rukal mareja gyan iki

    VII.

    [1] dianggap manis gula

    [2] kelapa yang dibuat gula cair

    [3] manisnya seperti "kilang"

    [4] tiba-tiba jatuh sehingga tumpah di bunga

    [5] pikiran (...?)

    [6] dianggap mungkin manis.

    VII.

    [1] Tanpa ujung kata-kata itu,

    [2] terkenal, sudah dikuasai

    [3] oleh dia yang menemukan sebabnya

    [4] tercampur pada roman muka dan tawa

    [5] jika saja sama-sama tahu

    [6] sengsara sudah dari dahulu.

    [7] Tidaklah sulit bagi dia yang sudah menemukan

    [8] terbentang pada perbuatan baik

    //0// Sudah selesai, disalin di lereng gunung Kanisṭa, sisi timur laut, lereng Cemarajajar (...?) diselesaikan dalam menulisnya pada hari Senin Pon, wuku Maktal, hastawara: Yama, nawawara: Kerangan, sadwara: Paniron, caturwara: Sri, triwara: Byantara. Wuku dalem: Soma Kaliwon, Wuye, itulah lamanya menulis. Aksaranya besar kecil, tidak rata, renggang rapat, membentur, menusuk, mencakar, menendang, memengkal, menghujam- tidak teratur seperti bekas cangkul, tidak mengikuti aturan sastra, seperti be ...

    Bibliography

    Kartika Setyawati, Author of the translation